Berita Nasional Terkini
BPS Jelaskan soal Bank Dunia Sebut 60 Persen Warga RI Miskin, Ada Beda Penghitungan Data Kemiskinan
Bank Dunia sebut 60 persen warga RI miskin, BPS ungkap ada perbedaan penghitungan data kemiskinan.
Pasalnya, konsumsi terjadi dalam satu rumah tangga, pendekatan yang lebih tepat adalah melihat garis kemiskinan rumah tangga.
Dalam kasus ini, garis kemiskinan rumah tangga tersebut adalah Rp 4.230.425 per bulan.
Angka inilah yang lebih representatif untuk memahami kondisi sosial ekonomi rumah tangga tersebut.
Dengan memahami konsep garis kemiskinan yang benar, maka kemiskinan tidak dapat diterjemahkan sebagai pendapatan per orang, dan bahkan tidak bisa diartikan sebagai gaji Rp 20.000 per hari bukan orang miskin.
Terakhir, Eko menambahkan, perlu dipahami pula bahwa penduduk yang berada di atas garis kemiskinan (GK) belum tentu otomatis tergolong sejahtera atau kaya.
Di atas kelompok miskin, terdapat kelompok rentan miskin (1,0-1,5 x GK), kelompok menuju kelas menengah (1,5-3,5 GK), kelas menengah (3,5-17 x GK), dan kelas atas (17 x GK).
Kondisi September 2024, persentase kelompok miskin adalah 8,57 persen (24,06 juta jiwa), kelompok rentan miskin adalah 24,42 persen (68,51 juta jiwa), kelompok menuju kelas menengah 49,29 persen (138,31 juta jiwa), kelas menengah 17,25 persen (48,41 juta jiwa), dan kelas atas 0,46 persen (1,29 juta jiwa).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Beda Penghitungan Data Kemiskinan Bank Dunia dan BPS, Simak Penjelasannya"
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bank Dunia Sebut 60 Persen Warga Indonesia Tergolong Miskin, BPS: Hanya Referensi Saja"
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.