Berita Nasional Terkini
Andi Amran Sulaiman Sebut Banyak Pejabat Melobi agar Pengamat yang Terlibat Proyek Fiktif Dimaafkan
Andi Amran Sulaiman sebut banyak pejabat melobi dirinya agar pengamat yang diduga terlibat proyek fiktif Kementerian Pertanian dimaafkan.
TRIBUNKALTIM.CO - Andi Amran Sulaiman sebut banyak pejabat melobi dirinya agar pengamat yang diduga terlibat proyek fiktif Kementerian Pertanian dimaafkan.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman membongkar adanya pengamat pertanian yang bermain proyek fiktif di Kementerian Pertanian.
Amran bahkan dengan tegas menyebut pengamat tersebut adalah musuh negara karena korupsi dan akan dijebloskan ke penjara.
Kini, Amran mengakui banyak yang melobi dirinya soal kasus seorang pengamat yang terlibat proyek fiktif tersebut.
“Ada yang lobi saya untuk dimaafkan, enggak! Itu atas nama rakyat. Bukan atas nama menteri. Banyak yang lobi, pejabat yang lobi,” ujar Amran di Kantor Kementan, Jakarta Selatan, Kamis (17/4/2025).
Baca juga: Ditegur Wapres Viral di Medsos, Mentan Andi Amran Sulaiman: Bukan Dilakukan Wapres Saat Ini
Amran mengatakan bahwa pengamat tersebut terlibat proyek fiktif di Kementan yang merugikan negara hingga Rp 5 miliar.
“Dan tidak digunakan itu barang. Pengadaan itu tidak digunakan. Itu pun sebagian tanda tangan fiktif. Palsu tanda tangannya,” kata Amran.
Amran mengatakan bahwa pihaknya telah menelaah komentar pengamat pertanian satu per satu. Namun, untuk pengamat tersebut, Amran mengatakan bahwa data yang disampaikan salah.
“Tetapi yang kami maksud adalah, ada si A atau si B yang mengkritik dari dulu. Dan kami menganalisa yang kritikannya sebagian besar tidak konstruktif. Bahkan kadang datanya salah,” kata Amran.
Puncaknya, pengamat tersebut memiliki agenda dan memiliki proyek di Kementan.
“Di saat kami tidak menteri lagi, ikut proyek di pertanian. Dan proyek itu, sebagian hasilnya fiktif dan tidak digunakan,” ujar Amran.
Amran menyebutkan, pihaknya sudah menelusuri proyek tersebut dan sudah menyerahkan berkas ke penegak hukum.
“Menurut kaca mata saya, bukan hukum ya, kami lihat, itu merugikan negara,” ujar Amran.
“Kalau korupsi, merugikan negara enggak?” tanya Amran kepada awak media.
Sebelumnya, dalam acara Dies Natalis ke-49 Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta, Jawa Tengah, Mentan Amran mengatakan bahwa pengamat tersebut merupakan musuh negara.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.