Berita Nasional Terkini

AKBP Fajar, Eks Kapolres Ngada jadi Tersangka Pencabulan Anak, Sidang Kode Etik Digelar 17 Maret

AKBP Fajar Widyadharma Lukman, eks Kapolres Ngada resmi menjadi tersangka pencabulan anak, sidang kode etik digelar 17 Maret 2025.

Dok. Humas Polres Ngada/Tangkapan Layar KompasTV
TERSANGKA PENCABULAN ANAK - Potret AKBP Fajar Widyadharma dan saat memakai baju oranye, ditetapkan sebagai tersangka pencabulan anak. Sidang kode etik digelar 17 Maret. (Dok. Humas Polres Ngada/Tangkapan Layar KompasTV) 

TRIBUNKALTIM.CO - AKBP Fajar Widyadharma Lukman, eks Kapolres Ngada resmi menjadi tersangka pencabulan anak, sidang kode etik digelar 17 Maret 2025.

Lukman juga langsung ditahan di Rutan Bareskrim Polri, Jakarta Selatan.

"Hari ini statusnya sudah menjadi tersangka dan ditahan di Bareskrim Polri," ujar Karo Wabprof Divisi Propam Polri Brigjen Agus Wijayanto dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (13/3/2025).

Dalam konferensi pers, Fajar digiring ke tengah ruangan dengan kondisi tangan terborgol ke belakang.  Adapun Fajar telah dibawa ke Mabes Polri dari NTT.

Baca juga: Terungkap Siasat Keji Kapolres Ngada Cabuli Anak Dibawah Umur, Pakai Perantara untuk Carikan Korban

Fajar tampak dipamerkan dalam jumpa pers sedang mengenakan baju tahanan berwarna oranye.

Hanya saja, polisi membiarkan Fajar mengenakan masker hitam untuk menutupi sebagian wajahnya. 

TERSANGKA PENCABULAN ANAK - Potret AKBP Fajar Widyadharma dan saat memakai baju oranye, ditetapkan sebagai tersangka pencabulan anak. Sidang kode etik digelar 17 Maret. (Dok. Humas Polres Ngada/Tangkapan Layar KompasTV)
TERSANGKA PENCABULAN ANAK - Potret AKBP Fajar Widyadharma dan saat memakai baju oranye, ditetapkan sebagai tersangka pencabulan anak. Sidang kode etik digelar 17 Maret. (Dok. Humas Polres Ngada/Tangkapan Layar KompasTV) (Dok. Humas Polres Ngada/Tangkapan Layar KompasTV)

Kasus Kapolres Ngada bermula ketika Fajar melakukan pencabulan terhadap anak di bawah umur pada Selasa (11/6/2024).

Lokasi pencabulan berada di salah satu hotel di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pada saat itu, Fajar memesan sebuah kamar hotel dengan identitas yang tertera pada Surat Izin Mengemudi (SIM) miliknya.

Ia kemudian menghubungi seorang perempuan berinisial F untuk dihadirkan anak di bawah umur.

F lalu membawa anak di bawah umur dan mendapat bayaran sebanyak Rp 3 juta dari Fajar.

Setelah itu, Kapolres Ngada tersebut melakukan tindakan asusila terhadap korban sambil memvideokan perbuatannya. Aksi tak terpuji yang dilakukan Fajar tidak berhenti sampai di situ. 

 Ia juga mengunggah tindakan asusila terhadap korban ke salah satu situs porno di Australia.

Video tak senonoh yang diunggah Fajar ke salah satu situs porno ternyata mendapat atensi dari otoritas Australia. Otoritas setempat kemudian melakukan penelusuran terhadap konten tersebut.

Dari situlah, otoritas Australia mendapati lokasi pembuatan video dibuat di Kupang. 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved