Berita Nasional Terkini
Andi Amran Sulaiman Klarifikasi soal Ditegur Wapres, Mentan: Dulu Bukan Saat ini, Pak Gibran Dukung
Andi Amran Sulaiman klarifikasi soal ditegur Wapres. Mentan: Itu dulu bukan saat ini, Pak Gibran mendukung
TRIBUNKALTIM.CO - Video pernyataan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman yang mengatakan pernah ditegur wakil presiden (Wapres) terkait pemberantasan mafia pangan ramai dibahas.
Mentan Andi Amran Sulaiman memberi klarifikasi terkait pidato yang menyebut ditegur Wapres tersebut.
Menurut Mentan Andi Amran Sulaiman, pengalaman ditegur Wapres terjadi di masa lalu dan bukan dilakukan Wapres Gibran Rakabuming Raka.
Adapun pernyataan dalam video Mentan Andi Amran Sulaiman tersebut disampaikan dalam konteks akademik sebagai refleksi atas pengalaman masa lalu dalam memperjuangkan ketahanan pangan nasional.
Baca juga: Andi Amran Sulaiman Ditegur Wapres Imbas Tindak Mafia Beras, Profil Menteri Pertanian Asal Sulsel
“Perlu saya klarifikasi, teguran itu terjadi dulu dan bukan dari wapres saat ini.
Dulu juga saya anggap sebagai teguran yang sangat positif.
Itu justru membuat saya makin hati-hati dan makin berani dalam memberantas mafia pangan,” ujar Amran dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (20/4/2025).
Amran menambahkan, terkait Gibran, mantan Wali Kota Surakarta itu justru memberikan dukungan penuh terhadap langkah-langkah pemberantasan mafia pangan.
Gibran juga disebutkan terus mendukung upaya Kementerian Pertanian (Kementan) yang saat ini aktif dalam memberantas korupsi.
“Pak Gibran sangat mendukung. Presiden dan wapres solid mendukung kami untuk bersih-bersih pangan dan membela petani.
Saya ingin menunjukkan bahwa dalam menghadapi mafia pangan, kita harus berani dan keberanian itu harus dibarengi dukungan dari pemimpin.
Selama ini, saya mendapat dukungan penuh dari para presiden serta wapres, termasuk Pak Prabowo dan Pak Gibran,” kata Amran.

Sejauh ini, tambah Amran, komitmen pemberantasan mafia pangan yang dilakukan oleh presiden dan wakil presiden mampu memberikan hasil signifikan di Kementan.
Pada periode Jokowi, misalnya, sebanyak 784 kasus mafia pangan berhasil diungkap dengan 411 orang ditetapkan sebagai tersangka.
Baca juga: Pesan Menteri Andi Amran Sulaiman soal Kemandirian Pangan, Sikap Pemkab PPU Atas Swasembada
Kasus-kasus tersebut mencakup pelanggaran terkait pupuk, hortikultura, peternakan, dan praktik curang dalam distribusi beras.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.