Berita Nasional Terkini

Video Monolog Gibran Dapat Dislike 108.000, Pengamat Sebut agar Tetap Eksis, Prabowo Tidak Baperan

Video monolog Gibran dapat dislike 108.000, pengamat sebut agar tetap eksis, Prabowo tidak baper soal peran Wapres.

Tangkapan Layar YouTube Gibran Rakabuming
MONOLOG GIBRAN - Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka tiba-tiba berbicara mengenai bonus demografi yang sedang terjadi di Indonesia, Sabtu (19/4/2025). Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tengah menjadi sorotan karena video monolognya yang membicarakan bonus demografi mendapatkan 108 ribu lebih dislike.Hingga Rabu (23/4/2025) pukul 13.35 WIB, video monolog Gibran itu telah ditonton sebanyak 867.319 kali. (Tangkapan Layar YouTube Gibran Rakabuming) 

Prabowo Tidak Baper

Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Sarmuji mengatakan bahwa posisi Wakil Presiden yang diduduki oleh Gibran memang serba salah.

Ia yakin, Prabowo tidak baper dengan video monolog Gibran yang membicarakan bonus demografi dan peran generasi muda.

"Untungnya Pak Prabowo orangnya juga nggak ribet dan nggak baper. Enggak membatasi peran wapresnya, jadi wapres Gibran bisa ambil peran sesuai porsinya," kata Sarmuji saat dihubungi, Rabu (23/4/2025).

Ia menambahkan, Gibran sesungguhnya mengangkat isu yang sangat penting, yakni bonus demografi yang dapat menjadi jalan untuk menghadapi tantangan global.

Namun, posisi Gibran sebagai orang nomor dua di Republik Indonesia memang dinilainya serba salah dalam menyatakan sikap.

Baca juga: Ferry Irwandi dalam Video Tiruan Bonus Demografi Gibran: Anak Mudanya Dari Dulu Siap, Bos!

"Wakil apa saja baik wakil presiden, wakil gubernur, wakil bupati dan lain-lain. Terlalu maju salah, ketinggalan juga salah. Terlalu muncul juga nggak baik, tenggelam sama sekali juga buruk," ujar Sarmuji.

Sebelumnya dalam kanal Youtube-nya, Gibran mengatakan bahwa sebanyak 208 juta penduduk Indonesia pada kurun 2030-2045 akan berada pada usia produktif.

Lanjutnya, lebih dari separuh penduduk Indonesia akan berada pada usia produktif pada momen tersebut.

Momen itu disebut sebagai bonus demografi.

"Sebuah kondisi yang terjadi hanya satu kali dalam sejarah peradaban sebuah bangsa. Kesempatan ini tidak akan terulang, di mana sekitar 208 juta penduduk kita akan berada di usia produktif," kata Gibran.

"Ini adalah peluang besar kita, ini adalah kesempatan emas kita untuk mengelola bonus demografi agar bukan menjadi sekedar bonus, bukan menjadi sekedar angka statistik yang fantastis, tapi sebagai jawaban untuk masa depan Indonesia," sambungnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com 

Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved