Tribun Kaltim Hari Ini
Bantah Ada Kompensasi dari Pertamina, Polres Bontang Minta Masyarakat Waspada Penipuan
Masyarakat akan menerima dana sebesar Rp 1.500.000 dan Rp 300.000 dari Pertamina dipastikan tidak benar dan berpotensi menjadi modus penipuan.
Penulis: Geafry Necolsen | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Polres Bontang menegaskan informasi soal kompensasi uang dari Pertamina yang ramai beredar di media sosial merupakan hoaks.
Narasi yang menyebut masyarakat akan menerima dana sebesar Rp 1.500.000 dan Rp 300.000 dipastikan tidak benar dan berpotensi menjadi modus penipuan.
Kepastian ini diperoleh setelah Polres Bontang melalui Satuan Intelkam melakukan klarifikasi langsung kepada dua perwakilan dari SBM Pertamina Kota Bontang.
“Pihak Pertamina sudah menyampaikan bahwa mereka tidak pernah mengeluarkan program seperti itu. Informasi tersebut murni hoaks,” tegas Kasat Intelkam Polres Bontang, AKP Yurizca, Selasa (8/4/2025).
Baca juga: Polres Bontang Tegaskan Terkait Kompensasi Uang dari Pertamina yang Beredar di Medsos Hoaks
Dalam unggahan palsu tersebut, disebutkan bahwa dana kompensasi merupakan bentuk permintaan maaf dari Pertamina dengan syarat mengisi formulir, mengunggah KTP/SIM, dan mengakses tautan tertentu sebelum 30 April 2025.
Polisi menilai tautan tersebut sangat mencurigakan dan diduga digunakan untuk mencuri data pribadi.
“Ini berbahaya. Jangan sampai data pribadi masyarakat disalahgunakan karena tergiur janji uang tunai,” terangnya.
Polisi mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dan tidak mudah percaya dengan informasi yang belum jelas sumbernya.
Warga juga diminta aktif melaporkan jika menemukan unggahan serupa.
“Kami akan terus memantau dan menelusuri sumber penyebaran hoaks ini. Jika ada temuan, segera laporkan agar bisa kami tindak lanjuti,” pungkasnya.

Disperindag Kutim Tak Temukan Campuran Air
Sementara itu Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Kutai Timur melakukan sidak ke SPBU STC, Jalan Yos Sudarso II Kecamatan Sangatta Utara.
Sidak dilakukan sebagai respon Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur terhadap masyarakat terkait kualitas bahan bakar minyak (BBM) yang diduga banyak dioplos.
Sebab, akhir-akhir ini banyak keluhan masyarakat terkait BBM oplosan sehingga kendaraan mogok setelah mengisi BBM di SPBU Sangatta.
"Kami merespons aduan, keluhan masyarakat katanya ada BBM yang mengandung zat-zat lain di SPBU ini (SPBU STC)," ujar Pejabat Fungsional Pengawas Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Kutim, Doni Erviady, Selasa (8/4/2025) sore.
Baca juga: Ambulans Masuk Bengkel, Polres Bontang Sidak SPBU, Pengendara Keluhkan Kendaraan Rusak Usai Isi BBM
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.