Berita Samarinda Terkini
Update Hutan Unmul Samarinda Ditambang, Dua Perusahaan Terlibat, Balai Gakkum Kejar Para Pelaku
Balai Gakkum Kejar para pelaku penambang hutan Pendidikan Unmul, dua perusahaan terlibat.
TRIBUNKALTIM.CO – Balai Gakkum LHK Wilayah Kalimantan kini tengah mengejar para pelaku dan perusahaan yang diduga menambang di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) yang dikelola Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda.
Proses penyelidikan di lokasi yang dikenal dengan Hutan Pendidikan Unmul tersebut mulai menunjukkan titik terang.
Meski, tim dari Gakkum LHK Wilayah Kalimantan yang sudah ke lokasi tidak menemukan aktivitas apapun.
Tetapi pihaknya sudah mengidentifikasi ada dua pelaku dan dua perusahaan yang diduga terlibat dalam aktivitas pertambangan tanpa izin ini.
Baca juga: Tambang Ilegal Rusak Hutan Unmul Samarinda, Belum Ada Laporan Polisi
“Prosesnya masih pada tahap penyelidikan, kami saat sampai ke lokasi, aktivitas sudah tidak ada. Tidak ada orang, tidak ada alat berat,” sebut Kepala Balai Gakkum LHK Wilayah Kalimantan, David Muhammad, Kamis (24/4).
Dokumentasi dari mahasiswa Fakultas Kehutanan (Fahutan) Unmul sendiri juga telah dilakukan penelitian oleh tim Gakkum LHK Wilayah Kalimantan.
Pihaknya mengidentifikasi dua orang berinisial RK dan AG yang diduga sebagai pelaku di lapangan saat adanya proses perambahan KHDTK Unmul.
“Kami dapat dokumentasi dari mahasiswa dari situ kami telusuri dan dapat identitasnya, rumah keduanya juga sudah kami ketahui,” ungkapnya.
Keduanya diduga bekerja untuk perusahaan yang beroperasi di lokasi., untuk itu tim dari Gakkum LHK sudah melakukan pelacakan dan kini sedang memproses pemanggilan terhadap perusahaan tempat keduanya bekerja.
David mengatakan, RK dan AG masih menjadi saksi penyelidikan, dan belum naik ke tahap penyidikan.
“Kami sudah datangi rumah mereka, meminta untuk kooperatif. Setelah itu kami panggil secara resmi. Tapi tuduhannya bukan ke perorangan, melainkan ke sistem bisnisnya secara keseluruhan,” tegasnya.
Dua perusahaan yang diduga turut terlibat turut dibidik Gakkum KLHK Kalimantan.

Informasi yang dihimpun, dua perusahaan penyewa alat berat diduga terlibat, yakni TAA dan HBB, tempat di mana AG dan RK bekerja.
Kedua perusahaan ini diduga bekerja sama dengan KSU PUMMA, yang diduga kuat menjadi pelaksana utama aktivitas perambahan KHDTK Unmul.
“Ada dua perusahaan yang kami lacak, diduga bekerja sama dengan KSU tersebut, keduanya sedang dalam proses pemeriksaan,” tandas David.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.