Berita Balikpapan Terkini

Terjawab  Kenapa BBM Langka di Balikpapan dan Sampai Kapan Pertamax Kosong? Pertamina Beber Penyebab

Terjawab sudah kenapa BBM langka di Balikpapan dan sampai kapan Pertamax kosong?  Pertamina ungkap penyebab BBM Balikpapan langka.

Editor: Doan Pardede
TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD ZEIN
BBM BALIKPAPAN LANGKA – Ratusan pengendara roda dua memadati area SPBU Batakan, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, untuk mengantre pengisian bahan bakar, Selasa (20/5/2025). Antrean terjadi sejak pagi hingga siang hari, dipicu oleh terbatasnya pasokan dan stok Pertamax yang telah habis di lokasi tersebut. Terjawab sudah kenapa BBM langka di Balikpapan dan sampai kapan Pertamax kosong?  Pertamina ungkap penyebab BBM Balikpapan langka. (TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD ZEIN RAHMATULLAH) 

TRIBUNKALTIM.CO - Terjawab sudah kenapa BBM langka di Balikpapan dan sampai kapan Pertamax kosong?  Pertamina ungkap penyebab BBM Balikpapan langka

Teka-teki seputar kenapa BBM langka di Balikpapan dan sampai kapan Pertamax kosong, penyebab BBM Balikpapan langka sepertinya mulai terjawab.

PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan memastikan pasokan BBM jenis Pertamax di wilayah Balikpapan tetap tersedia, meskipun sempat terjadi keterlambatan distribusi dalam beberapa hari terakhir.

Edi Mangun, Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, menyatakan bahwa keterlambatan distribusi tersebut disebabkan oleh proses stock opname di Fuel Terminal Balikpapan yang saat ini sedang berlangsung.

Baca juga: Antrean Pengisian BBM di SPBU Mengular, Pemkot Balikpapan Selidiki Penyebab Kelangkaan Pertamax

“Pertamina terus berupaya memaksimalkan distribusi Pertamax agar tetap berjalan lancar. Untuk sementara, suplai dialihkan dari Fuel Terminal Samarinda guna mendukung kelancaran distribusi di wilayah Balikpapan dan sekitarnya,” jelas Edi Mangun, Senin (19/5).

Dijelaskannya, stock opname merupakan bagian dari standar operasional perusahaan untuk memastikan kualitas dan kuantitas BBM yang disalurkan sesuai ketentuan pemerintah.

Selain itu, terjadi lonjakan permintaan Pertamax dalam beberapa waktu terakhir yang turut berdampak pada ketersediaan di sejumlah SPBU.

Rata-rata konsumsi harian BBM jenis Pertamax di Balikpapan, Penajam, dan Paser mencapai 370 kiloliter per hari.

“Lonjakan ini menunjukkan tingginya konsumsi masyarakat terhadap BBM berkualitas. Kami sangat mengapresiasi kepercayaan konsumen, dan kami pastikan pasokan akan kembali normal mulai besok,” ujarnya.

Edi juga mengimbau masyarakat agar tidak panik. Pertamina terus memantau kondisi lapangan dan melakukan penyesuaian distribusi demi menjamin kebutuhan energi masyarakat tetap terpenuhi.

“Kami memahami kekhawatiran masyarakat. Namun tidak perlu khawatir, karena distribusi akan kembali seperti semula dalam waktu dekat,” tutupnya.

BBM BALIKPAPAN LANGKA - Antrean Panjang Pengisian BBM Pertalite di SPBU Pertamina Sepinggan, Senin (19/5/2025).Melalui pantauan Tribunkaltim.co di SPBU Pertamina Sepinggan, antrian kendaraan roda dua dan roda empat memadati area SPBU, tepatnya di pengisian pertalite. (TRIBUNKALTIM.CO/ARDIANA)
BBM BALIKPAPAN LANGKA - Antrean Panjang Pengisian BBM Pertalite di SPBU Pertamina Sepinggan, Senin (19/5/2025). Melalui pantauan Tribunkaltim.co di SPBU Pertamina Sepinggan, antrian kendaraan roda dua dan roda empat memadati area SPBU, tepatnya di pengisian pertalite. Terjawab sudah kenapa BBM langka di Balikpapan dan sampai kapan Pertamax kosong?  Pertamina ungkap penyebab BBM Balikpapan langka. (TRIBUNKALTIM.CO/ARDIANA)

Anggota DPRD Balikpapan Ngamuk

Imbas kelangkaan Pertamax di 'Kota Minyak' Balikpapan, pihak Pertamina Patra Niaga kena semprot para anggota DPRD Balikpapan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Kantor DPRD, Balikpapan, Selasa (21/5/2025).

Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Edi Mangun lantas menjadi sasaran kemarahan para anggota legislatif. 

Pasalnya, dalam forum tersebut Edi memberikan statement yang tidak menjawab permasalahan saat ini, alias kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax di Balikpapan.

Sejak kemarin, keadaan ini menyebabkan sejumlah kendaraan mengantre ratusan meter hingga ke badan jalan di beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

Antrean ini bahkan menyebabkan arus lalu lintas di sekitar SPBU mengalami kemacetan panjang.

Fenomena ini memantik amarah para anggota yang kemudian dituangkan dalam rapat dengar.

"Jadi, bagaimana pasokan Pertamax hari ini?" tanya Ketua DPRD Balikpapan, Alwi Al Qadri.

"Alhamdulillah, supply BBM hari ini di semua SPBU sudah terisi sama seperti sebelumnya terjadi kekosongan," jawab Edi Mangun.

Edi menegaskan, pihaknya terus melakukan pemantauan intensif agar pasokan BBM terutama Pertamax tetap berjalan lancar dan tidak terjadi kelangkaan.

Namun, situasi kian memanas saat para anggota legislatif berteriak dan mengentakkan meja seolah tak setuju dengan pernyataan Edi tersebut.

Anggota Komisi III DPRD Balikpapan, Halili Adi Negara lantas menyemprot Edi.

Ia menyebut bahwa kondisi Balikpapan saat ini tengah diwarnai kemacetan panjang sebab antrean BBM yang tidak bisa teratasi dengan baik.

"Jangan asal berbicara, lihat kondisi di lapangan seperti apa. Antrean masih panjang, macet di mana-mana, ini hak masyarakat!" tegasnya.

Bukannya kondusif, suasana semakin tidak terkendali.

Suara-suara para anggota dewan saling bersahutan, mewakili keluhan masyarakat yang terdampak sampai sekarang.

Senada dengan Halili, Anggota Komisi III DPRD Balikpapan Baharuddin Daeng Lala mengatakan bahwa pihak Pertamina harus memastikan kuota bahan bakar aman terlebih dahulu.

"Pastikan dulu kotanya aman. Bagaimana bisa bilang aman-aman tapi nyatanya masyarakat masih kesusahan nyari bahan bakar minyak!" pungkasnya. 

Baca juga: 1.000 Kiloliter Pertamax Tiba di Tengah Malam, Pertamina Kembali Salurkan BBM ke SPBU Balikpapan

Perwakilan Pertamina Walk Out

Video perwakilan Pertamina Walkout saat rapat dengar pendapat bersama DPRD Balikpapan mengenai kelangkaan BBM menyita perhatian.

Saat itu, Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Edi Mangun walkout dari ruangan tepat saat rapat mulai memanas.

Menurut pantauan dari video yang diterima Tribunkaltim.co, suasana rapat dengar pendapat (RDP) antara DPRD Kota Balikpapan dan pihak Pertamina memanas ketika pembahasan menyentuh isu kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM), khususnya jenis Pertamax.

Dalam momen yang menjadi sorotan publik ini, perwakilan Pertamina, Edi Mangun, yang menjabat sebagai Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, memilih walkout dari ruang rapat, meninggalkan diskusi yang sedang berlangsung panas.

Rapat yang digelar di ruang sidang DPRD Balikpapan pada Selasa (20/5/2025) tersebut awalnya berlangsung tertib.

Namun, ketegangan meningkat saat Edi Mangun menyampaikan pernyataan bahwa pihaknya telah melakukan pemantauan intensif terhadap distribusi BBM di wilayah Kalimantan, guna memastikan pasokan tetap berjalan lancar dan menghindari kelangkaan.

“Kami di Pertamina terus berupaya menjaga agar distribusi Pertamax tetap stabil. Monitoring terus kami lakukan di seluruh jalur distribusi,” ujar Edi di hadapan para legislator.

Namun, pernyataan tersebut langsung memicu reaksi keras dari sejumlah anggota Komisi III DPRD Balikpapan.

Mereka menyatakan ketidakpuasan terhadap realitas di lapangan yang dinilai bertolak belakang dengan laporan resmi Pertamina.

Salah satu momen yang mencuri perhatian adalah saat Halili Adi Negara, anggota Komisi III, menghentakkan meja dan meninggikan suara.

Ia menyatakan bahwa Balikpapan sedang dilanda kemacetan parah akibat antrean panjang kendaraan di SPBU, dampak dari kelangkaan BBM yang belum teratasi secara efektif.

“Lihat sendiri kondisi di lapangan seperti apa! Antrean mengular, macet di mana-mana. Ini menyangkut hak dasar masyarakat,” tegas Halili.

Situasi makin panas ketika beberapa anggota dewan lainnya ikut menyuarakan ketidakpuasan.

Suasana yang semula formal berubah menjadi emosional hingga akhirnya Edi Mangun terlihat bangkit dari tempat duduknya dan memilih meninggalkan ruangan tanpa banyak komentar.

Baca juga: Warga Balikpapan Kaltim Hujan-hujanan Demi Antre BBM, Rela Basah Kuyup

Telusuri Penyebab BBM Balikpapan Langka

Wakil Walikota (Wawali) Balikpapan Bagus Susetyo memastikan pihaknya telah menginstruksikan Asisten II Bidang Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat untuk menelusuri penyebab fenomena antrean tersebut.

Khususnya mencari tau terkait pasokan jenis Pertamax yang dikabarkan mengalami kekosongan dalam beberapa hari terakhir.

"Tadi saya sampaikan ke Asisten II untuk mencari tau terkait kelangkaan tersebut, kok bisa jenis bensin Pertamax hilang di pasaran," ujarnya, Senin (19/5).

Bagus mengatakan, Pemkot Balikpapan juga akan segera berkoordinasi langsung dengan pihak Pertamina untuk memberikan kejelasan kepada masyarakat terkait fenomena tersebut.

Menurutnya, koordinasi dengan Pertamina menjadi langkah penting agar pemerintah tidak menyampaikan informasi yang keliru kepada masyarakat.

Bagus berharap, persoalan antrean kendaraan pengisian BBM ini bisa segera menemukan solusi.

Agar tidak berdampak luas terhadap aktivitas masyarakat dan pelaku usaha.

"Saya belum bisa memberikan jawaban yang pasti, tapi pemkot akan mencari tau, kami akan berkoordinasi langsung dengan pihak pertamina untuk menanyakan apa masalahnya," pungkasnya.

Harus Bersikap

Ketua Yayasan Perlindungan Konsumen Nusantara (YLKN), Piatur Pangaribuan mendorong pemerintah untuk menyoroti kelangkaan BBM dan Pertamina yang hingga sekarang belum memberikan tanggapan.

Sebab kata dia, kelangkaan BBM di Kota Minyak telah menjadi polemik yang terus berulang dan tak kunjung usai.

"Kita perlu mendorong Walikota dan Gubernur untuk bersikap. Mereka punya kewenangan karena masyarakat nya sudah dalam kondisi seperti ini. Jangan diam saja," ungkapnya, Senin (19/5).

Menurut Piatur, Pemerintah, pengusaha SPBU hingga masyarakat perlu bekerjasama untuk mengatasi hal tersebut baik dengan langkah preventif maupun langkah represif. Terlebih, hingga saat ini, Pertamina juga belum menjelaskan secara rinci penyebab kelangkaan BBM dan antrian panjang kendaraan di sejumlah SPBU.

"Pertamina ini sudah menjadi target bersama untuk diperbaiki. Persoalan kita selalu sama, Pertamax dan Pertalite susah, dispensernya ditiadakan, ini bahkan mundur sangat jauh peradabannya disituasi modern, dibanding kota-kota lain," jelasnya.
Lebih lanjut, ia berharap, pemerintah tak hanya menyoroti masalah untuk menenangkan masyarakat.

Melainkan juga lebih sensitif pada polemik menahun tersebut.

"Jangan hanya bertindak untuk menenangkan saja, setelah itu hilang. Makanya kita mendorong karena kewenangan itu ada di mereka untuk lebih sensitif pada persoalan yang telah akut ini," pungkasnya. (*)

Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved