Berita Samarinda Terkini

Kadishub Samarinda Harap Segera Disiapkan Angkutan Massal untuk Gantikan Angkot

Diduga akibat rem blong, angkot tersebut termundur saat menaiki tanjakan dan menyebabkan sopir terjepit, sementara seorang penumpang mengalami luka

TRIBUNKALTIM.CO/HO/WARGA
ANGKOT- Kondisi angkot yang ringsek usai kecelakaan di kawasan Gunung Manggah, Minggu (6/4/2025). Gambar diambil dari potongan video yang beredar di media sosial dan relawan Samarinda.TRIBUNKALTIM.CO/HO/WARGA 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA — Kecelakaan angkot di kawasan Gunung Manggah, Kelurahan Sungai Dama, Minggu (6/4) pagi, menjadi alarm keras bagi keselamatan transportasi publik di Samarinda, Kalimantan Timur.

Diduga akibat rem blong, angkot tersebut mundur saat menaiki tanjakan dan menyebabkan sopir terjepit, sementara seorang penumpang mengalami luka-luka. 

Dari gambar dan video yang beredar di sosial media, kondisi fisik angkot terlihat sudah tidak layak jalan. 

Menurut Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda, peristiwa turut ini menyoroti lemahnya pengawasan terhadap kendaraan umum yang tidak melakukan uji KIR secara berkala.

Padahal proses tersebut sangat krusial untuk memastikan kendaraan dalam kondisi aman secara teknis.

Baca juga: Komisi IV DPRD Balikpapan Dorong Penataan Halte Transportasi Umum Agar Terintegrasi dengan Sekolah

“Kami sudah cek juga bahwa nomor plat kendaraan tersebut memang tidak terdata di sistem mitra, artinya tidak terdaftar dalam KEUR atau KIR,” ujar Manalu saat dihubungi, Minggu (6/4).

Ia mengungkapkan, Dishub sebenarnya telah berulang kali melakukan sosialisasi ke perusahaan dan pemilik angkot untuk mengikuti uji KIR dan mengurus izin operasional. Namun, responsnya masih jauh dari harapan.

“Yang sudah KIR itu sangat sedikit, begitu juga yang punya izin operasional. Kami tidak bisa melakukan penindakan karena itu ranah Satlantas, kami hanya bisa melakukan pendekatan melalui sosialisasi,” tambahnya.

Padahal, sejak 2 Januari 2024, uji KIR di Samarinda telah digratiskan alias tanpa biaya retribusi.

Namun kebijakan itu belum sepenuhnya mendorong pemilik kendaraan untuk taat aturan.

“Padahal kondisi angkot yang ada di Samarinda memang sudah banyak yang sudah tua,” ujarnya.

Menurut Kadishub Samarinda ini, peristiwa tersebut semakin menegaskan perlunya pembaruan sistem transportasi umum.

Baca juga: Pemkot Samarinda Diminta Siapkan Transportasi Umum untuk Siswa, Fasilitas Segera Terealisasi

Dishub Samarinda pun berharap agar pemerintah kota dapat segera merealisasikan angkutan umum massal berbasis bus yang lebih modern dan aman.

“Kami sudah dorong agar ke depan Samarinda memiliki angkutan umum massal berbasis bus. Sebab, kota yang maju itu harus punya sistem transportasi publik yang layak dan aman,” pungkas Manalu. (*)

 

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved