Ramadhan 2025
Bacaan Doa Buka Puasa Dzahaba yang Dibaca Nabi Muhammad SAW dengan Lafadz Arab, Latin dan Terjemahan
Doa buka puasa yang sering dibaca Rasulullah. Doa menjadi salah satu amalan yang paling dianjurkan saat berpuasa.
TRIBUNKALTIM.CO - Doa buka puasa yang sering dibaca Rasulullah. Doa menjadi salah satu amalan yang paling dianjurkan saat berpuasa.
Sebelum melakukan buka puasa, kita bisa mengamalkan doa yang biasa dibaca oleh rasulullah.
Bacaan doa berbuka puasa Ramadhan dan artinya :
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
Dzahabadh dhoma-u wabtalatil uruqu wa tsabatal ajru insyaa-allah.
Artinya:
Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala akan tetap insya Allah.
Baca juga: 15 Menu Berbuka Puasa Anti Ribet dan Praktis untuk Keluarga, Enak dan Mengenyangkan!
Hadits riwayat Abu Daud menyebutkan Rasulullah membacakan doa tersebut ketika berbuka puasa.
Doa berbuka puasa umumnya yang telah kita ketahui:
Doa ini merupakan doa yang diucapkan oleh Rasulullah SAW seperti tertuang dalam hadis riwayat Imam Bukhari dan Muslim.
اَللّٰهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Allaahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birahmatika yaa arhamar-roohimiina.
Artinya:
Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah yang Tuhan Maha Pengasih.
Doa berbuka puasa dengan menggabungkan Dua Doa tersebut di atas:
Seperti yang tertuang dalam Kitab Hasyiyatul Bujairimi karya Sulaiman Bujairimi
Berikut bacaan doanya:
اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ، وَبِكَ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ. ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شاءَ اللهُ. يا وَاسِعَ الفَضْلِ اِغْفِرْ لِيالحَمْدُ لِلهِ الَّذِي هَدَانِي فَصُمْتُ، وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ.
Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika afthartu, wa bika amantu, wa bika wa 'alaika tawakkaltu. Dzahabaz zhama'u, wabtallatil 'uruqu, wa tsabatal ajru, insya Allah. Ya wasi'al fadhli, ighfir li. Alhamdulillahil ladzi hadani fa shumtu, wa razaqani fa afthartu.
Artinya:
Tuhanku, hanya untuk-Mu aku berpuasa. Dengan rezeki-Mu aku membatalkannya. Sebab dan kepada-Mu aku berpasrah. Dahaga telah pergi. Urat-urat telah basah. Dan insya Allah pahala sudah tetap. Wahai Zat Yang Luas Karunia, ampuni aku. Segala puji bagi Tuhan yang memberi petunjuk padaku, lalu aku berpuasa. Dan segala puji Tuhan yang memberiku rezeki, lalu aku membatalkannya.
Kapan Doa Berbuka Puasa Dibaca?
Terdapat perbedaan di kalangan ulama terkait waktu membaca doa berbuka puasa. Sejumlah pendapat menyatakan bahwa doa berbuka puasa dibaca setelah seseorang berbuka atau pertama kali membatalkan puasa dengan air, kurma, atau semacamnya.
Pendapat ini didasarkan atas kata kerja yang tertera dalam doa berbuka puasa yang berbentuk lampau (fi'il madhy).
Seperti dalam lafaz kedua yang artinya, "Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala telah tetap, insya Allah."
Sementara itu, sebagian ulama mengatakan bahwa doa berbuka puasa diucapkan sebelum berbuka puasa dan sebagian yang lain tidak menetapkan waktu membacanya.
Wallahualam bishawab. Semoga bermanfaat.
Baca juga: Jam Buka Puasa Ramadhan Kabupaten Penajam Paser Utara 9 Maret 2025, Lengkap Jadwal Imsakiyah
Dibaca Nabi Muhammad SAW
Selain itu, kita juga diperbolehkan untuk memperbanyak doa lainnya yang mengandung kebaikan dunia dan akhirat.
