Berita Nasional Terkini

Siapa Ray Dalio yang Dikabarkan Batal Jadi Penasihat Danantara? Alasan dan Reaksi Juru Bicara BPI

Siapa Ray Dalio yang dikabarkan batal jadi penasihat Danantara? Alasan mundur dan reaksi Juru Bicara Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara.

Editor: Amalia Husnul A
Istimewa via Kompas.com
BATAL GABUNG DANANTARA - Miliarder AS Ray Dalio hadir dalam pertemuan di Istana, Jakarta, Jumat (7/3/2025) sore. Beredar kabar Ray Dalio batal bergabung sebagai Dewan Penasihat Danantara. Siapa Ray Dalio? Simak profil dan rekam jejaknya serta penjelasan Juru Bicara Danantara. (Istimewa via Kompas.com) 

Lewat wawancara email, Kania menyatakan Danantara saat ini sedang fokus dalam proses menyelesaikan program dan menyempurnakan rencana bisnisnya.

5 Pesan Ray Dalio

Investor yang juga pendiri Bridgewater Associates, Ray Dalio memberikan sejumlah pesan kepada pemerintah Indonesia sebelum dikabarkan batal bergabung dengan Badan Pengelola Investasi Danantara.

Pesan-pesan itu disampaikan Dalio lewat video taping yang diputar di acara Global Business Summit yang digelar di Kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Minggu (25/5/2025).

Acara itu juga dihadiri oleh Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu. Hadir pula Chief Investment Officer (CIO) Badan Pengelola Investasi Danantara, Pandu Sjahrir dalam acara tersebut.

Dalam videonya, Ray Dalio menceritakan pencermatannya terhadap tantangan ekonomi selama menjadi investor makro pada 50 tahun terakhir.

"Sebagai investor makro global selama 50 tahun terakhir yang telah membuat saya mempelajari sejarah 500 tahun terakhir untuk menavigasi apa yang sedang terjadi sekarang.

Apa yang sedang terjadi sekarang adalah sesuatu yang luar biasa," kata Dalio. 

Ia lantas menyebutkan lima hal yang membentuk kondisi ekonomi.

  • Pertama, perekonomian yang dikaitkan dengan utang dan keuangan.
  • Kedua kekuatan politik di sejumlah negara yang menyebabkan adanya konflik antara aliran kanan dan kiri.
  • Ketiga, kekuatan konflik geopolitik yang mempengaruhi antara kekuatan besar yang sedang bangkit dan kekuatan besar yang mapan.
  • Keempat, perubahan iklim dunia yang mempengaruhi ekonomi.  
  • Kelima perkembangan kecerdasan buatan yang pesat.

Baca juga: Rosan Jalankan Perintah Prabowo, Direksi dan Anak Perusahaan 844 BUMN di Danantara Harus Bersih

"Saya telah melihat dan sekarang memahami bagaimana kekuatan-kekuatan ini berinteraksi untuk mengubah tatanan moneter, tatanan politik internal, dan tatanan dunia internasional dengan cara-cara besar yang terjadi dalam siklus besar," ungkap Dalio.

"Seperti yang semakin jelas bagi kebanyakan orang, semua kekuatan terkemuka dan dunia secara keseluruhan sekarang dihadapkan dengan tantangan utang dan uang, konflik politik internal yang besar, konflik geopolitik internasional yang besar, memburuknya kondisi iklim dan alam, dan perubahan radikal dalam teknologi, terutama dalam kecerdasan buatan," paparnya.

Sehingga menurut Ray Dalio pengaruh lima hal di atas menciptakan risiko besar untuk perekonomian global. Ia pun mengingatkan nasib negara-negara dunia tergantung pada bagaimana cara menyikapi tantangan yang ada.

"Semuanya tergantung pada bagaimana kita bersikap satu sama lain," katanya seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.

Program Danantara

Baru-baru ini, Danantara Indonesia dan China Investment Corporation (CIC) telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk menjajaki peluang investasi bersama di berbagai sektor di Indonesia, kawasan ASEAN, dan China.

MoU ini menetapkan kerangka kerja bagi potensi investasi bersama antara Danantara Indonesia dan CIC.

Chief Executive Officer (CEO) Danantara Indonesia, Rosan P Roeslani mengatakan, salah satu pilar utama dari kesepakatan ini adalah penjajakan bersama terhadap platform investasi China–ASEAN, yakni sebuah dana investasi yang diusulkan untuk beroperasi dengan mandat luas di berbagai sektor.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved