Berita Kaltim Terkini
Pengusaha Truk Taat Aturan tak Melintasi Jalur Poros Samarinda–Balikpapan meski Pengiriman Tertunda
Pengusaha truk di Kalimantan Timur taati soal pengalihan arus usai jalur poros Samarinda–Balikpapan, mengalami longsor.
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Pengusaha truk di Kalimantan Timur taati soal pengalihan arus usai jalur poros Samarinda–Balikpapan, mengalami longsor, Minggu 18 Mei 2025.
Titik longsor tersebut berada di Km 28 RT 25, Dusun Tani Jaya, Desa Batuah, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Provinsi Kalimantan Timur.
Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Kaltim, Ibrahim mengaku, para anggotanya menaati aturan yang berlaku.
Meski ada pengiriman ke arah Kota Samarinda yang mesti tertunda imbas dari jalur utama yang biasanya dilalui truk kontainer atau truk berat, nyaris terputus di Batuah.
Baca juga: Kenek Truk di Samarinda Diamankan Polisi saat Berhenti di Tepi Jalan, Kedapatan Bawa 23 Paket Sabu
Walau demikian, ia juga mengimbau pengusaha–pengusaha di Aptrindo Kalimantan Timur agar bisa menyesuaikan melalui jalur tol Balsam (Balikpapan–Samarinda).
“Sementara kami alihkan itu yang kapasitas-kapasitas agak berat terutama mungkin kontainer yang arah Samarinda, misalnya alat berat, tetapi yang bisa lewat tol, ya lewat situ, kalau yang tidak bisa, ya pastinya kita tunda sementara untuk pengiriman arah ke sana,” ungkapnya, Minggu (18/5/2025) petang.
Ia menegaskan, bekerja sama dengan para pihak terkait untuk bisa mentaati terkait pengalihan jalur ini.
Karena tidak bisa dipaksakan untuk melalui jalur yang kini telah mengalami penurunan akibat pergerakan tanah atau longsor, sehingga risiko kecelakaan juga sangat tinggi.
Untuk itu, ia berharap ada penanganan dari para pihak terkait agar jalur utama pengiriman logistik utamanya sembako dan bahan pokok lainnya ke Samarinda serta sekitarnya ini dapat fungsional dilalui kembali.
Baca juga: Jalan Amblas di Samarinda, Penampakan Jalan Pelita Tembusan ke Jalan Gerilya yang Kini Ditutup
“Kan juga tidak mungkin lah kondisi begitu jalannya dipaksakan, harapan kami pihak terkait untuk segera paling tidak ada penimbunan sementara lah atau ada akses yang lain supaya pengiriman distribusi sembako dan sebagainya terutama buat para sopir bisa lewat,” harapnya.
“Paling tidak bisa dilalui lah walaupun belum sepenuhnya pengaspalan yang sempurna, ada agregat dimana bisa dilalui,” ujar Ibrahim.
Terkait ongkos angkut logistik yang membengkak karena harus melalui jalur tol, imbas dari longsor yang terjadi.
Ibrahim mengatakan, para pengusaha di Aptrindo tentu memikirkan hal tersebut, namun menurutnya ada pada selisih jarak serta biaya tambahan yang mesti dikeluarkan.
Baca juga: 3 Jalur Alternatif untuk Hindari Jalan Amblas Tenggarong-Loa Kulu Kukar
Tentunya dengan kondisi saat ini, truk kontainer dan yang membawa alat berat ketika masih bisa memasuki gerbang-gerbang tol, tentu akan memilih jalur ini.
“Selisihnya pertama pada jarak dan pada tiket, jadi kemungkinan itu perhitungannya di situ masing-masing rekan-rekan pengusaha, tinggal memilih mana yang lebih efisien. Jika efisien lewat tol, ya lewat situ, tapi kalau memang itu ternyata lebih mahal lewat tol, mungkin dia menunggu, tapi saya rasa mungkin sama saja tidak terlalu jauh selisihnya,” beber Ibrahim. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.