Breaking News

Berita Nasional Terkini

Dedi Mulyadi Masukkan Siswa Nakal ke Barak Militer Selama 6 Bulan, Dijemput Langsung oleh TNI

Dedi Mulyadi masukkan siswa nakal ke barak militer selama 6 bulan, dijemput langsung oleh anggota TNI.

Pemprov Jabar
SISWA NAKAL MASUK BARAK - Gubernur Jabar Dedi Mulyadi dalam rapat koordinasi yang melibatkan pimpinan Dinas Pendidikan Provinsi Jabar, kepala dinas pendidikan kabupaten/kota, serta pejabat dari Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Jabar. Dedi Mulyadi, mengumumkan rencana untuk menggandeng TNI dan Polri dalam pelaksanaan program pendidikan berkarakter di beberapa wilayah di Jawa Barat. Program ini bertujuan untuk membina siswa yang terindikasi nakal agar terhindar dari perilaku negatif.(Pemprov Jabar) 

TRIBUNKALTIM.CO -  Dedi Mulyadi masukkan siswa nakal ke barak militer selama 6 bulan, dijemput langsung oleh anggota TNI.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengumumkan kebijakan baru untuk siswa sekolah.

Kebijakan Dedi Mulyadi kali ini khusus untuk siswa yang bermasalah.

Tak tanggung-tanggung, siswa nakal akan dimasukkan barak dan dibina selama 6 bulan, dan dibebaskan dari kewajiban masuk sekolah formal selama masa pembinaan.

Baca juga: Dedi Mulyadi Debat dengan Remaja Soal Larangan Wisuda, Ucapan Miskin Sok Kaya Gubernur Jabar Viral

Dedi rencana untuk menggandeng TNI dan Polri dalam pelaksanaan program pendidikan berkarakter di beberapa wilayah di Jawa Barat. 

Program ini bertujuan untuk membina siswa yang terindikasi nakal agar terhindar dari perilaku negatif.

"Tidak harus langsung di 27 kabupaten/kota. Kita mulai dari daerah yang siap dan dianggap rawan terlebih dahulu, lalu bertahap," kata Dedi dalam keterangan resmi yang diterima, Sabtu (26/4/2025).

Program ini akan mulai dilaksanakan pada 2 Mei 2025.

Untuk mendukung pelaksanaannya, pihak TNI akan menyiapkan sebanyak 30 hingga 40 barak.

Peserta program akan dipilih berdasarkan kesepakatan antara orangtua dan pihak sekolah.

Siapa saja siswa yang menjadi prioritas?

Siswa yang menjadi prioritas dalam program ini adalah mereka yang sulit dibina dan terindikasi terlibat dalam pergaulan bebas maupun tindakan kriminal.

Dedi Mulyadi menjelaskan, selama enam bulan, siswa akan dibina di barak dan tidak mengikuti sekolah formal.

"TNI yang akan menjemput langsung siswa ke rumah untuk dibina karakter dan perilakunya," terang Dedi.

Program ini merupakan kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan pemerintah kabupaten/kota dalam hal pembiayaan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved