Tribun Kaltim Hari Ini
Indonesia Darurat Kekerasan Perempuan, Samarinda Tertinggi di Kaltim, Ini Solusi Rudy Mas'ud
Indonesia darurat kekerasan perempuan dan anak, Samarinda tertinggi di Kaltim, ini solusi Gubernur Rudy Mas'ud.
Penulis: Raynaldi Paskalis | Editor: Rita Noor Shobah
Dari 241 korban: 77 perempuan dewasa dan 164 anak-anak (139 anak perempuan dan 25 anak laki-laki)
Jenis Kekerasan
- Kekerasan seksual: 34,9 persen (107 korban)
- Kekerasan psikologis: 30 persen (92 korban)
- Kekerasan fisik: 21 persen (65 korban)
- Penelantaran: 6,5 persen (20 korban)
- Eksploitasi: 2,9 persen (9 korban)
- Kekerasan lainnya: 4,6 persen (14 korban).
Lokasi Terjadi Kekerasan
- Dalam rumah tangga: 56 persen (135 kasus).
- Sekolah: 9,5 persen (23 kasus)
- Fasilitas umum: 9,1 persen (22 kasus)
- Tempat kerja: 2,1 persen(5 kasus)
- Kategori lain-lain: 23,2 persen (56 kasus)
Sumber: DPPPA Kaltim
Baca juga: Rudy Masud Sebut Sudah Perhatikan Perempuan dan Anak Melalui Program Gratispol
Pendidikan dan Kesehatan Gratis
Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud menyampaikan apresiasi atas kunjungan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) di Kaltim.
Menurut Rudy Mas’ud, kunjungan ini sebagai bentuk dukungan nyata dari pemerintah pusat terhadap pelaksanaan urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Kaltim.
"Kita bisa berkumpul di tempat ini dalam rangka agenda kunjungan kerja Ibu Menteri PPPA di Kalimantan Timur," ujarnya. Ia menegaskan bahwa Kalimantan Timur memegang peran strategis dalam pembangunan nasional, terlebih dengan statusnya sebagai lokasi Ibu Kota Nusantara.
Pemerintah Provinsi, kata Rudy, berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas hidup perempuan dan anak melalui berbagai program strategis di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan perlindungan sosial.
"Memandang bahwa pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak ini adalah fondasi utama, dan perlindungan anak adalah fondasi utama menciptakan masyarakat yang adil, inklusif, dan berkelanjutan," ujar Rudy.
Gubernur kemudian memaparkan beberapa program unggulan Kalimantan Timur, termasuk kebijakan pendidikan gratis mulai dari jenjang SMA hingga S3 untuk seluruh warga provinsi Kaltim.
Ia juga menyebut bahwa beberapa kota seperti Bontang dan Balikpapan telah menggratiskan pendidikan mulai dari SD hingga SMA.
"Dan Bontang, Balikpapan sudah mulai tingkat SD sampai SMA. Begitu juga dengan kesehatan. Ada 10 persen warga Kalimantan Timur yang belum ter-cover, itu sudah di-cover semuanya, seluruh masyarakat Kalimantan Timur," tuturnya.
Lebih lanjut, Rudy menyampaikan bahwa pemerintah daerah juga telah menanggung biaya BPJS untuk masyarakat dan menyediakan seragam sekolah gratis bagi anak-anak.
"Jadi BPJS-nya juga gratis. Gratispol pokoknya. Jadi perlindungan sosial, sudah kita berikan. Begitu juga dengan seragaman anak sekolah kami. Kita berikan mereka supaya duit yang mereka dapatkan hari ini adalah betul-betul untuk meningkatkan kehidupan, tarap hidup mereka, ibu." katanya.
Gubernur berharap langkah-langkah tersebut dapat mendorong percepatan penurunan angka kemiskinan, peningkatan usia harapan hidup, serta memperpanjang lama pendidikan anak-anak di Kaltim hingga tingkat S3.
Meski begitu, Rudy mengakui bahwa masih banyak tantangan yang harus dihadapi bersama, seperti kekerasan terhadap perempuan dan anak, kesenjangan akses layanan dasar, dan perlunya koordinasi lintas sektor yang lebih kuat.
"Untuk itu, melalui pertemuan dan diskusi yang akan kita laksanakan hari ini, kami sangat berharap dapat memperoleh arahan, masukan serta penguatan dari ibu menteri, guna mempercepat implementasi kebijakan dan program di daerah."pungkas Rudy. (TribunKaltim.co/Ray)
Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.