Paus Fransiskus Meninggal

3 Negara Ini Tercatat Tak Hadir di Pemakaman Paus Fransiskus, Mana Saja?

Inilah daftar Negara yang tak hadir dalam upacara pemakaman Paus Fransiskus dan daftar Negara hadir yang dirilis oleh Vatikan

Dok Instagram/Prabowo
PEMAKAMAN PAUS FRANSISKUS - Mantan Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus Presiden ke-8 RI Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 RI Jokowi saat menyambut Paus Fransiskus di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (4/9/2024). Inilah daftar Negara yang tak hadir dalam upacara pemakaman Paus Fransiskus dan daftar Negara hadir yang dirilis oleh Vatikan. (Dok Instagram/Prabowo) 

TRIBUNKALTIM.CO - Pada Sabtu (26/04) siang waktu setempat merupakan hari dimana Paus Fransiskus dimakamkan.

Hari Sabtu merupakan hari dimana para pemimpin Negara berkumpul, untuk mengantarkan kepergian Paus Fransiskus ke peristirahatan terakhirnya.

Pemakaman pemimpin Gereja Katholik sedunia ini menorehkan duka mendalam kepada masyarakat tak hanya yang beragama kristiani.

Seluruh dunia berduka dengan kepergian Bapa perdamaian Paus Fransiskus.

Paus Fransiskus tutup usia setelah mengalami stroke dan gagal jantung di Casa Santa Marta, Vatikan, Senin (21/4/2025) pukul 07.35 waktu setempat.

Baca juga: Jokowi Ditunjuk Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, Mengapa Bukan Wapres? Alasan Prabowo Beri Panggung

Bapa Suci wafat pada usia 88 tahun setelah menjalankan masa kepausannya selama 12 tahun sejak terpilih pada 2013 menggantikan Paus Benediktus XVI yang mengundurkan diri.

Basilika Santa Maria Maggiore sendiri merupakan tempat yang diwasiatkan Paus Fransiskus untuk pemakamannya dan ditandantangani pada 2022.

Paus memilih lokasi tersebut karena ingin dimakamkan berdekatan dengan ikon Bunda Maria.

Setelah misa rekuiem, peti jenazah Paus Fransiskus diberangkatkan ke Gereja Basilika Santa Maria Maggiore di Roma untuk dimakamkan.

Iringan rombongan yang membawa peti jenazah Paus Fransiskus melewati jalan-jalan di Kota Roma sejauh 4 kilometer. Sepanjang perjalanan, para pelayat dan warga memberikan penghormatan terakhir bagi Paus Fransiskus.

Baca juga: Mulai Jam 15.00 WIB! Siaran Langsung Pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan, Tayang di TV Mana?

Setibanya di Basilika Santa Maria Maggiore, peti jenazah Paus Fransiskus diantarkan ke peristirahatan terakhir oleh sekelompok "orang-orang miskin dan membutuhkan." Mereka menjadi anggota masyarakat terakhir yang melihat peti jenazah Paus Fransiskus sebelum dimakamkan.

Acara ini menjadi salah satu pertemuan terbesar para tamu negara dalam beberapa waktu terakhir.

Vatikan telah merilis daftar kepala negara, kepala pemerintahan, anggota keluarga kerajaan, serta pejabat senior yang akan hadir dalam upacara penghormatan tersebut.

Berikut daftarnya, dikutip dari kantor berita AFP.

Benua Amerika

Argentina: Presiden Javier Milei

Belize: Gubernur Jenderal Froyla Tzalam

Brasil: Presiden Luiz Inacio Lula da Silva

Kanada: Gubernur Jenderal Mary Simon

Republik Dominika: Presiden Luis Abinader

Ekuador: Presiden Daniel Noboa Azin

Honduras: Presiden Xiomara Castro

PBB: Sekretaris Jenderal Antonio Guterres

Amerika Serikat: Presiden Donald Trump dan mantan Presiden Joe Biden

Benua Eropa

Albania: Presiden Bajram Begaj

Andorra: Pangeran Joan-Enric Vives Sicilia

Armenia: Presiden Vahagn Khachaturyan

Austria: Presiden Alexander Van der Bellen dan Kanselir Christian Stocker

Belgia: Raja Philippe, Ratu Mathilde, dan Perdana Menteri Bart De Wever

Bosnia-Herzegovina: Presiden Zelika Cvijanovic

Bulgaria: Perdana Menteri Rossen Jeliazkov

Kroasia: Presiden Zoran Milanovic dan Perdana Menteri Andrej Plenkovic

Siprus: Presiden Nikos Christodoulides

Republik Ceko: Perdana Menteri Petr Fiala

Denmark: Ratu Mary Estonia: Presiden Alar Karis

Uni Eropa: Presiden Komisi Ursula von der Leyen dan Presiden Dewan Antonio Costa

Finlandia: Presiden Alexander Stubb

Perancis: Presiden Emmanuel Macron

Georgia: Presiden Mikheil Kavelashvili

Jerman: Presiden Frank-Walter Steinmeier dan Kanselir Olaf Scholz

Yunani: Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis

Hongaria: Presiden Tamas Sulyok dan Perdana Menteri Viktor Orban

Islandia: Presiden Halla Tomasdottir

Irlandia: Presiden Michael Higgins dan Perdana Menteri Micheal Martin

Italia: Presiden Sergio Mattarella dan Perdana Menteri Giorgia Meloni

Kosovo: Presiden Vjosa Osmani

Latvia: Presiden Edgars Rinkevics

Liechtenstein: Pangeran Alois dan Putri Sophie

Lithuania: Presiden Gitanas Nauseda

Luksemburg: Adipati Agung Henri, Adipati Agung Maria Teresa, dan Perdana Menteri Luc Frieden

Malta: Presiden Myriam Spiteri Debono

Moldova: Presiden Maia Sandu Monako: Pangeran Albert II dan Putri Charlene

Montenegro: Presiden Jakov Milatovic

Belanda: Perdana Menteri Dick Schoof

Makedonia Utara: Presiden Gordana Siljanovska-Davkova 

Norwegia: Putra Mahkota Haakon, Putri Mahkota Mette-Marit, dan Menteri Luar Negeri Espen Barth Eide

Polandia: Presiden Andrzej Duda

Portugal: Presiden Marcelo Rebelo de Sousa dan Perdana Menteri Luis Montenegro

Romania: Presiden sementara Ilie Bolojan

Rusia: Menteri Kebudayaan Olga Lyubimova

Serbia: Perdana Menteri Djuro Macut Slovakia: Presiden Peter Pellegrini

Slovenia: Presiden Natasa Pirc Musar dan Perdana Menteri Robert Golob

Spanyol: Raja Felipe VI dan Ratu Letizia

Swedia: Raja Carl XVI Gustaf, Ratu Silvia, dan Perdana Menteri Ulf Kristersson

Swiss: Presiden Karin Keller-Sutter

Ukraina: Presiden Volodymyr Zelensky

Inggris: Pangeran William mewakili Raja Charles III, bersama Perdana Menteri Keir Starmer

Kawasan Timur Tengah

Iran: Menteri Kebudayaan Abbas Salehi mewakili Presiden Masoud Pezeshkian

Israel: Duta Besar untuk Takhta Suci, Yaron Sideman

Yordania: Raja Abdullah II dan Ratu Rania

Lebanon: Presiden Joseph Aoun Otoritas

Palestina: Perdana Menteri Mohammad Mustafa

Qatar: Perdana Menteri Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani

Uni Emirat Arab: Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Khaled bin Mohamed bin Zayed Al Nahyan

Benua Afrika

Angola: Presiden Joao Lourenco

Burundi: Wakil Presiden Prosper Bazombanza

Tanjung Verde: Presiden Jose Maria Neves

Republik Afrika Tengah: Presiden Faustin-Archange Touadera

Republik Demokratik Kongo: Presiden Felix Tshisekedi Gabon: Presiden Brice Oligui Nguema

Kenya: Presiden William Ruto

Lesotho: Raja Letsie III

Madagaskar: Presiden Andry Rajoelina

Maroko: Perdana Menteri Aziz Akhannouch

Mozambik: Presiden Daniel Chapo

Seychelles: Presiden Wavel Ramkalawan

Sierra Leone: Presiden Julius Maada Bio

Afrika Selatan: Kardinal Stephen Brislin, presiden Konferensi Uskup Katolik Afrika Selatan

Togo: Presiden Faure Gnassingbe

Kawasan Asia-Pasifik

Australia: Gubernur Jenderal Sam Mostyn

Bangladesh: Pemimpin sementara Muhammad Yunus

Timor Leste: Presiden Jose Ramos Horta

India: Presiden Droupadi Murmu

Indonesia: Mantan Presiden Joko Widodo

Selandia Baru: Perdana Menteri Christopher Luxon

Filipina: Presiden Ferdinand Marcos Jr

Negara yang tak Hadir di Pemakaman Paus Fransiskus

Banyak Negara yang hadir untuk mengantar kepergian Pemimpin Gereja Umat Katholik ini.

Namun, adapula beberapa kepala negara yang tidak menghadiri acara tersebut.

Kepala Negara yang tak bisa hadir tetap mengirimkan delegasinya untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus.

Seperti Vladimir Putin yang mengirim Menteri Kebudayaan Olga Lyubimova. 

Beberapa Kepala Negara mengirimkan delegasi untuk menghadiri pemakaman, namun ada tiga Negara yang tak hadir dalam pemakaman Paus Fransiskus.

Mengutip dari reuters, tiga Negara yang tak hadir di Pemakaman Paus Fransiskus adalah Israel, China, dan Peru.

1. Israel

Menurut Reuters, Israel tidak mengirimkan utusan atau delegasi untuk hadir di pemakaman Paus Fransiskus

Ketidakhadiran perwakilan Israel dalam pemakaman Paus Fransiskus membuat Gereja Katolik di Yerusalem dan komunitas Katolik Israel telah menyatakan kekecewaan mereka. 

Keputusan ini kemungkinan besar didasarkan pada kekecewaan mereka karena Paus Fransiskus berulang kali menyatakan dukungannya terhadap rakyat Palestina.

Paus Fransiskus memang telah berulang kali mengutuk perang di Gaza, dan kritik publiknya telah memperdalam ketegangan dengan pemerintah Israel.

Bahkan dalam khotbah terakhirnya saat memimpin Misa Paskah terakhir bulan April 2025, Paus Fransiskus sempat mengatakan untuk mendesak gencatan senjata di Gaza, Palestina.

2. China 

Dikutip Reuters, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun mengatakan bahwa tidak ada informasi untuk mengirim delegasi dalam pemakaman Paus Fransiskus.

"Tidak ada informasi untuk dibagikan saat ini." ujarnya.

Tanggapan Negara China ini menekankan sensitivitas hubungan antara Partai Komunis yang berkuasa dengan Tahta Suci Vatikan. 

Sebagai informasi, Vatikan belum memiliki hubungan diplomatik formal dengan China sejak 1951.

Saat itu rezim komunis yang baru didirikan memutuskan hubungan dan mengusir nuuncio kepausan, utusan Tahta Suci. 

Namun, Bapa Suci Paus Fransiskus pernah berulang kali menyatakan keinginannya untuk melakukan perjalanan ke China.

Umat Katolik China juga akan mengingatnya sebagai paus pertama yang pernah diberi wewenang untuk terbang di atas wilayah udara China. 

3. Peru

Presiden Peru, Dina Boluarte, tidak menghadiri pemakaman Paus Fransisku.

Hal tersebut dikarenakan permintaannya untuk melakukan perjalanan ke Vatikan ditolak oleh Kongres Peru. 

Mengutip dari Reuters, dalam pemungutan suara, 45 anggota kongres menyatakan menolak permintaan tersebut, sementara 40 mendukung dan satu abstain. 

Namun, Presiden Boluarte tetap mengirimkan delegasi resmi untuk mewakili negara dalam upacara tersebut, menunjukkan komitmen untuk menghormati Paus Fransiskus meskipun ada kendala politik domestik. (*)

Ikuti berita populer lainnya di Google NewsChannel WA, dan Telegram.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved