Berita Bontang Terkini
Update Turap Jebol di Bontang Permai Kaltim, Dinas PUPRK Bangun Tanggul Darurat 27 Meter
Turap jebol yang berada di Bontang Permai Kaltim menggenangi 90 persen rumah RT 7, sebagai langkah darurat Dinas PUPRK membangun tanggul sementara
Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Amelia Mutia Rachmah
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Turap di RT 7 Perumahan Bontang Permai, Kelurahan Api-Api, Bontang Utara jebol setelah debit air sungai meningkat tajam pada Minggu (6/4/2025). Dampaknya, sekitar 90 persen rumah warga RT 7 terdampak banjir.
Sebagai langkah darurat, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) membangun tanggul sementara sepanjang 27 meter dan tinggi 1,5 meter, menggunakan karung berisi tanah liat dan pasir.
“Kami menggunakan alat dan tenaga yang kami miliki. Ini mitigasi awal sambil menunggu perbaikan permanen,” kata Kepala Dinas PUPRK, Much Cholis Edy Prabowo, Kamis (10/4/2025).
Edy menjelaskan, tanggul darurat dibangun untuk meminimalisir potensi banjir susulan, mengingat curah hujan tinggi beberapa pekan terakhir.
Ia menegaskan, perbaikan permanen turap masuk dalam kebutuhan prioritas.
Baca juga: PT EUP Diminta Tanggung Jawab atas Dugaan Pencemaran Laut Bontang Lestari, Nelayan Ajukan 3 Tuntutan
Hal ini juga sejalan dengan arahan Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, saat meninjau lokasi banjir.
Menurut Edy, usulan anggaran senilai Rp7,7 miliar telah disiapkan, termasuk biaya pengawasan teknis.
“Beberapa titik turap sudah menggantung dan tidak lagi tersambung dengan dasar sungai. Jadi akan kami perbaiki sekaligus,” ujarnya.

Anggaran tersebut tengah dibahas bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), dan diupayakan melalui skema pergeseran mendahului perubahan.
Sementara itu, proyek pengendalian banjir lainnya juga berjalan di sejumlah titik. Bantuan keuangan provinsi mengucurkan dana Rp55,5 miliar untuk penurapan di Kanaan dan Rp25 miliar di Api-Api.
Baca juga: Hasil Uji Lab Dugaan Pencemaran Laut PT EUP Belum Dirilis, DLH Bontang Kaltim Ungkap Alasannya
Ditambah alokasi dari APBD Bontang untuk wilayah Telihan, Gunung Elai, Satimpo, dan beberapa kawasan lainnya.
Turap Jebol, Sistem Pengendali Banjir Dipertanyakan
Sebelumnya diberitakan, Banjir hebat yang melanda Kota Bontang, Minggu (6/4/2025), menyingkap persoalan serius di sistem pengendalian air.
Di RT 7 Perumahan Bontang Permai, Kelurahan Api-Api, Bontang Utara merupakan salah satu kawasan terparah terdampak banjir.
Turap sungai jebol hingga sepanjang 20 meter menyebabkan air sungai meluap dan merendam permukiman warga.
Turap yang jebol tersebut berada persis di belakang perumahan tersebut.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bontang, Much Cholis Edi Prabowo, mengakui kegagalan struktur kontruksi itu memperparah dampak banjir di kawasan tersebut.
Baca juga: Ratusan Rumah di Bontang Terendam Banjir Akibat Turap Jebol, Warga Tuntut Solusi dari Pemerintah
"Air Sungai Bontang saat itu sudah sejajar dengan turap. Sekitar pukul 15.30 Wita, struktur turap jebol dan air sangat deras langsung masuk ke rumah-rumah," kata Edi, Senin (7/4/2025).
Akibat jebolnya turap, genangan air di kawasan tersebut mencapai 70 sentimeter, menenggelamkan hampir seluruh rumah warga di RT 7.

Meski demikian, Edi mengungkapkan belum dapat memastikan penyebab pasti kerusakan pada turap itu.
Edi menyatakan masih perlu dilakukan kajian teknis, termasuk menelusuri apakah turap tersebut satu kesatuan atau merupakan sambungan dari pembangunan sebelumnya.
“Kami pelajari dulu untuk menentukan langkah berikutnya. Harus jelas struktur dan usia bangunannya,” ujar Edi.
Baca juga: Kisah Warga Bontang yang Sakit Terpaksa Dievakuasi karena Rumahnya Terendam Banjir
Menurutnya nanjir di Bontang kali ini disebabkan kombinasi tiga faktor yaitu hujan deras sejak dini hari, pasang air laut yang mencapai dua meter pada siang hari, serta kiriman air dari hulu.
Lebih jauh, Kadis PUPR ini menjelaskan hingga akhir 2024, penurapan di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Bontang dan Guntung baru terealisasi sekitar 50,45 persen atau 10,587 kilometer dari total 20,985 kilometer.
Program penurapan masih akan dilanjutkan pada 2025, mencakup wilayah Kelurahan Kanaan, Kampung Masdarling, Kelurahan Gunung Telihan, Kelurahan Satimpo, Api-Api, dan Tanjung Laut Indah.

Sementara itu Walikota Bontang, Neni Moerniaeni, yang ditemui saat turun langsung meninjau lokasi banjir pada Senin (7/4) pagi, memastikan perbaikan turap akan diprioritaskan dengan menggunakan Dana Tidak Terduga (DTT) Pemkot tahun ini.
“Saya minta PUPR segera identifikasi dan tindak lanjuti. Dana tidak terduga akan kita gunakan untuk penanganan awal,” kata Neni.
Baca juga: BREAKING NEWS: Turap Perumahan Jebol, Warga di Bontang Kaltim Terendam Banjir dan Dievakuasi
Neni mengatakan, dari BPBD khusus di Kelurahan Api-Api, sebanyak 547 warga dari 213 kepala keluarga terdampak banjir.
“Ini akibat hujan ekstrem, kiriman air dari hulu, dan perubahan iklim yang makin terasa,” pungkasnya. (*)
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram.
Walikota Bontang Neni Moerniaeni Akan Gelar Mutasi Pertama di Masa Kepemimpinannya |
![]() |
---|
Shutdown WTP Altra, PDAM Bontang Minta Pelanggan Tampung Air untuk Antisipasi |
![]() |
---|
Trotoar Pasar Rawa Indah Dibersihkan, Pemkot Pastikan Ada Pengawasan Lanjutan |
![]() |
---|
PKL Jalan KS Tubun dan Samratulangi Bontang Dibongkar, Pedagang Keluhkan Hilangnya Ruang Nafkah |
![]() |
---|
Jelang Penertiban, PKL di Sekitar Pasar Rawa Indah Bontang Dilema, Pilih Taati Aturan atau Bertahan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.