Berita Nasional Terkini

Dedi Mulyadi Minta Maaf Setiap Hari Buat Kegaduhan di Medsos, Gubernur Jabar Sadar Ada yang Tak Suka

Dedi Mulyadi minta maaf setiap hari buat kegaduhan di medsos alias media sosial. Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi sadar ada yang tak suka sama kebijakanny

KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN
GUBERNUR JABAR MENANGIS - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tak kuasa menahan tangis ketika melihat alih guna lahan di kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat, Kamis (6/3/2025). Dedi Mulyadi minta maaf setiap hari buat kegaduhan di medsos alias media sosial. Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi sadar ada yang tak suka sama kebijakanny.(KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN) 

TRIBUNKALTIM.CO - Dedi Mulyadi minta maaf setiap hari buat kegaduhan di medsos alias media sosial.

Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi sadar ada pihak-pihak yang tak suka sama kebijakan yang dipilihnya.

Sebab itu Dedi Mulyadi mendadak menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat lewat unggahan di media sosialnya pada Minggu (13/4/2025). 

Dalam caption bertuliskan "Maafkan kalau saya selalu bikin kegaduhan", Dedi mencurahkan isi hatinya terkait respons publik terhadap kebijakan-kebijakannya selama ini.

Baca juga: Dedi Mulyadi soal Kasus Dokter Priguna Pelaku Rudapaksa: Masuk Kedokteran Pintar Aja Tak Cukup

Melalui unggahan itu, Dedi mengakui bahwa sejumlah langkah dan keputusan yang ia ambil sebagai Gubernur Jabar tak jarang menimbulkan kontroversi. 

Ia sadar tak semua kebijakannya disukai.

“Untuk seluruh masyarakat Jawa Barat saya menyampaikan permohonan maaf apabila saya setiap hari membuat kegaduhan dengan berbagai langkah dan kebijakan, dan tentunya banyak yang tidak menyukainya,” ujar Dedi Mulyadi, dikutip dari akun Instagram-nya, Senin (14/4/2025). 

Pria yang akrab disapa KDM ini menyebut bahwa berbagai kritik terhadap dirinya disampaikan secara terbuka, termasuk dalam forum debat di televisi. Meski demikian, ia mengaku tak keberatan dan bahkan menghargai kritik tersebut. 

“Banyak yang mereka secara terbuka melakukan otokritik, dan saya menerima otokritik itu dengan baik, karena sahabat yang baik adalah sahabat yang mengingatkan,” ucapnya. 

Menurut Dedi, kritik itu muncul lantaran sikapnya yang dinilai terlalu cepat dalam bertindak, hingga menimbulkan pertanyaan soal prosedur dan aturan. Namun, di sisi lain, ia merasa banyak warga yang justru puas dengan pendekatan tegasnya. 

“Tetapi juga banyak publik yang punya harapan terpuaskan,” tuturnya. 

“Saya jadi pemimpin hidup di antara dua, yang suka dan tidak suka, yang menyetujui dan yang tidak menyetujui.” 

“Dan keduanya adalah warga saya, warga Jawa Barat, meskipun sekarang yang berkomentar bukan rakyat Jawa Barat saja,” tambahnya.

Baca juga: Gubernur Jabar Minta Maaf, Gebrakan Dedi Mulyadi Dikritik hingga Ditantang Ketua GRIB Jaya Jabar

Salah satu kritik datang dari pengacara kasus Vina, Toni RM, dalam sebuah acara debat di televisi. 

Ia menilai gaya kepemimpinan Dedi yang tegas terkesan terburu-buru dan belum tentu sesuai prosedur. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved