Breaking News

berita kaltim terkini

Komisi II DPRD Kaltim Desak Pertamina Selesaikan Tata Kelola Niaga BBM yang Dikeluhkan Masyarakat

Komisi II DPRD Kaltim angkat bicara maraknya dugaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax yang dioplos belakangan ini

HO/Husni
OPLOSAN - Anggota Komisi II DPRD Kaltim, M. Husni Fahruddin,Minggu (16/2/2025). Ia  menanggapi soal keluhan masyarakat terkait tata kelola niaga Pertamina, dimana belakangan banyak BBM Pertamax yang diduga oplosan (TRIBUNKALTIM.CO/HO/Husni) 

TRIBUNKALTIM.CO,SAMARINDA – Komisi II DPRD Kaltim angkat bicara maraknya dugaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax yang dioplos belakangan ini.

Masyarakat banyak mengeluhkan terkait tata kelola niaga sepekan terakhir, yang terus menjadi sorotan publik serta menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat.

Ia mendesak, Pertamina Patra Niaga sebagai penyalur resmi ke SPBU di Kaltim bergerak cepat menjernihkan apa yang jadi keluhan.

Anggota Komisi II DPRD Kaltim, M. Husni Fahruddin mengatakan, di Kota Balikpapan dan Samarinda faktanya banyak kendaraan masyarakat harus mengalami perbaikan pasca mengisi BBM jenis Pertamax.

Ia ingin, ada langkah tegas untuk menyelidiki dugaan praktik penjualan minyak oplosan tersebut. 

Baca juga: Jalan Poros Berau-Bulungan Putus, Pertamina Cari Alternatif agar Distribusi BBM dan LPG Kaltara Aman

Peredaran minyak yang tak sesuai spesifikasi tersebut, menurutnya berpotensi membawa dampak yang sangat luas. 

Mengingat tingginya jumlah kendaraan di Balikpapan dan Samarinda, baik motor maupun mobil.

“Masyarakat khawatir jika bahan bakar yang digunakan tidak memenuhi standar yang ditetapkan. Apalagi ini musim libur Lebaran,” tegasnya, Minggu (30/3/2025).

Selain itu, Politisi Golkar yang akrab disapa Ayub ini, mengatakan adanya laporan dari warga yang mengalami kerusakan pada kendaraan mereka setelah menggunakan bahan bakar yang diduga oplosan. 

Beberapa pengendara bahkan melaporkan kendaraan mereka mogok akibat kualitas bahan bakar yang buruk.

“Selama ini masalah ini mungkin tidak terlalu terlihat, tetapi kini sudah terungkap dan banyak warga yang mengalami kerugian. Kami melihat dampaknya langsung di lapangan,” tukasnya.

Komisi II DPRD Kaltim juga akan bertindak cepat dalam menangani masalah ini. 

Apalagi tupoksi Komisi II memang mengawasi tata kelola niaga yang memang bertanggung jawab untuk menyampaikan apa yang telah dialami masyarakat.

Sebagai bagian dari masyarakat, kami ingin hal ini ditelusuri, penjualan minyak diduga oplosan apakah melibatkan pihak-pihak di internal Pertamina Patra Niaga, kasus ini memiliki implikasi besar baik di tingkat daerah maupun nasional.

“Kami akan terus memantau perkembangannya, dan berharap aparat penegak hukum dapat mengungkapkan kebenarannya. Jika memang terbukti ada oknum terlibat, kami tidak akan segan-segan menuntut pertanggungjawaban,” tandas Ayub.

Baca juga: Pertamina Turunkan Harga BBM Jelang Idul Fitri 2025, Simak Daftar Harga Jual di SPBU se-Indonesia

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved