Kapal Feri Tenggelam di Penajam
Kisah Pilu 2 ABK Tenggelam Bersama KMP Muchlisa, Diduga Terjepit Usai Berjibaku Selamatkan Penumpang
Tenggelamnya KMP Muchlisa di perairan Penajam pada, Senin (5/5/2025) sekitar pukul 15.00 Wita menyelipkan sebuah kisah pilu.
TRIBUNKALTIM.CO - Tenggelamnya KMP Muchlisa di perairan Penajam pada, Senin (5/5/2025) sekitar pukul 15.00 Wita menyelipkan sebuah kisah pilu.
Dalam peristiwa itu, 2 orang anak buah kapal (ABK) Ilham yang berjenis kelamin laki-laki dan Kahayu perempuan dikabarkan ikut tenggelam bersama KMP Muchlisa.
Di KMP Muchlisa, Ilham bertugas sebagai kelasi, dan Kahayu sebagai Mualim I di kapal tersebut.
Sebelum ikut tenggelam, dua ABK itu ternyata sempat berijbaku bersama kru kapal lainnya untuk menyelamatkan penumpang.
Baca juga: Reaksi Warga Saat Mengetahui Kecelakaan Kapal Feri Tenggelam di Teluk Balikpapan Kaltim
Namun nahas, setelah semua penumpang berhasil diselamatkan, keduanya diduga terjepit dan tidak bisa naik ke atas untuk menyelamatkan diri, sementara kapan perlahan-lahan sudah miring, dan akhirnya tenggelam.
"ABK setelah mengakomodir penumpang, berusaha mengambil berkas, sehingga tidak sempat menyelamatkan diri, kapal sudah miring dan tenggelam," ungkap Kepala KSOP Balikpapan Heru Susanto.
Dari data yang diterima Tribunkaltim.co, KMP Muchlisa yang naas tersebut mengangkut 44 orang saat kejadian, terdiri dari 21 Anak Buah Kapal (ABK) dan 23 Penumpang On Board (POB).
Sebanyak 42 orang berhasil dievakuasi dengan selamat, sementara dua orang lainnya dinyatakan hilang.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Balikpapan, Dody Setiawan, mengatakan pencarian dilakukan sepanjang hari pertama operasi.
“Hari ini (Senin 5/5/2025), tim telah melaksanakan pencarian, serta melakukan penyelaman di sekitar lokasi kejadian.
Namun, hasil pencarian masih nihil,” ujarnya saat ditemui di Posko SAR Gabungan Pelabuhan Semayang.
Dua korban yang masih dalam pencarian diketahui bernama Ilham (laki-laki), yang bertugas sebagai kelasi, dan Kahayu (perempuan), yang menjabat sebagai Mualim I di kapal tersebut.
Dody menjelaskan bahwa operasi pencarian dihentikan sementara pada pukul 21.00 WITA karena faktor keselamatan dan akan dilanjutkan kembali hari ini, Selasa (6/5/2025) pukul 07.00 WITA.

“Kami standby di posko SAR Gabungan. Operasi hari ini berjalan aman dan lancar, meski ada hambatan berupa jarak pandang terbatas saat penyelaman,” jelasnya.
Basarnas mengimbau masyarakat turut mendoakan kelancaran pencarian.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.