3 Pembahasan Percepatan Infrastruktur Balikpapan jadi Kota Metropolitan, Ada Pembangunan Flyover

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN – Rapat koordinasi stategis Polresta Balikpapan dalam menyongsong transformasi Kota Balikpapan sebagai kota metropolitan menjabarkan rencana pembangunan infrastruktur, Kamis (24/4/2025). 

Kegiatan rapat dilangsungkan di Mapolresta Balikpapan, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur. 

Rapat tersebut menggali soal konsep infrastruktur ala kota metropolitan Balikpapan untuk menunjang konektivitas dan pertumbuhan wilayah. 

Dijelaskan Wakapolresta Balikpapan, AKBP Hendrik Eka Bahalwan bahwa Kota Balikpapan sebagai penyangga dari Ibu Kota Nusantara perlu ada kelengkapan infrastruktur. 

Baca juga: Hari Ini Agenda Peninjauan Kantor BIN di IKN Nusantara Kaltim, Nanti akan Dipakai oleh 3 Personel

Ada tiga hal yang dibahas dalam rapat ini mengenai rencana percepatan pembangunan infrastruktur di Kota Balikpapan dengan landasan untuk konektivitas dan pertumbuhan wilayah. 

Yakni sebagai berikut:

1. Proyek jalan tol Km 6-Bandara SAMS Sepinggan 

Kata Wakapolresta Balikpapan, AKBP Hendrik Eka Bahalwan, pihak Polresta Balikpapan siap berperan aktif dalam menciptakan situasi kondusif guna mendukung percepatan pembangunan di Balikpapan.

Termasuk pengamanan dan pendampingan dalam proses pembangunan jalan tol Segment 1B dari KM 06 hingga Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan, Kota Balikpapan. 

2. Pembangunan flyover di kawasan MT Haryono

3. Pelebaran bahu jalan di Jalan Mulawarman 

"Sebagai langkah antisipasi terhadap meningkatnya volume kendaraan. Penguatan infrastruktur ini ditargetkan untuk memperkokoh posisi Balikpapan sebagai gerbang utama menuju IKN," beber Wakapolresta Balikpapan, AKBP Hendrik Eka Bahalwan.

Menurut Wakapolresta Balikpapan, AKBP Hendrik Eka Bahalwan, pembangunan infrastruktur tersebut diyakini membawa dampak positif yang signifikan.

Baca juga: Dampak IKN Nusantara, Dalam 4 Hari Kaltim Diserbu 20 Ribu Wisatawan dalam Negeri, Asia hingga Eropa

"Baik dari sisi ekonomi maupun peningkatan kualitas hidup masyarakat," tutur Hendrik.

Namun, dengan prediksi lonjakan penduduk sebagai imbas perpindahan pusat pemerintahan ke IKN Nusantara, dibutuhkan pula penataan ruang kota yang terintegrasi untuk menghindari persoalan kepadatan dan urbanisasi yang tidak terkendali.