Berita Balikpapan Terkini

Catat Aspirasi Para Pekerja, DPRD Balikpapan Ungkap Adanya Keluhan Soal TKA hingga Jaminan Kesehatan

Ketua DPRD Balikpapan Alwi Al-Qodri mengatakan bahwa dirinya telah mencatat sejumlah aspirasi dari perwakilan pekerja terkait isu ketenagakerjaan

TribunKaltim.co/Mohammad Zein Rahmatullah
RAPAT DENGAR PENDAPAT - Ketua DPRD Balikpapan, Alwi Al-Qodri, ketika ditemui break RDP bersama sejumlah Serikat Pekerja, Kamis (1/5/2025). Pihaknya menerima sejumlah keluhan terkait maraknya tenaga kerja asing, pemotongan gaji sepihak hingga permasalahan BPJS dan Medical Check-Up. (TribunKaltim.co/Mohammad Zein Rahmatullah) 
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Hari ini, Kamis (1/5/2025), aksi Hari Buruh Internasional yang digagas oleh Serikat Pekerja di Balikpapan dialihkan ke forum Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama DPRD dan Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan.
Ditemui oleh TribunKaltim.co di sela-sela RDP, Ketua DPRD Balikpapan Alwi Al-Qodri mengatakan bahwa dirinya telah mencatat sejumlah aspirasi dari perwakilan pekerja terkait isu ketenagakerjaan di Balikpapan. 
Beberapa poin utama yang disampaikan antara lain kekhawatiran atas masuknya tenaga kerja asing, pemotongan gaji sepihak oleh perusahaan hingga permasalahan jaminan sosial dan kesehatan kerja.
“Ada beberapa perusahaan yang seenaknya, sesuka hati, memotong gaji. Nah, ini juga menjadi perhatian kami,” urainya. 
Mengenai banyaknya tenaga kerja asing di Balikpapan, kata Alwi, pekerja khawatir Kota Balikpapan akan mengalami situasi seperti di Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah.
Di mana Morowali dinilai memiliki ketergantungan tinggi terhadap tenaga kerja dari luar.
Selain itu, para pekerja juga meminta agar Upah Minimum Regional (UMR) Balikpapan dapat ditingkatkan seiring meningkatnya beban hidup.
Dalam kesempatan ini, mereka turut menyoroti potongan gaji yang dilakukan secara sepihak oleh beberapa perusahaan. 
Hanya saja, perwakilan pekerja tidak menyebutkan nama perusahaan yang dimaksud. 
Masalah lain yang menjadi pembahasan adalah soal jaminan kesehatan seperti BPJS.
Meski telah terdaftar sebagai peserta, para buruh mengaku masih harus membayar layanan kesehatan secara mandiri.
"Mereka mempertanyakan kenapa sudah terdaftar BPJS, tapi tetap harus membayar lagi," ujar Alwi.
Tak sampai di situ, keluhan lainnya berkaitan dengan prosedur Medical Check-Up (MCU) yang dinilai tidak transparan dan membebani pekerja.
RAPAT DENGAR PENDAPAT - Ketua DPRD Balikpapan, Alwi Al-Qodri, ketika ditemui break RDP bersama sejumlah Serikat Pekerja, Kamis (1/5/2025). Pihaknya menerima sejumlah keluhan terkait maraknya tenaga kerja asing, pemotongan gaji sepihak hingga permasalahan BPJS dan Medical Check-Up. (TribunKaltim.co/Mohammad Zein Rahmatullah)
RAPAT DENGAR PENDAPAT - Ketua DPRD Balikpapan, Alwi Al-Qodri, ketika ditemui break RDP bersama sejumlah Serikat Pekerja, Kamis (1/5/2025). Pihaknya menerima sejumlah keluhan terkait maraknya tenaga kerja asing, pemotongan gaji sepihak hingga permasalahan BPJS dan Medical Check-Up. (TribunKaltim.co/Mohammad Zein Rahmatullah)
Atas seluruh masukan tersebut, Alwi menyebut bahwa hal ini akan ditindaklanjuti melalui Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IV DPRD Balikpapan.
Pertemuan hari ini masih dalam tahap awal penyampaian.
DPRD berencana merangkum seluruh isu secara lebih rinci untuk dibahas dalam forum lanjutan bersama pemangku kepentingan terkait.
"Ini RDP masih berjalan. Sekarang masih break, nanti kita akan rangkum lagi apa saja keluhan para buruh," pungkasnya. (*)
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved