Berita Nasional Terkini

Gibran sudah 2 Kali Buat Monolog Bahas Bonus Demografi dan Timnas U17, Persiapan Maju Pilpres 2029?

Wapres Gibran sudah 2 kali buat monolog, bahas bonus demografi dan Timnas U17. Persiapan untuk maju Pilpres 2029?

Editor: Amalia Husnul A
YouTube GibranTV
MONOLOG GIBRAN - Dua video monolog Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka yang diunggah di channel YouTube miliknya. Wapres Gibran sudah 2 kali buat monolog, bahas bonus demografi dan Timnas U17. Persiapan untuk maju Pilpres 2029? (Tangkap layar YouTube GibranTV) 

Oleh karena itu, Gibran dinilai harus menciptakan momentumnya sendiri lewat video-video monolog tersebut.

Apalagi, selama ini Gibran kerap diremehkan publik karena jarang tampil di muka umum dan seringkali hanya menghadiri acara yang sifatnya seremonial seperti mengunjungi sekolah untuk membagikan susu gratis.

"Jadi kalau Gibran juga tidak menciptakan momentum dengan salah satunya menciptakan narasi-narasi besar ya tentu bisa kebalap oleh figur-figur lain gitu," kata Adi.

Adi tidak memungkiri, posisi Gibran saat ini memang serba salah karena setiap tindakannya kerap mengundang reaksi negatif dari publik.

Namun, setidaknya lewat monolog tersebut, Gibran dapat menunjukkan diri bahwa ia adalah Wakil Presiden RI yang paham dan mampu memproyeksikan Indonesia di masa yang akan datang.

"(Ini) Monolog tapi kan pesan politiknya adalah sebagai pengingat kalau Gibran itu adalah Wakil Presiden yang punya kapasitas, punya kemampuan dan secara prinsip punya profiling politik bagaimana proyeksi di Indonesia di masa-masa yang akan datang," kata Adi.

"Memang tidak gampang jadi Gibran ngomong salah, tidak ngomong pun jadi salah tapi secara prinsip ini kan sebagai upaya untuk menciptakan bagaimana membentuk politik itu terus pada Gibran sehingga Gibran itu menjadi spotlight pembicaraan soal 2029," imbuh dia. 

Tantangan

Di sisi lain, video monolog Gibran tersebut juga bisa menjadi tantangan tersendiri karena Gibran semestinya juga membuktikan bahwa apa yang ia ucapkan harus dapat diwujudkan.

"Momentum eksistensi jadi spotlight sekaligus jadi tantangan bagaimana Gibran itu bukan hanya bicara tentang narasi besar tapi yang paling penting adalah mampu mewujudkan itu yang utama sebenarnya," ungkap Adi.

Apalagi Gibran kini adalah orang nomor dua di Indonesia yang dianggap punya kekuaatan kekuasaan yang juga bisa mengakselerasi semua kebijakan-kebijakan.

"Apa yang diomongkan harus dibuktikan kira-kira begitu," tegasnya.

Selain itu, Adi menilai saat ini masih banyak persepsi dan sentimen negatif terhadap Gibran, termasuk saat anak sulung Presiden ke-7 Republik Indonesia ini menggunggah video monolog.

Akan tetapi, dalam politik ini adalah hal wajar dan tidak perlu dimasalahkan karena setidaknya Gibran sudah mampu mencuri perhatian publik meski mendapat sentimen negatif.

Baca juga: Forum Purnawiran TNI Ingin Wapres Gibran Diganti, Direktur LPI Nilai Inkonstitusional dan Mustahil

"Hampir di semua platform yang meng-upload dan mengunggah video Gibran itu sentimennya negatif tapi dalam politik nggak boleh menyerah, artinya Gibran itu secara tidak langsung sudah mampu mencuri perhatian publik untuk terus membicarakan Gibran sebagai orang yang, ya ini adalah barang politik," kata Adi.

Oleh sebab itu, Gibran juga memiliki tantangan lain untuk mengubah agar sentimen negatif yang ada bisa diubah menjadi sentimen positif.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved