Breaking News

Berita Nasional Terkini

39 Siswa di Jawa Barat Masuk Barak, Dedi Mulyadi: Sekarang yang Agak Ganas-ganas Itu Usia SMP

39 siswa di Jawa Barat masuk barak ikut pendidikan karakter, Dedi Mulyadi: Sekarang yang agak ganas-ganas itu usia SMP.

TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar
PENDIDIKAN MILITER - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat dijumpai di Stadion Patriot Candrabhaga Kota Bekasi pada Senin (17/4/2025). Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mendatangi Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Armed 9, Desa Ciwangi, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta, Kamis (1/5/2025), untuk meninjau hari pertama berlangsungnya pendidikan militer bagi anak-anak bermasalah. (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar) 

"Ini kan tinggalnya sama neneknya, Pak. Saya kerja. Terus terang saya kurang perhatian. (Saya) udah cerai," imbuh dia.

Dedi lantas meminta si ibu untuk membuat surat pernyataan terkait kesediaannya menitipkan sang anak mengikuti program pendidikan militer.

Ia juga mengingatkan para orangtua untuk tidak membekali anaknya makanan ataupun ponsel, apalagi menjenguk.

"Nanti Ibu bikin surat pernyataan ya, kesediaan anaknya dititipin ke progam (pendidikan militer)," kata Dedi.

"Jangan dikasih jajan, jangan dikasih HP, jangan dijenguk," tegasnya.

Baca juga: Siswa Terlibat Tawuran hingga Narkoba Jalani Pendidikan Militer, Dedi Mulyadi Hadiri Pembekalan

39 Anak SMP Ikuti Pendidikan Militer

Sebanyak 39 dari total 40 anak SMP mengikuti pendidikan militer di Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Armed 9, Desa Ciwangi, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta.

Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein, mengatakan para orangtua siswa telah menitipkan anak-anak mereka untuk dibina.

PENDIDIKAN KARAKTER - Para pelajar saat mengikuti pendidikan berkarakter di Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Artileri Medan 9, Kabupaten Purwakarta, Kamis (1/5/2025). (Tribun Jabar/Deanza Falevi)
PENDIDIKAN KARAKTER - Para pelajar saat mengikuti pendidikan berkarakter di Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Artileri Medan 9, Kabupaten Purwakarta, Kamis (1/5/2025). (Tribun Jabar/Deanza Falevi) (Tribun Jabar/Deanza Falevi)

Ia juga menyebut, sesuai kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, pihaknya tidak perlu menunggu proses hukum untuk menangani anak-anak bermasalah.

"Kami tidak menunggu payung hukum ketika ada anak-anak yang terancam masa depannya."

"Orangtua telah menitipkan mereka kepada kami, dan kami percaya TNI dan Polri mampu membina mereka," ujar Binzein, Kamis, dikutip dari TribunJabar.id.

Sementara itu, tangisan haru dari orangtua mengiringi kedatangan anak-anak tersebut.

Elly, seorang wali murid, berharap anaknya bisa berubah setelah menjalani pendidikan militer.

Selama ini, kata dia, sang anak kerap membolos sekolah dan sulit dinasehati.

"Anak saya sering bolos dan susah dinasehatin. Saya titipkan ke program ini agar bisa berubah jadi lebih baik," kata dia, Kamis.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved