Berita Balikpapan Terkini
Wawali Bagus Susetyo Temukan Banyak Lapak Kosong di Pasar Pandansari Balikpapan Kaltim
Bagus Susetyo, melakukan peninjauan di kawasan Pasar Tradisional Pandansari, Kecamatan Balikpapan Barat, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur
Penulis: Zainul | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN – Wakil Wali Kota Balikpapan, H. Bagus Susetyo, melakukan peninjauan di kawasan Pasar Tradisional Pandansari, Kecamatan Balikpapan Barat, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur pada Kamis (27/3/2025) untuk memantau ketersediaan bahan pokok menjelang Idulfitri.
Namun, dalam kunjungannya, ia justru menemukan banyak lapak dagangan yang merupakan aset pemerintah kota tidak dimanfaatkan dengan baik.
Lapak-lapak yang disediakan di dalam gedung pasar, terutama di lantai dua dan tiga, tampak kosong.
Para pedagang lebih memilih berjualan di luar gedung, seperti di area parkiran dan tangga masuk pasar.
Baca juga: DPRD Balikpapan Dukung Langkah Pemkot Balikpapan untuk Revitalisasi Pasar Pandansari Tahun Depan
Menurut Rusmiati, salah satu pedagang di Pasar Pandansari, alasan utama banyaknya lapak kosong adalah minimnya jumlah pembeli di dalam gedung pasar.
"Soalnya sepi pembelinya di sini, makanya banyak yang jualan di depan situ," ujar Rusmiati.
Fenomena ini menunjukkan bahwa fasilitas yang telah disediakan pemerintah belum sepenuhnya menarik minat pedagang untuk menempati lapak-lapak di dalam pasar.

Menanggapi temuan ini, Wawali Bagus Susetyo menegaskan bahwa pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan dan pihak terkait untuk mencari solusi.
"Ternyata di lapangan kita melihat ada aset pemerintah kota yang tidak termanfaatkan, terutama yang di lantai 2 dan di lantai 3 gedung pasar Pandansari," kata Bagus.
Baca juga: Disdag Balikpapan tak Relokasi Pasar Pandansari, Hanya untuk Revitalisasi Pasar Klandasan
Ia meminta Kepala Dinas Perdagangan dan jajarannya untuk mengidentifikasi permasalahan utama yang menyebabkan banyaknya lapak kosong.
Selain itu, pihaknya juga berencana menggelar rapat bersama stakeholder terkait, termasuk lurah, Satpol PP, Babinsa, serta perwakilan pedagang.
"Kita akan coba cari solusi supaya aset ini bisa termanfaatkan dan menjadi pendapatan asli daerah yang lebih baik," tambahnya.
Dengan langkah ini, Bagus berharap Pasar Pandansari bisa lebih optimal dalam pemanfaatan asetnya, sekaligus memberikan kenyamanan bagi pedagang dan pembeli.
Pantau Harga untuk Kendalikan Inflasi
Menjelang Hari Raya Idulfitri yang tinggal empat hari lagi, Pemerintah Kota Balikpapan gencar melakukan pemantauan ketersediaan dan harga bahan pokok di pasar tradisional.
Langkah ini bertujuan untuk memastikan stabilitas harga serta mengendalikan inflasi, terutama di tengah meningkatnya permintaan masyarakat selama bulan Ramadan.
Pemantauan ini dipimpin langsung oleh Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, didampingi Sekretaris Daerah Kota (Sekdakot) Balikpapan, Muhaimin, serta sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Rombongan memulai pengecekan di Pasar Klandasan, Balikpapan Kota, sebelum melanjutkan ke Pasar Pandansari, Balikpapan Barat dan pusat perbelanjaan Yova Mart di kawasan Gunung Malang.
Selama kunjungan, Bagus Susetyo berdialog langsung dengan para pedagang untuk mendapatkan informasi terkini mengenai ketersediaan stok dan fluktuasi harga bahan pokok.
Dari hasil pemantauan, ia menyimpulkan bahwa kondisi pasar masih dalam keadaan stabil meskipun ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga.
Usai kegiatan peninjauan, Bagus Susetyo menegaskan bahwa pemerintah telah melakukan koordinasi dengan Dinas Perdagangan serta Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) guna memastikan dua hal utama, yakni ketersediaan stok pangan dan pengendalian harga.
"Dari hasil pemantauan, stok bahan pokok masih mencukupi dan tidak ada kekosongan. Harga pun masih dalam batas wajar, meskipun ada kenaikan pada beberapa komoditas tertentu," jelas Bagus Susetyo.
Namun, ia mengakui bahwa harga cabai mengalami lonjakan akibat mekanisme pasar. Pasokan cabai yang terbatas menjadi faktor utama naiknya harga, terutama karena sebagian pasokan berasal dari luar daerah, sementara distribusi mulai mengalami kendala akibat pembatasan angkutan menjelang libur Lebaran.
"Permintaan cabai tinggi sementara suplainya terbatas, wajar jika harga naik. Namun, kenaikan ini masih terkendali,"tambahnya.
Selain cabai, kenaikan harga juga terjadi pada beberapa komoditas lain seperti ikan, ayam, dan daging.
Meski demikian, Bagus menekankan bahwa stok masih dalam kondisi aman dan harga masih dalam batas wajar bagi masyarakat Balikpapan.
Ia juga mengingatkan warga untuk tidak melakukan aksi borong yang dapat memicu kelangkaan dan kenaikan harga lebih lanjut.
"Kami mengimbau agar masyarakat berbelanja dengan bijak. Jangan menimbun daging atau ayam secara berlebihan, karena itu bisa menyulitkan konsumen lain. Begitu juga dengan para distributor, jangan sampai menahan stok demi keuntungan pribadi," tegasnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.