Pria Paruh Baya Diterkam Buaya
Pria Paruh Baya di Anggana Kukar Tewas Diterkam Buaya, Jasadnya Ditemukan tak Utuh
Darwis dilaporkan hilang sejak Selasa (29/4/2025) pagi, setelah diterkam buaya saat sedang membersihkan empang milik warga bersama anaknya
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG – Suasana duka menyelimuti Desa Tanjung Pimping, Kecamatan Anggana, setelah warga setempat, Darwis (51), ditemukan dalam kondisi meninggal dunia akibat serangan buaya.
Operasi pencarian yang dilakukan oleh tim SAR gabungan selama lebih dari 48 jam akhirnya resmi dihentikan pada Rabu (30/4/2025) malam, usai ditemukannya bagian tubuh korban di sekitar lokasi kejadian.
Darwis dilaporkan hilang sejak Selasa (29/4/2025) pagi, setelah diterkam buaya saat sedang membersihkan empang milik warga bersama anaknya.
Serangan buaya yang terjadi secara tiba-tiba itu membuat korban tidak sempat menyelamatkan diri.
Baca juga: BREAKING NEWS: Pria Paruh Baya di Anggana Kukar Diterkam Buaya Saat Bersihkan Empang
Insiden tragis ini sempat menggemparkan warga sekitar dan memicu mobilisasi besar-besaran dari tim SAR.
"Potongan tubuh korban ditemukan sekitar pukul 11.30 WITA tidak jauh dari lokasi awal korban diserang. Kondisinya memang sudah tidak utuh lagi," ungkap Aurelius Godja, Koordinator Pos SAR Sangatta saat memberikan keterangan resmi, Kamis (1/5/2025).
"Setelah berdiskusi dengan pihak keluarga, potongan tubuh korban langsung diserahkan untuk proses pemakaman," sambungnya.
Sejak laporan diterima, tim SAR gabungan yang terdiri dari Pos SAR Sangatta, Polairud Polda Kaltim, Polairud Polres Kukar, Polsek Anggana, Potensi SAR Samarinda, serta masyarakat setempat bekerja bahu-membahu melakukan pencarian.
Namun, medan yang ekstrem dan kehadiran buaya-buaya liar di sekitar empang membuat pencarian berlangsung dengan sangat hati-hati dan penuh risiko.
"Akses menuju lokasi sangat terbatas. Jalurnya hanya bisa ditempuh lewat perahu, dan areanya jauh dari permukiman. Belum lagi fakta bahwa lokasi tersebut memang dikenal sebagai habitat buaya muara yang agresif," ujar Aurelius.
Warga setempat juga turut membantu pencarian dengan perahu tradisional dan peralatan seadanya.
Beberapa bahkan mengaku sempat melihat bayangan buaya besar muncul di permukaan air saat proses pencarian berlangsung.
Baca juga: Jasad Bocah 10 Tahun yang Diterkam Buaya di Sungai Sangatta Kalimantan Timur Berhasil Ditemukan
"Kami semua sangat kehilangan. Pak Darwis orangnya baik, sering bantu warga lain. Kejadian ini benar-benar mengagetkan kami semua," ujar seorang warga, Sulaiman, yang ikut dalam pencarian sejak hari pertama.
Setelah ditemukannya bagian tubuh korban, operasi SAR resmi ditutup pada Rabu malam pukul 20.00 WITA. Seluruh personel dari berbagai instansi dikembalikan ke satuan masing-masing.
Pihak keluarga menerima kenyataan pahit ini dengan penuh kesedihan, dan prosesi pemakaman dilakukan secara tertutup oleh pihak keluarga dan kerabat dekat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.