Berita Nasional Terkini
Calon Ketua Umum PSI, Kopdarwil Jateng sebut Jokowi dan Kaesang, Pengamat: Bapak dan Anak Beradu?
Bursa calon Ketua Umum PSI, Kopdarwil Jateng sebut nama Jokowi dan Kaesang. Pengamat sindir: masa Bapak dan Anak beradu?
Penulis: Aro | Editor: Christoper Desmawangga
TRIBUNKALTIM.CO - Pemilihan Ketua Umum PSI berpeluang menjadi persaingan antara bapak dan anak, yakni Joko Widodo (Jokowi) dan Kaesang Pangarep.
Peluang Jokowi dan Kaesang bakal bertarung demi kursi Ketua Umum PSI ini terbuka setelah nama keduanya diusulkan Kopi Darat Wilayah (Kopdarwil), semacam musyawarah daerah) PSI Jawa Tengah yang dihadiri seluruh ketua DPD PSI se Jawa Tengah di Solo.
Hasil dari Kopdarwil Jateng menyebut sejumlah alasan hingga Jokowi dan Kaesang layak bersaing dalam bursa Ketua Umum PSI, sementara Pengamat Politik Lingkar Madani menyindir dengan menyebut masa bapak dan anak beradu?
Kemungkinan pertarungan Jokowi dan Kaesang untuk kursi Ketua Umum PSI ini disampaikan Ketua DPW PSI Jateng, Antonius Yoga Prabowo, Minggu (25/5/2025) siang.
Baca juga: Jokowi Bisa Bawa PSI Tembus ke Parlemen, Pengamat: Keduanya Saling Menguntungkan
Usai Kopdarwil, Ketua DPW PSI Jateng mengatakan, "Kopdarwil membahas seputar persiapan menjelang Kongres Nasional yang bakal digelar di Kota Surakarta dan kandidat yang didukung oleh DPW PSI Jateng menjadi calon ketum.
Ia mengatakan, "Kami berdiskusi cukup alot. Kami sepakati dua nama yang sudah benar-benar kami ukur, kami pertimbangkan."
"Ada dua nama yang kemudian kami munculkan dan laporkan ke DPP.
Pertama adalah Kaesang Pangarep yang masih menjabat sebagai Ketua Umum PSI dan Ir Joko widodo," katanya.
Dua nama tersebut akan diusulkan menjadi calon ketua umum PSI.
Pihaknya juga akan membentuk rekomendasi untuk kandidat yang bakal didukung nantinya.
Mengutip situs resmi PSI, Partai Solidaritas Indonesia akan menggelar kongres nasional perdananya yang dijadwalkan berlangsung di Solo, pertengahan Juli 2025.
Kongres ini disebut-sebut akan jadi momentum penting bagi partai yang identik dengan kaum muda tersebut dalam menentukan arah strategis dan kepemimpinan nasional menjelang Pemilu 2029.

Ketua DPD PSI Solo Trie Mardiyanto mengatakan, pihaknya sudah melakukan berbagai persiapan kongres I PSI di Solo sejak beberapa pekan terakhir, meskipun sejumlah teknis pelaksanaan masih menunggu kepastian dari dewan pimpinan pusat (DPP).
“Panitia lokal sebagian besar sudah mulai bergerak, tapi untuk struktur panitia secara menyeluruh berasal dari DPP.
Baca juga: Skenario jika Jokowi jadi Ketum PSI, Pengamat Sebut eks Presiden Figur Kuat, Akan Untungkan Partai
Jadi untuk progresnya kami masih menunggu update lebih lanjut dari pusat,” ujar Trie saat ditemui di sela rapat koordinasi internal (22/5/2025).
Menurut Trie, lokasi pembukaan kongres sementara ini direncanakan berlangsung di kawasan Saba Buana dan Edutorium UMS selama dua hari, yakni 19 dan 20 Juli.
Dia menekankan bahwa lokasi masih bersifat tentatif dan dapat berubah menyesuaikan kondisi dan arahan dari panitia pusat.
Masa Bapak dan Anak Beradu?
Pengamat politik Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti menilai Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) bisa tanpa lawan jika mencalonkan ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Diketahui Partai Solidaritas Indonesia (PSI) bakal menggelar Pemilu Raya dalam waktu dekat untuk memilih ketua umum baru.
Nama Jokowi hingga putranya Kaesang Pangarep terbuka untuk mencalonkan diri.
"Menjelang kongres PSI 2025, muncul dorongan agar Pak Jokowi berkenan menjadi salah satu calon ketua umum PSI.
Dorongan ini makin kencang seiring dengan tanggapan Pak Jokowi sendiri yang menyebut sedang mempertimbangkan hal yang dimaksud. Jangan sampai kalah, begitu kalkulasi beliau," kata Ray, Jumat (23/5/2025).
Hitung-hitungan tersebut, menurutnya, hanyalah basa-basi politik.
Jelas jika sekiranya Jokowi berkenan maju, kata Ray, maka sudah hampir dapat dipastikan beliau akan meraup suara mayoritas mutlak.
"Bahkan, seperti disampaikan oleh Pak Jokowi, kemungkinan bisa jadi beliau tanpa lawan tanding.
Jika itu terjadi, maka skenario one man one vote bisa tak terjadi. Kemungkinan hal itu akan dihindari," terangnya.
Tapi, lanjutnya jika dibuat dalam ketentuan minimal dua calon ketua umum maka secara kalkulatif, Kaesang adalah penantang utama pak Jokowi.
Baca juga: Jokowi tak Sulit Jadi Ketum PSI, Tengok Respons Golkar, PDIP dan Pengamat
"Kaesang adalah ketum PSI sekarang. Belum menjabat bahkan 1 periode 4 atau 5 tahunan.
Maka, secara kalkulasi dan rasional, Kaesang sangat terbuka untuk maju sebagai caketum.
"Tapi masa anak dan ayah beradu? Jawaban umum dan etis, tidak mungkin hal itu terjadi.
Tapi, menilik riwayat aktivitas politik Pak Jokowi, banyak hal yang dalam kalkulasi umum tidak lazim, terjadi dilaku politik beliau dan keluarganya.
Bisa jadi, persaingan caketum PSI salah satunya," tandasnya.
Calon Ketua Umum PSI harus Direkomendasikan 5 DPW
Sesuai aturan, calon ketua umum PSI harus mendapatkan 5 rekomendasi dari DPW dan 20 rekomendasi DPD.
Saat ditanya apakah sudah berkomunikasi secara langsung dengan Jokowi soal usulan tersebut, terang Yoga, secara khusus belum.
Tapi Jokowi tidak mempermasalahkan namanya muncul sebagai kandidat ketua umum saat pertemuan di kediaman Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta.
Soal prosentase dukungan kedua kandidat tersebut, dia bilang masih berimbang dan belum mengerucut ke satu nama.
Dia mengungkapkan, nama Jokowi sebenarnya tidak asing di kalangan PSI, mengingat beberapa kali hadir saat ulang tahun partai dan sebagai role model serta mentor bagi PSI.
"Ketika nama beliau muncul di media sebagai calon ketua umum semakin memantapkan kami, juga sangat layak dan pantas Presiden RI ketujuh ini masuk jadi calon ketum PSI," ungkapnya.
Menurutnya, legacy dari kedua kandidat itu yang membuat alot dalam pembahasan kali ini.
Kaesang Pangarep yang menjabat baru beberapa tahun sebagai Ketum PSI dinilai telah memberikan prestasi pada Pilkada 2024.
PSI memiliki kepala daerah di 20 provinsi dan 135 tingkat kabupaten/kota.
"Ini juga tidak boleh dilupakan, bahwa ini salah satu di bawah kepemimpinan Kaesang Pangarep. Menjadi salah satu tolak ukur dan prestasi juga," kata Yoga.
Dia menerangkan, Kongres PSI akan digelar di Kota Surakarta pada Sabtu (19/7/2025) dan Minggu (20/7/2025).
Pembukaan bakal digelar di Graha Saba dan penutupan di Edutorium UMS. Pihaknya akan mengundang seluruh ketua umum partai, begitu juga Joko Widodo.
Baca juga: Akhirnya Jokowi Buka Suara Soal Kursi Ketum PSI: Masih dalam Itung-itungan, Sabar
(*)
Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.