Berita Kukar Terkini
Menjaga Nutuk Beham Ritual di Kukar Kaltim, Sesaji Hasil Bumi hingga Pembacaan Mantra
Ritual ini digelar oleh masyarakat di salah satu kampung adat yaitu Desa Kedang Ipil, di Kukar, Kalimantan Timur.
“Kalau kita kerja seperti ini, kalau nggak dikasih, nanti ada teguran,” jelas Innasrih.
Teguran yang dimaksud bisa datang dalam bentuk kecelakaan, hasil panen yang buruk, atau gangguan tak kasatmata yang meresahkan warga.
Karena itu, setiap tahapan dalam ritual ini harus dilakukan secara tepat, mulai dari pembacaan mantra, pemanggilan roh, hingga pemberian sesaji.
“Baca-bacaannya itu nggak bisa dituliskan walau puluhan lembar buku. Harus diturunkan langsung, dari mulut ke mulut,” ujarnya.
Menjaga Nutuk Beham di Tengah Modernisasi
Namun di tengah modernisasi dan perubahan zaman, menjaga keberlangsungan “nutuk beham” tidak mudah. Regenerasi menjadi tantangan besar.
Banyak anak muda enggan belajar atau bahkan malu melibatkan diri dalam praktik spiritual warisan leluhur ini.
“Seandainya kami orang tua sudah hilang semua, siapa yang meneruskan?” kata Innasrih lirih. “Yang penting itu mau dulu. Mau dan sanggup. Itu syarat awalnya.”
Padahal, menurut dia, tidak ada persyaratan khusus untuk menjadi penerus ritual ini selain kemauan dan kesanggupan. Semua bisa dipelajari jika ada niat.

Termasuk membaca mantra, memahami makna sesaji, dan menjaga komunikasi dengan leluhur secara spiritual. Meski sederhana, setiap tahapan ritual memiliki makna mendalam.
Tidak hanya sebagai bentuk penghormatan, tetapi juga komunikasi spiritual untuk menjaga keharmonisan antara manusia dan alam.
Bagi masyarakat kampung, ritual ini adalah fondasi hidup. Ia menjadi jembatan antara yang tampak dan yang tak terlihat.
“Kalau sudah diberi duluan, sudah selesai membangun, tinggal kita ngatur saja lagi,” tutur Innasrih, menutup wawancara dengan tatapan jauh ke hutan lebat di desa kedang ipil.
Ritual “nutuk beham” barangkali tampak asing di telinga masyarakat urban. Namun di pedalaman Kalimantan Timur, inilah cara masyarakat menjaga relasi mereka dengan dunia yang lebih luas dunia roh, alam, dan sejarah panjang nenek moyang yang tak pernah benar-benar pergi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menjaga Harmoni Alam dan Leluhur Lewat Tradisi Nutuk Beham di Pedalaman Kalimantan."
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.