Tribun Kaltim Hari Ini
Embarkasi Haji Balikpapan Setara Hotel Bintang Tiga, Siap Sambut Jemaah dari Empat Provinsi
Fasilitas Embarkasi Haji Balikpapan setara hotel bintang tiga, siap sambut jemaah dari empat provinsi.
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Rita Noor Shobah
TRIBUNKALTIM.CO – Fasilitas Embarkasi Haji Balikpapan setara hotel bintang tiga, siap sambut jemaah dari empat provinsi.
Embarkasi Haji Balikpapan menggencarkan fogging untuk memastikan kenyamanan dan kesehatan para jemaah calon haji (jch) yang akan datang tanggal 5 Mei 2025.
Fogging dilakukan dua kali sehari yakni pagi dan sore. Cara ini sebagai langkah antisipatif terhadap gangguan nyamuk dan binatang pengganggu lainnya.
Kepala UPT Asrama Haji Embarkasi Balikpapan, Mukhtar mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari persiapan intensif yang dilakukan pihaknya.
“Untuk dua hari ini kami memang intens melaksanakan fogging sehari dua kali, pagi dan sore. Karena semakin dekat (dengan kedatangan jemaah), jadi kami maksimalkan segala upaya,” ujarnya, Sabtu (03/05).
Baca juga: Jelang Masuknya Calhaj Kloter Pertama, Embarkasi Haji Balikpapan Gencarkan Fogging 2 Kali Sehari
Embarkasi Balikpapan tahun ini kembali dipercaya melayani jemaah dari empat provinsi.
Keempat provinsi tersebut yakni Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Tengah.
Total terdapat 16 kloter dengan jumlah keseluruhan 5.756 jemaah.
Sebanyak 1.054 tempat tidur telah disiapkan dan tersebar di 16 gedung. Dari jumlah tersebut, 13 gedung berada di ring satu untuk jemaah dan tiga gedung lainnya di ring dua untuk panitia maupun petugas.
“Sebanyak 42 persen tempat tidur berada di gedung baru yang fasilitasnya setara hotel bintang tiga. Selebihnya di gedung lama, tapi sudah kami lengkapi agar tidak kalah dari yang baru,” jelas Mukhtar.
Bagi jemaah yang datang sesuai jadwal Surat Perintah Masuk Asrama (SPMA) akan ditempatkan di gedung baru.
Sementara jemaah yang datang lebih awal akan menempati gedung standar terlebih dahulu sebelum dipindahkan ke akomodasi utama.
Dengan upaya peningkatan layanan dan kebersihan tersebut, Mukhtar menegaskan kesiapan Embarkasi Balikpapan.
“Kami siap melaksanakan dan melayani para tamu-tamu Allah dengan sebaik mungkin,” pungkasnya.
Selain itu, persiapan pemberangkatan jemaah haji asal Kota Balikpapan terus dimatangkan.
Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Kota Balikpapan, Suharto Baijuri menyampaikan bahwa koper untuk kloter pertama telah seluruhnya terpenuhi.
“Saat ini koper untuk kloter pertama sudah siap, tinggal menunggu kedatangan koper berikutnya yang masih belum dikirim,” ujar Suharto, Sabtu (3/5).
Kementerian Agama (Kemenag) Kota Balikpapan terus melakukan pemantauan intensif terhadap kondisi kesehatan para calon jemaah haji yang tergabung dalam Embarkasi Haji Balikpapan.
Kepala Kemenag Kota Balikpapan, Masrivani, menjelaskan bahwa pemeriksaan kesehatan dilakukan secara berkala.
Tujuannya untuk memastikan kesiapan fisik seluruh jemaah sebelum diberangkatkan ke Tanah Suci.
Menurutnya, ibadah haji merupakan ibadah yang menuntut stamina prima, sehingga aspek kesehatan menjadi perhatian utama pihaknya.
"Kami ingin memastikan seluruh jamaah dalam kondisi sehat dan siap secara fisik. Pemeriksaan dilakukan berulang kali, dan jika ada yang memerlukan penanganan lebih lanjut, segera ditangani," ujar Masrivani pada Sabtu (3/5).
Selain itu, Kemenag juga telah mendistribusikan perlengkapan haji, salah satunya adalah kover paspor dan perlengkapan lainnya yang telah dibagikan kepada jamaah kloter pertama asal Kota Balikpapan.
Namun demikian, dari total kuota jemaah yang telah ditetapkan, tercatat masih ada 11 orang yang belum melunasi Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH).
Mereka mengundurkan diri karena berbagai alasan seperti kondisi kesehatan yang menurun, kendala finansial, belum siap secara mental serta menunggu keberangkatan mahram.
"Kami tetap memberikan pendampingan dan pilihan kepada mereka yang belum melunasi. Jika sampai batas waktu yang ditentukan tidak ada pelunasan, maka posisi mereka akan digantikan oleh jamaah cadangan," tegas Masrivani.
Seluruh jemaah akan diberangkatkan secara bertahap dalam 16 kelompok terbang (kloter).
Setiap kloter akan didampingi oleh tiga petugas haji, sehingga total 48 petugas telah disiapkan untuk mendampingi para jamaah selama proses ibadah haji berlangsung.
Khusus untuk jemaah asal Kota Balikpapan, sebanyak 532 orang akan menjadi bagian dari kloter pertama, yang dijadwalkan berangkat pada 6 Mei 2025 pukul 05.00 WITA melalui Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan menggunakan pesawat dengan nomor penerbangan GIA 4101.
Dari data yang dihimpun Kemenag Balikpapan, calon jemaah haji tertua tahun ini adalah Abdul Rahim, warga Kecamatan Balikpapan Tengah, yang berusia 86 tahun 6 bulan. Sementara itu, jamaah termuda adalah Ghazal Aidha, warga Kecamatan Balikpapan Utara, yang berusia 19 tahun 3 bulan.
Dengan persiapan yang terus dimatangkan, Kemenag Balikpapan berharap seluruh proses keberangkatan jemaah haji tahun ini berjalan lancar, aman, dan para jamaah dapat menjalankan ibadah dengan khusyuk serta kembali ke tanah air dalam kondisi sehat dan selamat.
Selain koper utama, jemaah juga akan menerima perlengkapan lengkap berupa seragam batik, kain ihram, serta rompi tambahan dari Pemerintah Kota Balikpapan. Tak hanya itu, setiap jemaah akan memperoleh living cost sebesar 750 riyal yang akan diserahkan saat pemberangkatan.
Di dalam koper telah disiapkan berbagai perlengkapan tambahan seperti tas pinggang, koper kabin, sarung koper besar dan kecil, buku manasik, dan buku panduan di pesawat terkait barang bawaan.
Salah satu item penting yang turut diberikan tahun ini adalah tas ransel khusus Armuzna.
Tas ransel Armuzna merupakan perlengkapan haji tahun 2025 atau 1446 H yang diberikan langsung oleh Kementerian Agama kepada jemaah.
Armuzna adalah singkatan dari Arafah, Muzdalifah dan Mina tiga lokasi utama dalam puncak ibadah haji.
Tas ini dirancang khusus untuk digunakan oleh jemaah saat menjalani fase ibadah di ketiga tempat tersebut dengan ukuran dan desain yang disesuaikan agar praktis dan nyaman saat dibawa.
Persiapan ini diharapkan dapat memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi para jemaah haji dalam menjalankan ibadah di Tanah Suci.
TOTAL JEMAAH YANG BERANGKAT
- Kalimantan Timur: 2.586 orang
- Kalimantan Utara: 416 orang
- Sulawesi Tengah: 1.993 orang
- Sulawesi Utara: 713 orang
Total jemaah yang berangkat: 5.756 orang
Masjidil Haram Tampak Lengang
PEMANDANGAN tak biasa terjadi di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi. Area tawaf yang mengelilingi Ka’bah atau dikenal sebagai Mataf tampak lengang dari jamaah pada awal musim haji tahun ini.
Pantauan pada Jumat (2/5/2025) waktu setempat, suasana di Mataf terlihat sepi. Tidak tampak kerumunan seperti biasanya yang didominasi oleh jamaah umrah maupun haji.
Biasanya, kawasan tawaf dipenuhi ribuan hingga jutaan umat Islam yang melaksanakan ibadah.
Namun kali ini, hanya tampak segelintir jamaah haji yang baru tiba dan mulai beribadah di area Masjidil Haram.
Kondisi ini menjadi penanda dimulainya musim haji dan berakhirnya musim umrah.
Seperti diketahui, Pemerintah Arab Saudi telah menetapkan larangan bagi pemegang visa non-haji untuk berada di wilayah Mekkah selama musim haji berlangsung.
Larangan itu mulai diberlakukan efektif pada 29 April 2025 hingga musim haji berakhir.
Aturan ini bertujuan untuk mengendalikan jumlah jemaah yang masuk ke kota suci Mekkah dan menghindari kepadatan berlebih.
Penegakan aturan ketat ini juga ditujukan untuk memastikan hanya jemaah yang memiliki visa haji resmi yang dapat mengakses fasilitas-fasilitas utama di Mekkah, termasuk Masjidil Haram.
Sejumlah langkah pengamanan dan pembatasan terus dilakukan oleh otoritas Saudi guna menjamin kenyamanan dan kelancaran ibadah para jamaah haji resmi dari seluruh dunia.
Kebijakan ini juga dimaksudkan agar fokus pelayanan haji dapat diberikan secara optimal kepada jemaah yang terdaftar resmi dan memiliki izin haji dari pemerintah Arab Saudi.
Diperkirakan jumlah jamaah haji akan terus meningkat secara bertahap dalam beberapa hari ke depan.
Jamaah dari berbagai negara mulai berdatangan ke Tanah Suci, baik melalui Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah maupun Bandara Pangeran Mohammad bin Abdulaziz di Madinah.
Masjidil Haram pun akan kembali dipadati jamaah terutama menjelang puncak ibadah haji yang jatuh pada 10 Zulhijjah 1446 H atau sekitar pertengahan Juni 2025.
Petugas keamanan dan penyelenggara ibadah haji dari berbagai negara juga terus melakukan persiapan intensif menyambut kedatangan jamaah.
Dengan berbagai kebijakan dan penertiban tersebut diharapkan pelaksanaan ibadah haji tahun ini berjalan lebih tertib, aman dan fokus pada kemabruran jamaah.
Baca juga: Jadwal Pelepasan Jemaah Haji Balikpapan ke Mekkah, Dibagi 3 Kelompok Terbang
Peringatan dari Menteri Agama
Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar mengingatkan jamaah Indonesia agar tidak nekat ke Mekkah tanpa mengantongi visa haji resmi. Dia menegaskan bahwa pemerintah Arab Saudi menerapkan aturan superketat tahun ini.
"Saya mengimbau kepada calon jamaah haji non-reguler, tidak formal, lebih baik berpikir ulang, karena Saudi Arabia tahun ini superketat. Keluar dari hotel tanpa visa haji pun tidak boleh masuk ke Masjidil Haram," ujar Nasaruddin Umar.
Selain itu, Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Abdul Aziz Ahmad juga mengingatkan bahwa jamaah yang nekat menggunakan visa non-haji akan dikenakan sanksi berat oleh pemerintah Arab Saudi.
Sanksi tersebut meliputi denda sebesar 100.000 riyal Saudi (sekitar Rp447 juta), deportasi dan larangan masuk ke Arab Saudi selama 10 tahun.
Pemerintah Arab Saudi juga menetapkan sanksi bagi pihak yang memfasilitasi jamaah haji ilegal.
Mereka yang terbukti membantu, menyembunyikan atau menyediakan akomodasi bagi jamaah tanpa izin resmi akan dikenakan denda hingga 100.000 riyal Saudi dan sanksi lainnya.
Menag Nasaruddin Umar mengimbau masyarakat untuk tidak tergiur oleh tawaran haji tanpa antrean atau biaya murah yang tidak menggunakan visa resmi.
Dia menekankan pentingnya mematuhi aturan demi keselamatan dan kenyamanan ibadah haji.
"Saya mengimbau seluruh jamaah haji, mungkin ada yang menjanjikan 'kamu bisa haji', lebih baik hindari. Daripada nanti terlunta-lunta nasibnya di sini, dioper ke sana kemari," ujar Menag. (*)
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.