Sunnah rasul saat berbuka puasa salah satunya adalah memakan makanan manis.
Tak hanya itu, menyegerakan berbuka puasa ketika sudah mendengar adzan magrib juga bagian dari sunnah.
sunnah buka puasa yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW selama puasa wajib Ramadhan atau puasa sunnah.
Puasa menjadi ibadah umat Islam yang dipenuhi pahala dan keistimewaan.
Dalam menjalani puasa, umat Islam akan mengawali dari makan sahur hingga menunggu waktu berbuka puasa (maghrib).
Setelah datangnya maghrib, orang berpuasa diperbolehkan membatalkannya (makan dan minum).
Ada beberapa hal yang bisa Anda jadikan pahala saat berbuka puasa.
Hal itu sesuai dengan anjuran Nabi Muhammad SAW.
Berikut lima sunnah Nabi dirangkum Tribunjateng.com yang perlu Anda ketahui:
Menyegerakan berbuka
Menyegerakan berbuka berarti membatalkan puasa begitu datangnya magrib.
Maksudnya, begitu adzan maghrib dikumandangkan maka segeralah berbuka.
Tidak perlu menunggu sampai adzan selesai atau menunggu salat maghrib.
Diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ
Artinya: "Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka." (HR. Bukhari dan Muslim)
Berbuka dengan yang manis
Nabi Muhammad SAW saat berbuka puasa menyukai ruthob (kurma basah) karena sangat enak dinikmati.
Namun, berbuka dengan kurma tidak menjadi kewajiban.
Pengganti kurma adalah memakan makanan manis.
Jika masih tidak ada, maka berbukalah dengan seteguk air.
Seperti yang djelaskan dalam hadits berikut:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يُفْطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّىَ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ فَعَلَى تَمَرَاتٍ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ
Artinya: “Rasulullah biasanya berbuka dengan rothb (kurma basah) sebelum menunaikan salat. Jika tidak ada ruthob (kurma basah), maka beliau berbuka dengan tamr (kurma kering). Dan jika tidak ada yang demikian beliau berbuka dengan seteguk air.” (HR. Abu Daud)
Memberi makan berbuka
Kalau memiliki rezeki yang cukup , ada baiknya kita memberi makan berbuka untuk yang lain.
Meski terlihat sederhana, memberi makan berbuka untuk orang lain memiliki pahala yang besar.
مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا
Artinya: “Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi)
Mendoakan orang yang memberi makan berbuka
Nabi menganjurkan kita mendoakan orang yang memberi makan untuk berbuka.
Anjuran Nabi tersebut ternyata memiliki nilai ibadah.
Meski tidak bisa membalas kebaikannya, mendoakan sudah menjadi satu amalan yang baik.
وَمَنْ صَنَعَ إِلَيْكُمْ مَعْرُوفًا فَكَافِئُوهُ فَإِنْ لَمْ تَجِدُوا مَا تُكَافِئُونَهُ فَادْعُوا لَهُ حَتَّى تَرَوْا أَنَّكُمْ قَدْ كَافَأْتُمُوهُ
Artinya: “Barangsiapa yang memberi kebaikan untukmu, maka balaslah. Jika engkau tidak dapati sesuatu untuk membalas kebaikannya, maka do’akanlah ia sampai engkau yakin engkau telah membalas kebaikannya.” (HR. Abu Daud)
Ketika Nabi diberi minum, beliau pun mengangkat kepalanya ke langit dan mengucapkan,
اللَّهُمَّ أَطْعِمْ مَنْ أَطْعَمَنِى وَأَسْقِ مَنْ أَسْقَانِى
Artinya: "Ya Allah, berilah ganti makanan kepada orang yang memberi makan kepadaku dan berilah minuman kepada orang yang memberi minuman kepadaku.” (HR. Muslim). (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Doa Buka Puasa Ramadhan yang Dibaca Rasulullah SAW: Dzahaba Dzoma’u
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Doa Berbuka Puasa Ramadan Dzahabaz Zhamau Wabtalatil Uruqu Wa Tsabatal Ajru Insya Allah dan Artinya.
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.