Berita Viral

Viral, Nasib Dokter PPDS di Bandung yang Diduga Rudapaksa Keluarga Pasien, Korban Diberi Obat Bius

Viral, nasib dokter PPDS di Bandung yang diduga rudapaksa keluarga pasien. Korban diberi obat bius.

Editor: Amalia Husnul A
TribunJabar.id/Muhammad Nandri Prilatama
VIRAL DOKTER PPDS - Ilustrasi Gedung di RSUP Hasan Sadikin (RSHS), Bandung. Viral, nasib dokter PPDS di Bandung yang diduga rudapaksa keluarga pasien. Korban diberi obat bius. Kejadian ini diduga terjadi di RSHS Bandung tempat dokter PPDS tersebut magang. Simak informasi terkini kasus dokter PPDS yang viral di medsos ini. (TribunJabar.id/Muhammad Nandri Prilatama) 

Pasca diberikan obat itu atau 4 – 5 jam, korban sadar dan merasakan sakit pada area kemaluan.

Korban pun meminta visum ke dokter SPOG dan hasilnya didapati ada bekas sperma yang menempel.

Kasus pelecehan seksual ini terjadi di gedung MCHC lantai 7 RSHS Bandung.

Pelaku Dikembalikan ke Fakultas

Dirut RSHS Bandung, Rachim Dinata menjelaskan kasus ini sudah ditangani kepolisian dan pelaku bukan dari pegawai RSHS.

"Orangnya sudah dikembalikan ke fakultas dan kasusnya sudah ditangani polisi.

Mereka ini kan titipan belajar di sini. Pelaku kalau tak salah residen semester 2.

Kejadian sekitar sebelum puasa," katanya, Rabu (9/4/2025).

Rachim pun menambahkan, terduga pelaku ini melakukan pembiusan di mana dokter residen tersebut tengah belajar anestesi.

"Korban sudah mendapatkan pendampingan dari unit PPA Polda Jabar.

Unpad dan RSHS sepenuhnya mendukung proses penyelidikan Polda Jabar.

Kami juga berkomitmen melindungi privasi korban dan keluarga," katanya.

Sementara itu, Ketua IDI Jabar, Moh Luthfi menanggapi bahwa IDI Jabar akan membahas di majelis etika kedokteran IDI Jabar untuk dilakukan tindak lanjut terhadap masalah tersebut.

Namun, menunggu dahulu proses penyelidikan oleh kepolisian.

Pernyataan RSHS dan Unpad

Dalam rilis resmi yang diterima, Universitas Padjadjaran (Unpad) dan Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung telah menerima laporan kekerasan seksual itu.

Disampaikan bahwa pelecehan seksual kepada keluarga pasien itu terjadi pada pertengahan Maret 2025 di area rumah sakit.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved