Berita Balikpapan Terkini

Mahasiswa ITK Ciptakan Alat Monitoring Kualitas Udara Berbasis IoT di Lomba TTG Balikpapan Utara

Balikpapan Utara berperan aktif mewadahi kreativitas dengan menggelar lomba tahunan Teknologi Tepat Guna (TTG) dan Posyantek

Penulis: Raynaldi Paskalis | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/RAYNALDI PASKALIS
INOVASI - 2 Mahasiswa semester 6 dari Institut Teknologi Kalimantan (ITK) yaitu Gilang dan Edri, Rabu (19/3/2025). Ia  memegang alat monitoring kualitas udara berbasis IoT (Internet of Things) yang mereka ciptakan.  (TRIBUNKALTIM.CO/RAYNALDI PASKALIS) 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Untuk mendukung inovasi dan ide masyarakat, Balikpapan Utara berperan aktif mewadahi kreativitas dengan menggelar lomba tahunan Teknologi Tepat Guna (TTG) dan Posyantek.

Peserta lomba ini berasal dari berbagai kalangan, mulai dari ibu rumah tangga, siswa SMK, hingga mahasiswa. 

Salah satu peserta dari kalangan mahasiswa adalah Gilang dan Edri, mahasiswa semester 6 dari Institut Teknologi Kalimantan (ITK).

Keduanya mengikuti lomba dengan membawa inovasi berupa alat pemantau kualitas udara berbasis teknologi Internet of Things (IoT).

Baca juga: Pemkab Paser Kembali Gelar TTG, Jadi Wadah para Inovator Tampilkan Karya Terbaiknya 

Gilang menjelaskan bahwa alat ini dirancang untuk memantau kualitas udara secara otomatis dengan teknologi berbasis IoT.  

"Alat kami itu monitoring kualitas udara berbasis IoT (Internet of Things),"ujar Gilang.

Kedua mahasiswa ini mengaku bahwa mereka baru pertama kali mengikuti lomba TTG. Edri menambahkan bahwa alat ini diciptakan untuk mendeteksi kualitas udara dan gas di sekitarnya, yang dilengkapi dengan sensor untuk mengukur kadar udara.

"Tujuannya untuk memonitoring kualitas udara, misal di suatu tempat udaranya kita cek, udaranya bagus atau enggak, nanti alat tersebut bakal mengeluarkan indeks," jelas Edri.

Edri juga menjelaskan bahwa indeks kualitas udara yang terdeteksi akan ditampilkan melalui indikator lampu dengan tiga warna, yang memudahkan pengguna dalam membaca hasil deteksi secara langsung.

Indeks tersebut ditampilkan melalui lampu indikator pada alat dengan tiga warna: hijau, kuning, dan merah.

Selain itu, alat ini juga dapat terhubung ke smartphone dan memberikan notifikasi peringatan jika kualitas udara dinyatakan buruk.

Mereka juga mengungkapkan bahwa persiapan alat ini hanya memakan waktu singkat, sekitar satu minggu, meskipun terkendala dalam mencari bahan di Balikpapan sehingga harus membeli komponen secara daring.

"Seminggu kita mempersiapkan alat itu," ungkap Gilang.

Baca juga: Hadiri TTG X Tingkat Provinsi, Wabup Mahulu Dorong Inovasi Tingkatkan Ekonomi dan Kemandirian Desa

Saat mempresentasikan alat tersebut di depan juri, mereka menyebutkan bahwa alat ini menggunakan sensor MQ-135 yang memiliki sensitivitas tinggi terhadap berbagai jenis gas. 

Dan juga, data hasil pengukuran yang berasal dari alat di tampilkan pada LCD 6× 12 dan dapat di akses secara real time melalui aplikasi bynk, memungkinkan pemantauan jarak jauh dengan mudah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved