Berita Balikpapan Terkini
4 Materi dalam Program Bela Negara di Balikpapan Kaltim, Ada Isu Perkawinan Usia Dini
Kali ini ada 4 materi dalam program Bela Negara di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur. Di antaranya ada isu perkawinan usia dini.
Penulis: Ilo | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Kali ini ada 4 materi dalam program Bela Negara di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.
Di antaranya ada isu perkawinan usia dini.
Hal ini dipaparkan oleh Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Balikpapan melalui Kepala Disparpora Balikpapan, C.I Ratih Kusuma.
Dalam kesempatannya, dirinya membuka seleksi calon kader bela negara (KBN) di Balikpapan Tennis Stadium, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur pada Jumat (16/5/2025).
Sebanyak 174 dari 200 orang telah lolos seleksi administrasi kini mengikuti pemeriksaan kesehatan jasmani.
Kepala Disparpora Balikpapan, C.I Ratih Kusuma, mengatakan bahwa peserta yang mengikuti program kader bela negara ini merupakan utusan dari berbagai instansi.
Seperti sekolah, perguruan tinggi, organisasi kepemudaan, hingga masyarakat umum dengan rentang usia 16 tahun sampai 30 tahun.
Baca juga: 45 Sekolah Siaga Kependudukan di Berau Kaltim Dibentuk, Antara Lain Misi Anti Pernikahan Dini
"Tadi malam yang mengikuti seleksi sampai 200 orang, namun kita kurasi menjadi 174 peserta," ujar Ratih.
Pada tahap pemeriksaan kesehatan ini, peserta akan periksa riwayat kesehatan dan fisiknya oleh Depo Pendidikan dan Kejuruan (Dodikjur) Rindam VI Mulawarman, serta Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan.
Selanjutnya di tanggal 24 Mei 2025, para kandidat akan mengikuti tes kepribadian.
"Hasilnya nanti diumumkan pada tanggal 26 Mei 2025, akan kita umumkan 100 peserta yang lolos untuk mengikuti 10 hari pendidikan bersama Dodikjur Rindam VI/Mlw," imbuhnya.
Baca juga: Peringatan Hari Bela Negara ke-76 Tahun 2024, Inilah Pesan Prabowo Subianto Bagi Kaltim
Pada masa pendidikan selama 10 hari tersebut, terdapat beberapa materi, yakni:
- Paparan motivator tentang kepemudaan;
- Materi soal wawasan kebangsaan.
- Materi soal pencegahan narkoba;
- hingga pencegahan perkawinan usia dini
Tujuan pelaksanaan kader bela negara ini sejatinya untuk meningkatkan nasionalisme dan menangkal pengaruh yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa.
Sehingga, Ratih menyebut pentingnya upaya pembentukan dan pelatihan kesadaran bela negara bagi generasi muda.
Keikutsertaan generasi muda dalam kader bela negara ini diharapkan menumbuhkan kesadaran bela negara.
"Hingga menciptakan generasi muda yang memiliki karakter mandiri, tanggung jawab, disiplin dan integritas untuk dikembangkan di lingkungan sekitar," pungkasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.