Berita Nasional Terkini

Versi TNI, 8 Fakta Ledakan Amunisi Kedaluwarsa di Garut, 13 Orang Tewas termasuk 9 Warga Sipil

Versi TNI, 8 fakta ledakan amunisi kedaluwarsa di Garut yang mengakibatkan 13 orang tewas termasuk 9 warga sipil.

Editor: Amalia Husnul A
HO/TribunJabar.id
LEDAKAN AMUNISI GARUT - Foto diduga sumur tempat pemusnahan amunisi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut, Senin (12/5/2025). Kanan: sejumlah mobil ambulans disiapkan pada saat keiadian. Versi TNI, 8 fakta ledakan amunisi kedaluwarsa di Garut yang mengakibatkan 13 orang tewas termasuk 9 warga sipil. (HO/TribunJabar.id) 

TRIBUNKALTIM.CO - Insiden ledakan amunisi kedaluwarsa di Garus yang mengakibatkan 13 orang tewas termasuk 9 orang di antaranya warga sipil, Senin (12/5/2025) terus menjadi sorotan. 

Simak 8 fakta dari ledakan amunisi kedaluwarsa di Garut ini versi TNI yang mengakibatkan korban jiwa baik dari kalangan TNI maupun warga sipil. 

Kejadian memilukan ledakan amunisi di Garut ini menyisakan sejumlah pertanyaan terkait prosedur keamanan dan keterlibatan warga sipil dalam radius bahaya pemusnahan amunisi.

Berikut delapan hal yang perlu diketahui dari kasus itu berdasarkan penjelasan resmi TNI:

Baca juga: Warga Garut Tantang Maut Demi Rp6 Ribu per Kilogram Amunisi Kadaluwarsa, Kini jadi Korban Ledakan

1. Pemusnahan amunisi kedaluwarsa TNI menyebutkan, ledakan terjadi saat pemusnahan amunisi yang telah kedaluwarsa atau tidak layak pakai.

Pemusnahan tersebut merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh satuan TNI AD.

Lokasinya berada di lahan milik Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) di Desa Sagara.

"Jadi, memang betul pada 12 Mei 2025 pukul 09.30 WIB telah terjadi musibah di lokasi ledakan yang mengakibatkan 13 orang meninggal dunia pada saat kegiatan pemusnahan amunisi tidak layak pakai atau amunisi expired inventaris TNI AD dari Gupusmu III Puspalad tahun 2025," ujar Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Kristomei Sianturi, dalam live Kompas TV, Senin.

2. Granat dan mortir

Kristomei menuturkan, amunisi-amunisi expired yang hendak diledakkan berupa granat dan mortir.

Dia menyebutkan, granat dan mortir itu belum sempat dipakai, namun sudah lewat masa pakainya.

"Sehingga amunisi-amunisi tersebut memang rutin bagi kita, TNI, untuk musnahkan sisa-sisa amunisi yang tidak terpakai tadi," kata Kristomei.  

KORBAN LEDAKAN AMUNISI - Foto diduga sumur tempat pemusnahan amunisi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut, Senin (12/5/2025). Tujuh kantong jenazah berisi korban ledakan bom yang dimusnahkan di Desa Sagara. (Istimewa/sidqi al ghifari/tribun jabar)
LEDAKAN AMUNISI GARUT - Foto diduga sumur tempat pemusnahan amunisi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut, Senin (12/5/2025). Versi TNI, 8 fakta ledakan amunisi kedaluwarsa di Garut yang mengakibatkan 13 orang tewas termasuk 9 warga sipil.  (Istimewa/sidqi al ghifari/tribun jabar) (Istimewa/sidqi al ghifari/tribun jabar)

3. Kronologi ledakan

Menurut Kristomei, ledakan pertama terjadi saat pemusnahan tengah berlangsung.

Baca juga: Korban Ledakan Amunisi tak Layak Garut Disebut Warga Nakal oleh Sesama Warga, Bukan Tanpa Alasan

Tidak lama kemudian, terjadi ledakan susulan yang lebih besar.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved