Ramadhan 2025

Merawat Kemabruran Puasa 31 - Dari Meditasi ke Khalwat

Rasulullah SAW berkhalwat seorang diri di puncak gunung Hira dalam sebua goa (Goa Hira).

Editor: Syaiful Syafar
TRIBUNNEWS.COM/RISMAWAN
NASARUDDIN UMAR - Foto arsip Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar, MA, Imam Besar Masjid Istiqlal saat ditemui di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (19/5/2023). (TRIBUNNEWS.COM/RISMAWAN) 

Oleh: Menteri Agama Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar, MA

MEDITASI (Inggris: meditation) bisa diartikan dengan semedi atau melakukan pertapaan di sebuah tempat yang sunyi dari keramaian untuk memperoleh suasana hening.

Hanya saja semedi dan pertapaan sering kali dihubungkan dengan suatu tujuan antara, yaitu untuk memperoleh kualifikasi ilmu-ilmu batin atau gaib.

Sedangkan meditasi lebih diarahkan untuk memperoleh ketenangan di tengah kebisingan rutinitas sehari-hari seseorang.

Praktisi meditasi dan semedi tidak mempersoalkan agama dan kepercayaan.

Siapa saja bisa bergabung atau secara sendiri-sendiri menjalani praktik itu dan biasanya melibatkan pembimbing yang akan mengarahkan terutama kepada para pemula. 

Baca juga: Merawat Kemabruran Puasa 30 - Dari Religiousness dan Religious Mindedness

Khalwat berasal dari khulwah dari akar kata khala yang berarti "sunyi" atau "sepi".

Khalwat kemudian berarti keadaan seseorang yang menyendiri dan jauh dari pandangan orang lain.

Rasulullah SAW berkhalwat seorang diri di puncak gunung Hira dalam sebua goa (Goa Hira).

Dalam suatu sirah disebutkan Rasulullah secara rutin bertahun-tahun melakukan khalwat di tempat ini dan pada puncaknya ketika ia menerima wahyu pertama (Q.S. al-'Alaq/96:1-5).

Tidak diperoleh sumber apakah Rasulullah masih terus melakukan khalwat seusai menerima wahyu atau sudah tidak lagi.

Yang diceritakan panjang lebar dalam riwayat ialah Rasulullah SAW ketakutan bercampur beratnya beban yang harus diemban beliau, sehingga istrinya, Khadijah harus mencari orang arif untuk membantu menenangkan Rasulullah seusai mendapatkan wahyu. 

Baca juga: Merawat Kemabruran Puasa 29 - Dari Salam, Islam, dan ke Istislam

Khalwat dalam dunia tasawuf bagian dari upaya spiritual (mujahadah) untuk mendekatkan diri sedekat-dekatnya kepada Allah SWT.

Bedanya dengan meditasi ialah, khalwat bukan tujuan akhirnya untuk memperoleh ketengan jiwa atau batin seperti dalam dalam tradisi meditasi. Khalwat lebih merupakan media untuk memperoleh kedekatan diri dengan Sang Khaliq.

Pengamal khalwat tidak membebani dirinya untuk menggapai ketenangan jiwa.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved