Berita Nasional Terkini
Beredar Video Bahlil Naik Jet Pribadi saat Mudik Lebaran, Sekjen HIPMI: tak Ada Kaitan dengan APBN
Beredar video Menteri Bahlil naik jet pribadi saat mudik Lebaran. Sekjen HIPMI beri pembelaan dengan menyebut tidak ada kaitan dengan APBN.
TRIBUNKALTIM.CO - Di medsos, beredar video Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Ketua Umum Partai Golkar, Bahlik Lahadalia yang menggunakan pesawat jet pribadi saat momen Lebaran.
Dalam video yang ramai beredar di medsos tersebut, narasi yang menyertai videonya, Bahlil dan keluarganya mendarat di Bandara Adi Soemarmo, Solo, Jawa Tengah dengan menggunakan jet pribadi.
Kemudian, narasi yang menyertai video tersebut menimbulkan spekulasi publik bahwa jet digunakan untuk keperluan pribadi dengan memanfaatkan dana negara.
Terkait dengan video Bahlil gunakan jet pribadi, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Anggawira menyatakan bahwa penggunaan jet pribadi tersebut tidak berkaitan dengan anggaran negara.
Baca juga: Bahlil Belum Lulus Program Doktor, Rektor UI: Harus Revisi Disertasi dan Tambah Publikasi
Anggawira menyebut, perjalanan itu adalah kegiatan pribadi Bahlil dalam rangka silaturahmi Lebaran ke kampung halaman di Fakfak, Papua Barat, serta ke kampung halaman istrinya, Sri Bahlil, di Sragen, Jawa Tengah.
“Itu dana pribadi. Tidak ada kaitannya dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Apalagi, saat ini momen Lebaran dan beliau pulang kampung ke Papua, lalu ke Sragen, serta menghadiri pernikahan tenaga ahlinya di Maluku.
Semua rute itu tidak tersedia penerbangan komersial langsung sehingga menggunakan private jet,” kata Anggawira dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (12/11/2025), dikutip dari Kompas.com.
Anggawira mengatakan bahwa penggunaan jet pribadi dalam konteks kebutuhan tertentu bukan hal yang luar biasa, terlebih bagi seseorang dengan mobilitas tinggi.
Ia mengatakan, selama menjabat sebagai Ketum Hipmi periode 2015–2019, Bahlil juga sesekali menggunakan moda transportasi serupa untuk alasan efisiensi waktu.
“Kalau dibilang sering juga tidak.
Namun, kalau ada kebutuhan yang mendesak dan mengharuskan berpindah tempat dengan cepat, (penggunaan private jet) bisa jadi pilihan,” ucap Anggawira yang pernah menjadi Ketua Bidang Organisasi Hipmi saat Bahlil menjabat Ketum.
Lebih lanjut, Anggawira menyebut, dalam perjalanan dinas sebagai pejabat negara, Bahlil umumnya menggunakan pesawat komersial.
Oleh karena itu, ia menyayangkan pemberitaan yang menurutnya cenderung membentuk opini publik secara sepihak tanpa konfirmasi kepada yang bersangkutan.
Baca juga: Respons Bahlil Lahadalia soal Tuntutan Permintaan Maaf ke Civitas Akademika UI Terkait Disertasinya
“Sebaiknya media mengedepankan klarifikasi.
Ini konteksnya silaturahmi Lebaran.
Mau naik apa ya tergantung kebutuhan dan kemampuan masing-masing,” ujar dia.
Meski demikian, Anggawira menyadari bahwa sebagai tokoh publik, Bahlil tidak lepas dari perhatian dan sorotan masyarakat.
“Namanya pejabat publik tentu harus siap dengan segala konsekuensi. Tidak semua orang suka.
Namun, saya rasa, apa yang dilakukan Pak Bahlil masih dalam batas wajar,” ucapnya.
Apakah Penggunaan Jet Pribadi Biasa untuk Pejabat?
Anggawira juga menambahkan bahwa dalam situasi tertentu, penggunaan jet pribadi bukanlah hal yang aneh, terutama bagi individu dengan mobilitas tinggi.
Baca juga: Bahlil Diminta Revisi Disertasi dan Minta Maaf, Ketua Umum Golkar: Apa Pun Keputusan UI, Saya Ikut
Ia mengingatkan bahwa selama masa jabatannya sebagai Ketua Umum Hipmi pada periode 2015–2019, Bahlil terkadang menggunakan moda transportasi serupa untuk alasan efisiensi waktu.
"Walaupun tidak sering, dalam keadaan mendesak yang memerlukan perpindahan cepat, penggunaan jet pribadi bisa menjadi pilihan yang rasional," kata Anggawira, yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua Bidang Organisasi Hipmi saat Bahlil memimpin organisasi tersebut.
Anggawira juga menjelaskan bahwa dalam menjalankan tugas sebagai pejabat negara, Bahlil biasanya memilih pesawat komersial.
Oleh karena itu, ia merasa prihatin dengan pemberitaan yang cenderung membentuk opini publik secara sepihak tanpa konfirmasi kepada pihak terkait.
"Media sebaiknya lebih mengutamakan klarifikasi. Konteksnya adalah silaturahmi Lebaran. Pilihan moda transportasi tergantung pada kebutuhan dan kemampuan masing-masing individu," tambahnya.
Meskipun demikian, Anggawira menyadari bahwa sebagai tokoh publik, Bahlil pasti akan menjadi sorotan masyarakat.
"Sebagai pejabat publik, beliau harus siap menghadapi berbagai konsekuensi. Tentu saja tidak semua orang akan setuju.
Namun, saya percaya bahwa apa yang dilakukan Pak Bahlil masih dalam batas wajar," ujarnya.
Sebagai informasi, pada libur Lebaran 2025, Bahlil dan keluarganya bersilaturahmi ke sejumlah daerah, termasuk Fakfak di Papua Barat dan Sragen di Jawa Tengah.
Di Sragen, ia bersama keluarga berziarah ke makam keluarga dan bertemu dengan kerabat besar dari pihak istri.
Bahlil sebelumnya dikenal sebagai pengusaha asal Papua dengan portofolio usaha di berbagai sektor, mulai dari perkebunan, properti, transportasi, pertambangan, hingga konstruksi.
Karier bisnis Bahlil mengantarkannya menjadi Ketua Umum HIPMI pada 2015–2019 sebelum kemudian dipercaya menjabat Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan kini sebagai Menteri ESDM.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang disampaikan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 2019, total kekayaan Bahlil tercatat mencapai Rp 295,1 miliar.
Baca juga: Soal Disertasi Bahlil, Guru Besar FHUI Kritik Putusan UI, Jatam Sebut Iming-Iming Tambang Berhasil
(*)
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20250412_jet-pribadi_Bahlil_Sekjen-HIPMI-bela.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.