Idul Fitri 2025

Terjawab Apakah Libur Lebaran Dimajukan, Lengkap Daftar Libur Nasional 2025

Terjawab apakah libur lebaran dimajukan, simak alasan pemerintah mengubah jadwal libur Idul Fitri 2025 berikut ini.

Editor: Nisa Zakiyah
Grafis TribunKaltim.co/Christnina Maharani via Canva
LIBUR LEBARAN 2025 - Grafis atau Ilustrasi Lebaran 2025 yang diolah dengan aplikasi visual Canva. Terjawab apakah libur lebaran dimajukan, simak juga daftar lengkap libur nasional 2025. (Grafis TribunKaltim.co/Christnina Maharani via Canva) 

TRIBUNKALTIM.CO - Terjawab apakah libur lebaran dimajukan, simak alasan pemerintah mengubah jadwal libur Idul Fitri 2025 berikut ini.

Artikel ini dilengkapi juga dengan daftar libur nasional 2025 dan cuti bersama lebaran 2025.

Menteri Agama, Nasaruddin Umar, mengungkapkan alasan mengapa pemerintah mengubah jadwal libur Lebaran dari tanggal 24 menjadi 21 Maret.

Menurut dia, kebijakan itu diambil untuk mengurangi kepadatan lalu lintas saat arus mudik Lebaran.

Baca juga: Kalender Maret 2025: Daftar Hari Besar, Libur Sekolah hingga Peluang Cuti Ramadhan 2025

Salah satu alasan utama kebijakan ini adalah untuk mengurangi lonjakan pemudik dalam waktu yang bersamaan.

"Kesempatan pulang kampungnya itu lebih longgar. Mudik juga itu nanti lebih longgar," tutur Nasaruddin di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (12/3/2025).

Dengan jadwal libur yang lebih panjang, masyarakat kini memiliki opsi untuk mudik lebih awal, yang diharapkan dapat mengurangi kemacetan. 

Libur Lebaran 2025 akan dimulai pada 21 Maret dan berakhir pada 8 April, memberikan durasi sekitar 20 hari.

Kebijakan ini diambil sebagai upaya untuk memperlancar arus mudik dan memastikan kenyamanan bagi masyarakat.

Menurut Nasaruddin, langkah ini juga diambil setelah melihat keputusan Kementerian Agama, yang menyarankan agar libur dimulai lebih awal, pada Jumat dan Sabtu.

Ini memungkinkan masyarakat, terutama yang bekerja di sektor pendidikan dasar dan menengah, untuk lebih fleksibel dalam merencanakan perjalanan mereka.

Dengan jumlah pemudik yang diperkirakan mencapai 52 persen dari total penduduk Indonesia, pemerintah berharap durasi libur yang lebih panjang dapat menekan kepadatan arus lalu lintas, yang berpotensi menimbulkan masalah. 

"Bayangkan jika pemudik bergerak secara massal pada waktu yang bersamaan, tentu banyak masalah yang akan muncul," ujar Nasaruddin.

Kebijakan ini bertujuan memberi ruang bagi masyarakat untuk mempersiapkan perjalanan dengan lebih baik dan mengurangi tekanan pada transportasi serta infrastruktur, yang sering kali menjadi titik kritis selama periode mudik Lebaran.

Diharapkan, dengan dimulainya libur pada 21 Maret, masyarakat dapat merencanakan perjalanan lebih awal, sehingga kemacetan bisa ditekan dan libur Lebaran dapat dinikmati dengan lebih nyaman.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved