Kapal Feri Tenggelam di Penajam

Identifikasi Korban Tenggelamnya KMP Muchlisa, RS Bhayangkara Balikpapan Libatkan Tim Inafis

Identifikasi korban tenggelamnya KMP Muchlisa, RS Bhayangkara Balikpapan libatkan tim inafis dan dokter spesialis.

Penulis: Dwi Ardianto | Editor: Diah Anggraeni
TribunKaltim.co/Dwi Ardianto
IDENTIFIKASI KORBAN - Kepala RS Bhayangkara Balikpapan, Kombes Pol dr Priyo Nugroho, menjelaskan bahwa seluruh rangkaian identifikasi dijalankan sesuai standar yang telah ditetapkan dalam operasi DVI nasional, Rabu (7/5/2025). Identifikasi melibatkan tim Inafis Polda Kaltim serta dokter spesialis gigi.(TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO) 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN – Proses identifikasi jenazah korban terakhir tenggelamnya KMP Muchlisa yang tengah berlangsung di RS Bhayangkara Balikpapan dilakukan dengan mengikuti prosedur Disaster Victim Identification (DVI) tingkat nasional.

Karumkit Bhayangkara Balikpapan, Kombes Pol dr. Priyo Nugroho, M.A.R.S, menjelaskan bahwa seluruh rangkaian identifikasi dijalankan sesuai standar yang telah ditetapkan dalam operasi DVI nasional.

“Pemeriksaan dilakukan mulai dari tubuh jenazah hingga properti yang melekat. Kami melakukan dua pendekatan identifikasi, yaitu primer dan sekunder,” jelas dr. Priyo saat ditemui di RS Bhayangkara, Rabu (7/5/2025).

Baca juga: Korban Terakhir KMP Muchlisa Ditemukan di Kedalaman 12 M, Operasi SAR di Teluk Balikpapan Ditutup

Menurutnya, identifikasi primer mencakup pemeriksaan sidik jari dan gigi yang dilakukan dengan bantuan dari tim Inafis Polda Kaltim serta dokter spesialis gigi.

“Sementara untuk pemeriksaan sekunder, kami melihat tanda-tanda khusus pada tubuh korban serta mencocokkannya dengan properti yang dikenakan. Semua hasil pemeriksaan akan dibandingkan dengan data antemortem yang telah dikumpulkan sebelumnya oleh tim DVI,” lanjutnya.

Baca juga: DVI Polda Kaltim Identifikasi Jasad Korban Terakhir KMP Muchlisa yang Tenggelam di Teluk Balikpapan

dr Priyo menegaskan, jika ditemukan satu kecocokan primer atau minimal dua kecocokan sekunder, maka proses identifikasi bisa dinyatakan sah sesuai prosedur.

"Standar ini adalah acuan nasional dalam penanganan korban bencana. Kami pastikan pelaksanaan di RS Bhayangkara dilakukan secara akurat dan bertanggung jawab,” pungkasnya.

Dengan identifikasi yang tengah berlangsung, keluarga korban diharapkan segera mendapatkan kepastian terkait identitas jenazah yang ditemukan di lambung kapal tersebut.(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved