Mentan Tantang Kaltim Capai Swasembada Pangan 2026, Anggarkan Rp 500 Miliar untuk Percepatan

“Di luar kawasan tambang dan sawit, kami masih punya ratusan ribu hektare lahan yang siap dikembangkan menjadi lahan pertanian,” kata Rudy.

Ia mengakui bahwa selama ini Kaltim masih bergantung pada pasokan pangan dari provinsi lain. Tantangan utama, menurut Rudy, terletak pada keterbatasan keterampilan petani, ketersediaan bibit unggul, pupuk, teknologi, serta sistem irigasi yang memadai.

“Namun, dengan dukungan Mentan dan Kementerian Pertanian, insya Allah dalam waktu dekat Kaltim tak perlu lagi mengimpor pangan dari daerah lain,” tegasnya.

Ia juga menambahkan bahwa swasembada pangan menjadi sangat penting bagi Kaltim mengingat posisi strategisnya sebagai beranda depan Indonesia seiring hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Kaltim adalah etalase Indonesia. Maka kemandirian pangan adalah kebutuhan mutlak,” tutup Rudy.(*)