Breaking News

Berita Kaltim Terkini

Program Internet Gratis Gubernur Rudy Mas'ud Bakal Hadir di 841 Desa Se-Kaltim

Program internet gratis Gubernur Rudy Mas'ud bakal hadir di 841 desa se-Kalimantan Timur.

Penulis: Rita Lavenia | Editor: Diah Anggraeni
TribunKaltim.co/Rita Lavenia
INTERNET GRATIS - Satu-satunya rumah warga yang menyediakan jasa jaringan nirkabel (wifiI) bagi warga di Desa Muhuran, Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara, Januari 2023. Sebagai salah satu program Gratispol yang dijanjikan Gubernur Rudy Mas'ud,  internet gratis bakal hadir di 841 desa se-Kalimantan Timur. (TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Program Gratispol yang diinisiasi Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Rudy Mas'ud-Seno Aji, segera dijalankan untuk kesejahteraan masyarakat.

Satu dari 16 program unggulan Gratispol yang dijanjikan adalah internet gratis bagi seluruh masyarakat pedesaan di Kaltim.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (DPMPD) Kaltim, Puguh Harjanto, mengatakan bahwa internet gratis itu akan dihadirkan di 841 desa.

"Mekanisme pelaksanaan program internet gratis masih disusun oleh tim transisi 100 hari kerja gubernur," jelas Puguh.

Baca juga: Salat Subuh di Masjid Raya Darussalam Gratispol Bertahap, 12 Jam Tembus  Mahulu

Penentuan titik lokasi setiap desa akan dilakukan oleh DPMPD Kaltim, namun secara teknis akan dikerjakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim.

Sebenarnya, jelas Puguh, seluruh desa sudah dapat menikmati internet melalui layanan internet satelit (Starlink) sejak 2024 lalu.

Namun, beberapa kawasan desa belum memiliki akses komunikasi dan informasi (blank spot).

"Jadi melalui program ini kita optimis bisa memberi dampak positif bagi perkembangan desa dan mendukung desa digital," ujarnya.

Baca juga: Hetifah Sjaifudian Yakini Program Gratispol Kaltim Bisa Sukses di Tengah Efisiensi Anggaran

Selain itu, DPMPD Kaltim akan membangun pusat kreatif untuk wadah bagi pelaku ekonomi kreatif (creative hub) di 841 desa tersebut.

Nantinya para pelaku ekonomi kreatif (Ekraf) tidak hanya diberi wadah, tetapi juga akan difasilitasi untuk menjual produk hingga ke pasar ekspor.

Program kreatif hub ini akan diterapkan melalui beberapa skema tematik seperti desa wisata, desa ekspor dan desa devisa.

Dengan konsep ini, setiap desa dapat fokus pada keunggulan masing-masing untuk meningkatkan perekonomian secara mandiri dan berkelanjutan.

"Untuk mengembangkan potensi dan nilai ekspor tentu dibutuhkan akses internet yang memadai. Jadi program ini sangat diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi desa kita," pungkasnya.(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved