Berita Nasional Terkini

Apa Itu Saham IHSG? Ini Pengertiannya, Dampaknya untuk Negara Usai Anjlok Parah hingga 6,12 Persen

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG adalah indeks yang mengukur kinerja harga semua saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Editor: Heriani AM
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
SAHAM IHSG ANJLOK - Ilustrasi, Suasana perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 6,12 persen atau turun 395,86 poin ke level 6.076,08 hingga akhir perdagangan sesi pertama, Selasa (18/3/2025). Ini pengertian IHSG dan dampaknya. (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG) 

Investor cenderung lebih berhati-hati dan mengalihkan portofolio mereka ke aset yang lebih aman.

Faktor Domestik: Defisit APBN dan Melemahnya Rupiah

Dari dalam negeri, kondisi fiskal yang memburuk menjadi perhatian utama pelaku pasar. 

Penerimaan negara mengalami penurunan hingga 30 persen, menyebabkan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) semakin melebar.

"Defisit APBN per Februari 2025 mencapai Rp 31,2 triliun, berbanding terbalik dengan surplus Rp 22,8 triliun pada periode yang sama tahun lalu," ujar Nico.

Penurunan pendapatan negara juga tercermin dari penerimaan pajak domestik yang turun 30,19 persen (yoy) menjadi Rp 269 triliun.

Baca juga: IHSG Alami Penurunan, Indo Premier Beri Rekomendasi Saham Pilihan

Di sisi lain, belanja negara mengalami kontraksi 7 persen, sementara utang pemerintah melonjak 44,77 persen pada Januari 2025.

Situasi ini meningkatkan risiko fiskal, yang membuat investor semakin berhati-hati.

"Kondisi ini juga membatasi ruang gerak Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan suku bunga, sehingga tekanan terhadap pasar saham semakin besar," tambahnya.

Nico menambahkan bahwa dengan meningkatnya ketidakpastian ekonomi, investor mulai mengalihkan dana mereka ke instrumen yang lebih stabil, seperti obligasi.

"Saham menjadi kurang menarik karena volatilitas yang tinggi. Sebaliknya, obligasi menawarkan imbal hasil yang lebih stabil," ujarnya.

Bagaimana IHSG Dihitung?

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), IHSG dihitung menggunakan metode Market Value Weighted Average Index, yaitu rata-rata berimbang berdasarkan jumlah saham yang tercatat di bursa.

Penghitungan IHSG dilakukan setiap hari bursa, Senin hingga Jumat pukul 09.00-16.00 WIB.

Jika IHSG naik, berarti mayoritas saham di BEI mengalami kenaikan harga, sedangkan jika IHSG turun, rata-rata harga saham juga mengalami penurunan.

Baca juga: Mengawali April 2022, IHSG dan Kapitalisasi Pasar Sepekan Ditutup Positif

Fungsi IHSG

IHSG memiliki beberapa fungsi utama, antara lain:

1. Sebagai Indikator Pergerakan Pasar Modal IHSG digunakan untuk melihat tren pasar modal. Jika IHSG mengalami kenaikan, dapat disimpulkan bahwa kondisi pasar modal sedang positif. Sebaliknya, jika IHSG turun, berarti pasar mengalami tekanan.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved