Berita Nasional Terkini

Dedi Mulyadi Beber Siswa Sekolah Jalani Pendidikan Militer Pernah Terlibat Tawuran hingga Narkoba

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi beber siswa sekolah jalani pendidikan militer pernah terlibat tawuran hingga narkoba.

Tribun Jabar/ Dian Herdiansyah
PENDIDIKAN MILITER - Arsip foto Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat diwawancarai di Gedung DPRD Kota Sukabumi, Kamis (10/4/2025). Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi beber siswa sekolah jalani pendidikan militer pernah terlibat tawuran hingga narkoba.. (Tribun Jabar/ Dian Herdiansyah) 

TRIBUNKALTIM.CO - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi beber siswa sekolah jalani pendidikan militer pernah terlibat tawuran hingga narkoba.

Diketahui, program pendidikan militer bagi siswa SMA/SMK sederajat yang dicanangkan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dimulai pada hari ini, Kamis (1/5/2024).

Wilayah pertama yang melaksanakan pendidikan militer tersebut adalah Kabupaten Purwakarta, Jabar.

Lokasi pendidikan militer di Purwakarta berada di Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Artileri Medan 9, di Jalan Raya Sadang-Subang, Desa Ciwangi, Kecamatan Bungursari.

Baca juga: Kata Mendikdasmen Abdul Muti soal Pendidikan Militer Siswa SMA di Jabar yang Digagas Dedi Mulyadi

Para siswa dikabarkan akan mendapatkan pendidikan militer selama 14 hari.

Dalam unggahan akun Instagram sang Gubernur Jabar, pria yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM) itu terlihat hadir dalam proses pemberangkatan para siswa menuju barak TNI.

Para siswa tampak diangkut menggunakan bus berwarna abu-abu tua bersama prajurit tentara.

"Mereka akan mengikuti pendidikan (militer), rata-rata mereka (pernah terlibat) tawuran, merokok, bahkan ada yang memakai narkoba," kata Dedi Mulyadi.

KDM juga terlihat hadir dalam sesi pembekalan di aula sebelum para siswa dilepas oleh orang tua mereka.

Salah satu orang tua siswa kelas 9 SMP menceritakan bahwa anaknya mengikuti pendidikan militer karena pernah terlibat dalam tawuran.

Baca juga: Kata Mendikdasmen Abdul Muti soal Pendidikan Militer Siswa SMA di Jabar yang Digagas Dedi Mulyadi

Berdasarkan pantauan, terlihat terdapat 40 siswa yang mengikuti pendidikan militer pertama ini.

Para siswa berkumpul dengan posisi duduk berbaris berkelompok sambil menunggu instruksi dari anggota TNI.

Peserta memakai kemeja putih, celana hitam, dan rompi hitam.

Selain itu, terlihat juga para orang tua yang mengantarkan anak-anaknya masuk ke barak.

Salah satu orang tua siswa, Elly, berharap perilaku anaknya bisa berubah lebih baik setelah mengikuti pendidikan militer gagasan Dedi Mulyadi tersebut.

"Anak saya sering bolos dan susah dinasihatin. Saya titipkan ke program ini agar bisa berubah jadi lebih baik. Terima kasih, Pak Bupati dan Gubernur, semoga anak saya bisa jadi rajin dan nurut," ujar Elly kepada TribunJabar.id, Kamis.

Baca juga: Rudy Masud dan Dedi Mulyadi Viral Gubernur Konten, Terjawab Gubernur Kaltim dari Partai Apa

Elly juga mengungkapkan bahwa ia sudah menyiapkan berbagai perlengkapan sejak jauh hari, seperti seragam, alat tulis, pakaian olahraga, hingga perlengkapan mandi dan ember.

"Memang sudah didaftarkan oleh sekolah, terus saya sebagai orang setuju dan dukung, semoga anak ini bisa berubah lah menjadi lebih baik," katanya.

Rangkaian Kegiatan

Sementara itu, Danmen Armed 1 Kostrad, Kolonel Arm Roni Junaidi, menjelaskan bahwa hari pertama diisi dengan pemeriksaan kesehatan dan psikologi, sebelum mereka menjalani rutinitas harian, seperti salat berjamaah, olahraga, menjaga kebersihan, makan teratur, hingga sesi konseling dan motivasi.

"Tujuan utama program ini adalah membentuk lingkungan positif yang membangun mental dan spiritual anak-anak," ungkap Roni.

Roni menyebutkan bahwa materi pelatihan disusun secara kolaboratif oleh TNI, Polri, pemerintah daerah, dinas sosial, serta psikolog anak. 

"Tentu ini kolaborasi yang baik, semua terlibat untuk memberikan hal yang positif kepada anak," terangnya.

Program ini, kata Roni, diharapkan melahirkan generasi muda yang disiplin, berakhlak mulia, dan cinta tanah air.

Baca juga: Kata Sufmi Dasco Soal Pendidikan Militer Dedi Mulyadi: Kaji Terlebih Dahulu Secara Matang

Jaminan Disdik Jabar

Plt. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jabar Deden Saepul Hidayat memastikan bahwa para siswa yang mengikuti program pendidikan militer tidak akan tercerabut dari akar sekolahnya.

Pasalnya, para pelajar tetap mendapat pendampingan dari sekolah maupun Disdik Provinsi Jabar.

"Ini untuk memastikan bahwa para siswa tidak tertinggal dalam hal materi pelajaran di sekolahnya," ujar Deden Saepul Hidayat saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (1/5/2025), dilansir TribunJabar.id.

Menurut Deden, pihaknya memastikan bahwa selama mengikuti program pendidikan karakter itu, para siswa tetap mendapatkan mata pelajaran sekolah.

Selain itu, pendampingan dari sekolah dan Disdik Provinsi Jabar dilakukan untuk memastikan kurikulum sekolah serta kurikulum pendidikan militer bisa berjalan secara kolaboratif.

"Kurikulum pendidikan militer yang disiapkan oleh TNI akan membantu memperkuat karakter dan jiwa bela negara para siswa yang mengikuti program tersebut," papar Deden.

"Kurikulumnya kolaborasi antara kurikulum sekolah dan kurikulum bela negara yang disiapkan TNI, bahkan ada indikator yang ditetapkan ketika siswa ini dinyatakan sudah berubah, sehingga siap dikembalikan ke orang tua," imbuhnya.

Baca juga: 4 Kritikan ke Dedi Mulyadi usai Wajib Militer untuk Anak yang Bermasalah, DPR: Harusnya ke Psikolog

Menurut Deden, kurikulum yang disiapkan TNI dalam program itu bertujuan untuk memperkuat karakter dan jiwa bela negara para siswa, sehingga berubah menjadi lebih baik.

Diharapkan program pendidikan militer ini menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah kenakalan remaja di Jabar, sehingga meminta dukungan dari seluruh elemen.

"Dukungan dari semua elemen ini sangat dibutuhkan untuk mengontrol anak-anak yang telah mengikuti program tersebut, sehingga tidak kembali bermasalah," ungkap Deden.

Sebagai informasi, para pelajar yang diprioritaskan untuk ikut program ini adalah siswa yang sulit dibina,  terindikasi terlibat dalam pergaulan bebas atau kriminal.

Peserta pendidikan militer dipilih berdasarkan kesepakatan antara sekolah dan orang tua. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dikawal Dedi Mulyadi, Siswa Jalani Pendidikan Militer di Barak TNI Purwakarta, Ini Penampakannya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved