Tribun Kaltim Hari Ini
Sekolah Telanjur DP Gedung, Kadisdik Ancam Pecat Kepsek yang Nekat Gelar Perpisahan Mewah
Disdikbud Kota Balikpapan melarang adanya acara perpisahan sekolah dengan biaya tinggi dan memberatkan.
TRIBUNKALTIM.CO - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan melarang adanya acara perpisahan sekolah dengan biaya tinggi dan memberatkan.
Namun, sejumlah sekolah mengaku telah mempersiapkan acara dengan matang dan terlanjur membayar uang muka untuk gedung, konsumsi dan vendor lainnya.
Salah satunya, SMP Negeri 1 Balikpapan yang merencanakan acara perpisahan sekolah pada 10 Juni 2024 mendatang.
Rencananya, acara ini akan digelar di Gedung BSCC Dome Balikpapan dengan diikuti oleh 400 siswa kelas IX.
Baca juga: Larangan Perpisahan Sekolah Mewah di Kota Balikpapan Tua Pro dan Kontra
Termasuk juga, para wali murid, hingga kelas siswa dan siswi kelas VII dan VIII yang akan tampil di atas panggung.
Selain itu, rencana acara perpisahan tersebut telah disusun sejak lama seiring pembentukan panitia perpisahan pada September 2024 lalu.
Kepala Sekolah SMPN 1 Balikpapan, Arintoko mengatakan, rencana dan konsep acara perpisahan tersebut disusun oleh siswa dan komite sekolah.
"Mereka sudah menabung dari awal kelas 9, bahkan sudah merencanakan buku tahunan dan sudah foto. Itu kegiatan mereka, sekolah tidak taHu sama sekali. Sekolah hanya mengarahkan agar tidak terjadi konflik, hanya mengetahui dan tidak mengurusi," ujarnya, Selasa (18/3).
Ia juga mengatakan, mereka sepakat untuk membayar iuran sebesar Rp 400 ribu hingga Rp 600 ribu untuk biaya acara.
Iuran tersebut digunakan untuk biaya konsumsi, pembelian medali, dan lain-lain.
Arintoko juga membeberkan, pembatalan acara perpisahan secara tiba-tiba dapat menyebabkan kerugian yang lebih besar secara finansial bagi orang tua dan murid.

"Saya sudah kumpul dengan panitianya, mereka menyampaikan aspirasinya. Mereka sudah telanjur DP banyak. Andaikan dibatalkan, kemudian uangnya dikembalikan, pasti tidak bisa penuh, banyak kurangnya. Karena sudah DP. Nanti akan saya sampaikan ke kepala dinas. Tapi kalau tetap dilarang, mau tidak mau dibatalkan," ujarnya.
Meski begitu, belum ada keputusan apakah acara perpisahan sekolah SMPN 1 Balikpapan tersebut akan tetap dilaksanakan atau dibatalkan.
Selain itu, hingga kini pihak sekolah juga belum mendapatkan opsi terbaik jika acara tersebut tetap dibatalkan.
"Kalau perpisahannya dialihkan ke sekolah, tentu kita akan kekurangan area parkir. Juga akan menambah biaya untuk sewa panggung, kursi, dan tenda," katanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.