Berita Nasional Terkini
Dedi Mulyadi Beber Siswa Sekolah Jalani Pendidikan Militer Pernah Terlibat Tawuran hingga Narkoba
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi beber siswa sekolah jalani pendidikan militer pernah terlibat tawuran hingga narkoba.
"Anak saya sering bolos dan susah dinasihatin. Saya titipkan ke program ini agar bisa berubah jadi lebih baik. Terima kasih, Pak Bupati dan Gubernur, semoga anak saya bisa jadi rajin dan nurut," ujar Elly kepada TribunJabar.id, Kamis.
Baca juga: Rudy Masud dan Dedi Mulyadi Viral Gubernur Konten, Terjawab Gubernur Kaltim dari Partai Apa
Elly juga mengungkapkan bahwa ia sudah menyiapkan berbagai perlengkapan sejak jauh hari, seperti seragam, alat tulis, pakaian olahraga, hingga perlengkapan mandi dan ember.
"Memang sudah didaftarkan oleh sekolah, terus saya sebagai orang setuju dan dukung, semoga anak ini bisa berubah lah menjadi lebih baik," katanya.
Rangkaian Kegiatan
Sementara itu, Danmen Armed 1 Kostrad, Kolonel Arm Roni Junaidi, menjelaskan bahwa hari pertama diisi dengan pemeriksaan kesehatan dan psikologi, sebelum mereka menjalani rutinitas harian, seperti salat berjamaah, olahraga, menjaga kebersihan, makan teratur, hingga sesi konseling dan motivasi.
"Tujuan utama program ini adalah membentuk lingkungan positif yang membangun mental dan spiritual anak-anak," ungkap Roni.
Roni menyebutkan bahwa materi pelatihan disusun secara kolaboratif oleh TNI, Polri, pemerintah daerah, dinas sosial, serta psikolog anak.
"Tentu ini kolaborasi yang baik, semua terlibat untuk memberikan hal yang positif kepada anak," terangnya.
Program ini, kata Roni, diharapkan melahirkan generasi muda yang disiplin, berakhlak mulia, dan cinta tanah air.
Baca juga: Kata Sufmi Dasco Soal Pendidikan Militer Dedi Mulyadi: Kaji Terlebih Dahulu Secara Matang
Jaminan Disdik Jabar
Plt. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jabar Deden Saepul Hidayat memastikan bahwa para siswa yang mengikuti program pendidikan militer tidak akan tercerabut dari akar sekolahnya.
Pasalnya, para pelajar tetap mendapat pendampingan dari sekolah maupun Disdik Provinsi Jabar.
"Ini untuk memastikan bahwa para siswa tidak tertinggal dalam hal materi pelajaran di sekolahnya," ujar Deden Saepul Hidayat saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (1/5/2025), dilansir TribunJabar.id.
Menurut Deden, pihaknya memastikan bahwa selama mengikuti program pendidikan karakter itu, para siswa tetap mendapatkan mata pelajaran sekolah.
Selain itu, pendampingan dari sekolah dan Disdik Provinsi Jabar dilakukan untuk memastikan kurikulum sekolah serta kurikulum pendidikan militer bisa berjalan secara kolaboratif.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.