Berita Kukar Terkini

Inovasi Mahasiswa ITK Bantu Warga RT 7 Sungai Merdeka Kukar Atasi Krisis Air Bersih

Inovasi mahasiswa ITK bantu warga RT 7 Sungai Merdeka Kukar atasi krisis air bersih.

Penulis: Zainul | Editor: Diah Anggraeni
TribunKaltim.co/Zainul Marsyafi
INOVATIF - Camat Samboja Barat, Burhanuddin, menyampaikan rasa terima kasih kepada para ITK dan Konsulat Jenderal Australiayang telah melakukan inovasi berupa filtrasi air sungai, Rabu (23/4/2025). Inovasi ini telah membantu kebutuhan air bersih bagi masyarakat di Kelurahan Sungai Merdeka, Kecamatan Samboja Barat, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.(TRIBUNKALTIM.CO/ZAINUL MARSYAFI)  

TRIBUNKALTIM.CO, SAMBOJA - Inovasi filtrasi air sungai di RT 7 Kelurahan Sungai Merdeka, Kecamatan Samboja Barat, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan air bersih.

Baik itu untuk keperluan irigasi pertanian maupun kebutuhan rumah tangga nonkonsumsi.

Program inovatif ini merupakan hasil kolaborasi mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan (ITK) dan Konsulat Jenderal Australia.

Kolaborasi ini sukses menghadirkan teknologi filtrasi air sungai yang mampu mengubah air tercemar menjadi air bersih layak pakai.

Baca juga: Lurah Sungai Merdeka Kukar Apresiasi Mahasiswa ITK, Sungai Tercemar Jadi Sumber Air Bersih

Inovasi ini kemudian disambut antusias oleh masyarakat sekitar, terutama wilayah RT 7 yang menjadi salah satu kawasan yang selama ini mengalami kesulitan mendapatkan air bersih.

Camat Samboja Barat, Burhanuddin, menyampaikan apresiasinya terhadap upaya mahasiswa ITK dan pihak Australia yang telah membantu masyarakat di wilayahnya.

"Atas nama Pemerintah Kecamatan Samboja Barat, kami mengucapkan terima kasih kepada ITK dan Konsulat Jenderal Australia atas inovasi yang sangat bermanfaat ini. Air eks tambang yang sebelumnya tidak bisa digunakan, kini mulai bisa dimanfaatkan, meski masih dalam tahap awal. Kami berharap ke depan, air ini juga dapat diolah menjadi air rumah tangga," ujarnya, Rabu (23/4/2025).

Burhanuddin juga menyoroti masih banyaknya wilayah di Kecamatan Samboja Barat yang belum terjangkau sistem pipanisasi, terutama di Bukit Suharto, Bukit Merdeka, dan Karya Merdeka.

Namun, ia mengungkapkan bahwa tahun ini Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 20 miliar dari APBD 2023 untuk pembangunan infrastruktur air bersih, termasuk pipanisasi di wilayah-wilayah tersebut.

Selain itu, wilayah Tani Bakti saat ini telah memiliki dana tersendiri dari pihak Agro Sari untuk membangun sistem distribusi air bersih.

Baca juga: Konsulat Jenderal Australia Wilayah Makassar Kunjungi Proyek Inovatif Mahasiswa ITK di Samboja Kukar

Waduk yang ada di Agro Sari kata dia dimanfaatkan untuk menyuplai air ke rumah-rumah warga di Amborawang Darat dan sebagian wilayah Samboja Barat.

Sebagai kecamatan baru hasil pemekaran yang baru berdiri dua tahun, Samboja Barat masih menghadapi berbagai tantangan pembangunan.

"Kami berharap karena wilayah kami masuk dalam delineasi Otorita IKN, maka ke depan OIKN juga bisa ikut membantu percepatan pembangunan infrastruktur, termasuk Kantor Camat yang hingga kini masih dalam proses penyelesaian," tambah Burhanuddin.

Ia berharap dengan adanya sinergi antara mahasiswa, pemerintah daerah, dan pihak internasional dapat mengatasi krisis air bersih yang masih membayangi sejumlah wilayah di Samboja Barat.(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved