Berita Nasional Terkini

Keracunan MBG Terjadi di 10 Provinsi, BPOM Temukan Adanya Bakteri yang Tumbuh dan Berkembang

Kasus keracunan makanan dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG), terjadi di 10 provinsi di Indonesia.

KOMPAS.COM/Muchamad Dafi Yusuf
KERACUNAN MBG - Ilustrasi, Menu Makan Bergizi Gratis (MBG), Senin (6/1/2025). Kasus keracunan makanan dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG), terjadi di 10 provinsi di Indonesia. (KOMPAS.COM/Muchamad Dafi Yusuf) 

TRIBUNKALTIM.CO - Kasus keracunan makanan dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG), terjadi di 10 provinsi di Indonesia.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pun bergerak untuk mencari tahu penyebab keracunan yang dialami pada siswa usai mengkonsumsi makanan dari MBG.

Dari hasil pemeriksaan BPOM, penyebab keracunan salah satunya olahan makanan MBG telah terkontaminasi.

“Kontaminasi yang terlihat yaitu ada kontaminasi awal pangan, dengan sumber kontaminasi bahan mentah lingkungan pengelola, penjamin, dan kita belajar dari kondisi kejadian ini supaya berikutnya tidak terjadi lagi,” ujar Kepala BPOM, Taruna Ikrar, dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Kamis (15/5/2025).

Baca juga: Kapan Pendaftaran CPNS 2025 Dibuka? Menpan-RB Sebut Belum Ada Arahan dari Prabowo, Fokus untuk MBG

Baca juga: Kata Prabowo Soal Kasus Keracunan MBG: Anak Belum Cuci Tangan, Makan Tak Pakai Sendok

Selain itu, Ikrar juga mengungkapkan bahwa pihaknya menemukan adanya perkembangan bakteri akibat proses penyimpanan dan pengelolaan bahan pangan untuk MBG.

“Kita juga mendapatkan pertumbuhan dan perkembangan akan bakteri seperti suhu, kondisi makanan, proses,” kata Ikrar.

“Contohnya ada beberapa makanan dimasak terlalu cepat sehingga lambat distribusikan sehingga menimbulkan kejadian luar biasa pada anak-anak kita,” sambungnya.

Oleh karena itu, BPOM akan mengevaluasi dan memperbaiki standar operasional prosedur (SOP) di sejumlah dapur-dapur pengolahan MBG, agar kejadian serupa tak lagi terulang.

Baca juga: Prabowo Sebut Bill Gates Akan ke Indonesia Besok, Beri Dukungan dan Pujian untuk Program MBG

“Nah ini perlu kami jelaskan karena sebagian mungkin dapurnya itu perlu dievaluasi perlu diperbaiki. Badan POM berkomitmen untuk memberikan pendampingan pada petugas khususnya yang berhubungan dengan dapur,” ungkap Ikrar.

Adapun sampai saat ini, BPOM mencatat ada 17 kejadian luar biasa keracunan makanan di 10 provinsi di Indonesia yang berkaitan dengan program MBG.

“Kejadian luar biasa keracunan pangan pada program MBG 2025, menurut data yang kami miliki bahwa ada 17 kejadian luar biasa keracunan pangan terkait dengan MBG di 10 provinsi yang teridentifikasi,” jelas Ikrar.

BPOM Awasi Dapur MBG

Baca juga: Prabowo sebut MBG Sukses, Kasus Keracunan di Bawah 1 Persen, CELIOS: Nyawa Tidak Bisa Dinilai Angka

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan mengawasi dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) serta penggunaan bahan baku usai adanya temuan keracunan makan bergizi gratis (MBG) di Bogor.

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar menuturkan, Badan Gizi Nasional (BGN) juga melibatkan BPOM untuk implementasi MBG.

"Kami belajar bagaimana dapurnya nanti diperbaiki. Dari bahan baku juga pasti, BGN melibatkan Badan POM dan kami akan terlibat secara utuh," ujar Taruna saat ditemui di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (14/5/2025).

Taruna mengatakan, kasus keracunan MBG di Bogor akan terus dipantau dan korban keracunan juga bakal ditangani secara serius.

Baca juga: Rapat Bersama Prabowo Usai Kasus Keracunan MBG, BGN: Target Kita Zero Accident

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved