Berita Bontang Terkini

Harga Sapi Kurban 2025 di Bontang Kaltim Menjelang Idul Adha 2025, Termurah Jatuh di Rp 18 Juta

Inilah daftar hara sapi kurban di Bontang menjelang Idul Adha 2025, termurah jatuh di harga Rp 18 juta

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Amelia Mutia Rachmah
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
HARGA SAPI BONTANG - Ilustrasi Sapi kurban. Inilah daftar hara sapi kurban di Bontang menjelang Idul Adha 2025, termurah jatuh di harga Rp 18 juta (TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO) 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Inilah daftar hara sapi kurban di Bontang menjelang Idul Adha 2025, termurah jatuh di harga Rp 18 juta.

Menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah yang semakin dekat, geliat aktivitas jual beli hewan kurban di Kota Bontang, Kalimantan Timur, mulai menunjukkan peningkatan yang signifikan.

Tradisi berkurban yang telah mengakar kuat di masyarakat Muslim Indonesia turut mendorong lonjakan permintaan terhadap hewan kurban, khususnya sapi.

Kondisi ini mencerminkan semangat solidaritas dan kepedulian sosial yang terus tumbuh setiap tahunnya.

Namun, di balik tingginya permintaan tersebut, masyarakat dihadapkan pada kenaikan harga sapi kurban yang cukup mencolok dibanding tahun sebelumnya.

Baca juga: Idul Adha 2025 Momen Pengorbanan, Libur Panjang, dan Semangat Berbagi

Berdasarkan pantauan lapangan oleh TribunKaltim.co di sejumlah lapak ternak di Kota Bontang, harga sapi kurban tahun ini mengalami peningkatan rata-rata sebesar Rp1 juta per ekor.

Kenaikan ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor eksternal yang memengaruhi rantai pasok dan distribusi hewan ternak dari luar daerah.

Daftar Harga Sapi Kurban di Beberapa Titik Penjualan di Bontang

Berikut ini adalah gambaran harga sapi kurban dari beberapa lokasi penjualan ternak di Bontang yang telah disurvei menjelang Idul Adha 2025:

1. Lapak Jalan DI Panjaitan, Kelurahan Bontang Baru

Harga sapi: Rp18 juta – Rp26 juta per ekor

Bobot sapi: Bervariasi antara 250 hingga 400 kg

Baca juga: Kumpulan Resep Olahan Daging Sapi yang Cocok Disajikan di Momen Idul Adha 2025, Simpel dan Nikmat

Asal ternak: Sulawesi Selatan

Menurut Amal, pemilik lapak ternak sapi kurban di kawasan ini, tahun ini pihaknya hanya mendatangkan sekitar 40 ekor sapi, lebih sedikit dibanding tahun lalu yang mencapai 50 ekor.

Penurunan jumlah pasokan ini bukan tanpa alasan. Amal menjelaskan bahwa biaya operasional yang semakin tinggi, termasuk biaya karantina dan pengiriman dari luar pulau, menjadi penyebab utama pengurangan jumlah sapi yang dijual.

“Sekarang mahal semua, biaya karantina dan pengiriman tinggi. Jadi kami kurangi pasokan,” ujar Amal.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved