Berita Nasional Terkini
Prabowo Subianto Minta Kader Gerindra Hentikan Seruan Dua Periode, Pengamat: Politik Tingkat Dewa
Prabowo Subianto minta kader Gerindra hentikan seruan dua periode, Pengamat: Politik tingkat dewa.
Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga menyebut Prabowo sudah dua kali menegaskan rasa tidak sukanya pada seruan dua periode ini, dalam dua acara yang berbeda.
Jamil pun menilai hal ini merupakan penegasan dari Prabowo dan memberi kesan bahwa Ketum Gerindra itu bukan sosok yang ambisius dalam meraih kekuasaan.
Prabowo juga lebih ingin memberikan bukti pada masyarakat soal keberhasilannya mewujudkan janji-janjinya selama Pilpres 2024 kemarin.
"Bukti bermanfaat itu dengan menunjukkan keberhasilannya dalam mewujudkan janji-janji politiknya melalui program-program yang diklaimnya pro rakyat," terang Jamil.
Oleh karena itu Jamil menilai Prabowo terkesan risih jika seruan dua periode ini terus digaungkan, disaat program-program Prabowo belum semua dilaksanakan.
"Bagi Prabowo, dukungan semacam itu terlalu dini dan asal bapak senang (ABS)," ujarnya.
Sementara itu, pengamat politik Adi Prayitno merespons soal pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang berjanji tidak ikut Pilpres 2029 jika gagal mencapai program yang sudah dicanangkan.
Adi menilai, mantan Danjen Kopassus itu ingin fokus bekerja untuk rakyat.
Hal itu mengingat masa pemerintahan Prabowo baru berjalan selama 6 bulan.
Baca juga: Dedi Irawan Sedih Sapinya Batal Dibeli Presiden Prabowo Karena Mati Mendadak, Diduga Sengaja Diracun
Oleh karena itu, menurutnya, urusan Pilpres 2029 merupakan hal yang dikesampingkan terlebih dahulu oleh Prabowo.
"Prabowo ingin tunjukkan sikap fokus bekerja untuk rakyat selebihnya diurus belakangan termasuk urusan pilpres," kata Adi, saat dihubungi Tribunnews.com, pada Minggu (18/5/2025).
"Apalagi pada saat bersamaan Prabowo ingin fokus bekerja secara maksimal dengan membuat kebijakan populis pro kerakyatan. Macam makan bergizi gratis, dan lainnya," tambahnya.
Menurut Adi, pernyataan Prabowo yang demikian sangat diplomatis dan jenis politik tingkat dewa.
Sebab, melalui hal tersebut, ia menilai, Prabowo ingin menunjukkan dia tidak ingin terburu-buru dikaitkan dengan Pilpres 2029.
"Itu pernyataan diplomatis untuk menghindari tudingan bahwa 08 sudah berpikir Pilpres 2029 karena 08 baru 6 bulan menjadi Presiden," katanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.