Berita Kaltim Terkini
6 Orangutan akan Dilepasliarkan, BOSF Ajukan Pemanfaatan Pulau Teluk Balikpapan dan Mahakam Kaltim
Dalam waktu dekat, Borneo Orangutan Survival Foundation atau BOSF akan melepasliarkan enam individu orangutan, tiga jantan dan tiga betina di Kaltim
Penulis: Ilo | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Dalam waktu dekat, Borneo Orangutan Survival Foundation atau BOSF akan melepasliarkan enam individu orangutan, tiga jantan dan tiga betina.
Hal ini disampaikan oleh Kepala BOSF, Jamartin Sihite saat menjelaskan kepada TribunKaltim.co pada Selasa (22/4/2025) di Kukar, Kalimantan Timur.
Para individu Orangutan tersebut sebelumnya diselamatkan dari berbagai kasus konflik dengan manusia.
Beberapa ditemukan di wilayah pertambangan di Kutai Timur, lainnya merupakan satwa peliharaan ilegal yang akhirnya diserahkan ke pihak BOSF.
Baca juga: Balai KSDA Kaltim Selamatkan 28 Orangutan di Awal 2025, Komitmen Jaga Keanekaragaman Hayati
“Ketika kita rescue, kondisi mereka biasanya kurus dan stres. Kami rawat dulu di fasilitas Samboja, beri vitamin dan perawatan sampai kondisinya stabil sebelum bisa dilepas,” ujar Jamartin.
BOSF mencatat bahwa sekitar 90 persen orangutan yang masuk ke pusat rehabilitasi adalah korban konflik dengan manusia.
Faktor utama penyebabnya adalah degradasi dan alih fungsi habitat menjadi kawasan industri, pemukiman, dan perkebunan.
“Ketika kita datang ke rumah mereka, artinya kita yang mengganggu. Ini pengingat bahwa , konflik ini terjadi karena habitat mereka makin sempit,” katanya.
BOSF menekankan bahwa konservasi tidak bisa dilakukan secara sepihak. Kolaborasi dengan pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta serta penegakan regulasi kawasan konservasi menjadi kunci penting untuk mengurangi konflik dan memastikan kelangsungan hidup orangutan di Kalimantan.

Menjajaki Pemprov Kaltim Buat Pulau Buatan
Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) terus memperkuat komitmennya dalam konservasi orangutan dengan membangun pulau-pulau buatan khusus bagi individu orangutan yang tidak dapat dilepasliarkan ke alam liar.
Pulau-pulau ini dirancang menyerupai habitat asli agar para orangutan dapat hidup dengan kualitas yang lebih baik di luar fasilitas rehabilitasi, Selasa (22/4/2025).
“Minimal mereka merasa tinggal di hutan, bukan di kantor,” ungkap Kepala BOSF, Jamartin Sihite, saat menjelaskan tujuan utama proyek ini.
Baca juga: Menteri Kehutanan Sebut Pelepasliaran Orangutan di Kutim Tantangan Pelestarian Alam
Pulau buatan ini ditujukan untuk orangutan non-releasable yakni mereka yang karena alasan medis atau perilaku tidak memungkinkan untuk kembali ke alam bebas.
Hingga kini, BOSF telah memiliki 12 pulau, termasuk empat pulau besar di Kalimantan Tengah, yang menjadi tempat tinggal jangka panjang bagi individu-individu tersebut.
Musda XIV KNPI Kaltim 2025 Diwarnai Ketegangan di Luar Ruangan |
![]() |
---|
Unmul Wisuda 2.518 Wisudawan, Rektor Minta Lulusan tak Hanya Cari Kerja tapi Ciptakan Lapangan Kerja |
![]() |
---|
Penyertaan Modal Rp50 miliar untuk 3 BUMD Kaltim, Sekda: Saya tak Hafal Rinciannya |
![]() |
---|
Ananda Moeis Ingatkan Direksi Baru BUMD Pemprov Kaltim untuk Hasilkan PAD |
![]() |
---|
Andrie Afrizal jadi Ketua KNPI Kaltim 2025-2028, Singgung Pengaruh Pemuda Lokal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.