Berita Balikpapan Terkini
Balikpapan Targetkan Pembangunan Sekolah Baru Setiap Tahun untuk Perbaiki Fasilitas Pendidikan
Visi dan misi Walikota Balikpapan yang ingin memastikan pemerataan pembangunan di sektor pendidikan,
Penulis: Raynaldi Paskalis | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dan mengatasi kekurangan fasilitas di dunia pendidikan, Pemerintah Kota Balikpapan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) berkomitmen untuk membangun minimal dua unit sekolah setiap tahunnya.
Hal ini sejalan dengan visi dan misi Walikota Balikpapan yang ingin memastikan pemerataan pembangunan di sektor pendidikan, terutama dalam menyediakan fasilitas yang memadai bagi siswa di seluruh wilayah kota.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan, Ganung Pratikno, mengungkapkan bahwa tahun ini pihaknya akan fokus pada pembangunan sebuah sekolah baru di SD 22 Balikpapan Timur.
Pembangunan ini menjadi bagian dari upaya besar pemerintah kota untuk memenuhi kebutuhan ruang belajar yang semakin meningkat.
Baca juga: Gedung Sekolah di Indah Lestari Penajam Terendam Banjir, Aktivitas Belajar Mengajar Terganggu
Sebelumnya, pada tahun lalu, telah dibangun dua sekolah, yaitu SMP 27 Balikpapan Tengah dan SMP 28 Balikpapan Timur.
"Ya kan kita berikan kajian, sekarang kita dalam mengeksekusi pembangunan, itu kan sekarang kita fokus pada dua unsur, bisa kita USB, bisa kita RKB," ujar Ganung pada Kamis (1/5/2025).
Menurutnya, dalam pelaksanaan pembangunan sekolah, mereka mengutamakan dua aspek utama, yaitu:
- Penggunaan Unit Sekolah Baru (USB);
- dan Ruang Kelas Baru (RKB).
Untuk RKB, pihaknya melihat apakah sekolah memiliki potensi untuk mengembangkan ruangan yang ada, ataukah perlu menambah ruang kelas baru.
“Sekolah di sana itu punya potensi ruangan, terus jumlahnya belum maksimal, bangunlah ruang kelas baru. Yang tadinya menerima 4 kelas bisa kita naikkan jadi 6 kelas, kan seperti gitu,” lanjutnya.
Selain itu, Ganung juga menyebutkan pentingnya efisiensi dalam pengadaan lahan. Pihak Disdikbud berusaha untuk menghindari pengadaan tanah baru, dengan memanfaatkan aset yang sudah ada.
Dia mengungkapkan bahwa tanah milik pemerintah yang selama ini kurang terpelihara akan dimaksimalkan penggunaannya untuk pembangunan sekolah.
Pihaknya berharap dapat bekerja sama dengan pihak pengembang untuk menyediakan lahan yang diperlukan.
Baca juga: 2 Alasan Jalan Indrakila Balikpapan Perlu Diperluas, Fadlianoor Singgung Banyak Gedung Sekolah
“Yang kita bisa andalkan itu sebetulnya dua. Yang satu memang tanah kita, aset kita yang selama ini kurang terpelihara dengan bagus. Dan yang kedua aku mengharapkan pengembang,” ujar Ganung,
Salah satu hal yang diperhatikan dalam pembangunan ruang kelas adalah ukuran ruang yang harus sesuai dengan kebutuhan siswa.
Ganung menjelaskan bahwa ukuran ruang kelas SD harus cukup untuk setiap anak mendapatkan ruang belajar yang memadai, yaitu sekitar 2 meter per siswa.
"Kenapa ruangan SD itu kok ukurannya kok 7x8? Karena 7x8 56, 56 setiap anak itu harus mendapatkan ruang itu 2 meter," katanya.
Pada tahun ini, selain pembangunan SD 22 Balikpapan Timur, masih ada terdapat rencana program perbaikan dan penambahan ruang kelas yang akan dilaksanakan di sekolah-sekolah yang membutuhkan.
"Iya, bisa saja RKB. Penambahan ruang kelas baru," ungkap Ganung. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.