Berita Nasional Terkini

Ray Dalio Dikabarkan Batal Jadi Dewan Penasihat Danantara, Bantahan Rosan Roeslani dan Pandu Sjahrir

Ray Dalio dikabarkan batal jadi Dewan Penasihat Danantara. Bantahan Rosan Roeslani dan Pandu Sjahrir, CEO dan CIO Badan Pengelola Investasi Danantara.

Penulis: Aro | Editor: Briandena Silvania Sestiani
Handout via Tribunnews.com
BATAL GABUNG DANANTARA - Pendiri Bridgewater Associates, Ray Dalio yang dikabarkan batal jadi Dewan Penasihat Danantara. Bantahan Rosan Roeslani dan Pandu Sjahrir, CEO dan CIO Badan Pengelola Investasi Danantara. (Handout via Tribunnews.com) 

TRIBUNKALTIM.CO - Sosok Ray Dalio disorot setelah dikabarkan batal atau mundur sebagai penasihat Danantara, Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, lembaga sovereign wealth fund bentukan Presiden Prabowo Subianto.

Kabar batal atau mundurnya Ray Dalio menjadi penasihat Danantara ini mengemuka hanya berselang dua bulan setelah Pemerintah mengumumkan susunan dewan penasihat BPI Danantara tersebut.

Kabar Ray Dalio mundur sebagai Dewan Penasihat Danantara langsung dibantah dua petinggi BPI Danantara yakni Rosan Roeslani dan Pandu Sjahrir CEO dan CIO lembaga bentukan Presiden Prabowo Subianto. 

Selain Ray Dalio, sejumlah tokoh terkemuka yang disebutkan Pemerintah menjadi Dewan Penasihat BPI Danantara yakni Helman Sitohang, Jeffrey Sachs, Chapman Taylor, dan Thaksin Shinawatra.

Baca juga: Prabowo Ungkap Kekayaan Danantara Diperkirakan Capai Rp16,8 Kuadriliun, Ini Sumber Utama Kekayaannya

Kabar Ray Dalio batal menjadi penasihat Danantara ini berasal dari salah satu orang di lingkaran terdekat Ray Dalio yang diberitakan di Bloomberg. 

Namun sumber yang meminta tidak disebut namanya ini enggan menjelaskan lebih jauh alasan mengunduran diri Ray Dalio

Sebagai informasi, Ray Dalio merupakan pendiri Bridgewater Associates, dana lindung nilai (hedge fund) terbesar di dunia dengan aset kelolaan lebih dari 124 miliar dolar AS. 

Bridgewater Associates merupakan salah satu perusahaan manajemen investasi terbesar di dunia.

Ray Dalio dikenal sebagai inovator strategi investasi seperti risk parity dan All Weather portfolio, dirinya telah menjadi penasihat makroekonomi bagi berbagai pembuat kebijakan global.

Ray Dalio lahir pada 8 Agustus 1949 di New York City.

Ray Dalio sudah akrab dengan investasi sejak usia belia. Ia mulai berinvestasi di usia 12 tahun dengan membeli saham Northeast Airlines. 

Setelah memperoleh gelar MBA dari Harvard Business School pada 1973, ia mendirikan Bridgewater Associates pada 1975.

BATAL GABUNG DANANTARA - Miliarder AS Ray Dalio hadir dalam pertemuan di Istana, Jakarta, Jumat (7/3/2025) sore. Beredar kabar Ray Dalio batal bergabung sebagai Dewan Penasihat Danantara. Siapa Ray Dalio? Simak profil dan rekam jejaknya serta penjelasan Juru Bicara Danantara. (Istimewa via Kompas.com)
BATAL GABUNG DANANTARA - Miliarder AS Ray Dalio hadir dalam pertemuan di Istana, Jakarta, Jumat (7/3/2025) sore. Kabar Ray Dalio batal jadi Dewan Penasihat Danantara. 5 pesannya di acara BKPM sebelum dikabarkan mundur. (Istimewa via Kompas.com)

Di bawah kepemimpinannya, Bridgewater berkembang menjadi hedge fund terbesar di dunia pada 2013.

Ray Dalio juga dikenal sebagai penulis buku Principles: Life & Work, yang berisi filosofi manajemen dan investasi yang dianutnya.

Baca juga: 844 BUMN Bergabung dengan Danantara, Prabowo Minta Kinerja hingga Akhlak Jajaran Direksi Dievaluasi

Selain itu, ia aktif dalam filantropi melalui Dalio Foundation dan mendanai berbagai proyek penelitian ilmiah, termasuk kapal penelitian OceanXplorer untuk eksplorasi laut.

Bantahan CEO Danantara

Dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com, Juru bicara Danantara, Kania Sutisnawinata tidak mengomentari mengenai status dan peran Dalio di Danantara. 

Lewat wawancara email, Kania menyatakan Danantara saat ini sedang fokus dalam proses menyelesaikan program dan menyempurnakan rencana bisnisnya.

Sementara CEO Danantara Rosan Roeslani merespon kabar tentang mundurnya  konglomerat asal Amerika Serikat Ray Dalio dari Danantara.

Rosan memastikan Ray Dalio masih menjadi Dewan Penasehat Danantara

"Iya kemarin baru minggu lalu baru ketemu sama timnya, whole tim," kata Rosan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, (28/5/2025).

Rosan mengatakan dirinya masih sering berkomunikasi dengan Ray. Bahkan Rosan mengaku baru saja bertemu dengan Mark Dalio, anak dari Ray Dalio.

"Kemarin saya baru minggu lalu ketemu timnya, anaknya juga, Mark Dalio. Kita pembicaraan berjalan lancar," ujar Rosan.

Menurut Rosan, komunikasi terakhirnya dengan Ray Dalio dilakukan dalam rapat virtual jarak jauh.

Karena itu dia membantah kabar Ray Dalio mundur dari Danantara.

"Wah kemarin baru ketemu sama timnya, baru Zoom juga. Enggak, enggak, enggak ada itu," katanya.

 Hal senada disampaikan CIO Danantara Pandu Sjahrir.

Menurut Pandu, pihaknya masih berkomunikasi dengan Ray Dalio.

"Kan kita sudah ngomong. Kalau dia itu kita masih komunikasi kok kemarin bulan lalu ketemu CEO-nya.

Anaknya minggu lalu ketemu sama kita juga. Soal Ray kita akan omongin lah dengan yang lain-lain," pungkasnya seperti dikutip TribunKaltim.co dari Tribunnews.com di artikel berjudul Konglomerat Ray Dalio Dikabarkan Mundur dari Danantara, Ini Kata Rosan Roeslani.

Sebelumnya Pendiri Bridgewater Associates, Ray Dalio, dikabarkan tidak akan bergabung dalam jajaran Dewan Penasihat Badan Pengelola Investasi Danantara.

Dilansir Bloomberg, Rabu (28/5/2025), Ray Dalio disebut memilih untuk tidak melanjutkan rencana keterlibatannya di Danantara.

5 Pesan Ray Dalio

Investor yang juga pendiri Bridgewater Associates, Ray Dalio memberikan sejumlah pesan kepada pemerintah Indonesia sebelum dikabarkan batal bergabung dengan Badan Pengelola Investasi Danantara.

Pesan-pesan itu disampaikan Dalio lewat video taping yang diputar di acara Global Business Summit yang digelar di Kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Minggu (25/5/2025).

Acara itu juga dihadiri oleh Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu. Hadir pula Chief Investment Officer (CIO) Badan Pengelola Investasi Danantara, Pandu Sjahrir dalam acara tersebut.

Dalam videonya, Ray Dalio menceritakan pencermatannya terhadap tantangan ekonomi selama menjadi investor makro pada 50 tahun terakhir.

Baca juga: Wartawan tak Diizinkan Liput Pidato Presiden Prabowo di Acara Danantara, Ini Alasannya

"Sebagai investor makro global selama 50 tahun terakhir yang telah membuat saya mempelajari sejarah 500 tahun terakhir untuk menavigasi apa yang sedang terjadi sekarang.

Apa yang sedang terjadi sekarang adalah sesuatu yang luar biasa," kata Dalio. 

Ia lantas menyebutkan lima hal yang membentuk kondisi ekonomi.

  • Pertama, perekonomian yang dikaitkan dengan utang dan keuangan.
  • Kedua kekuatan politik di sejumlah negara yang menyebabkan adanya konflik antara aliran kanan dan kiri.
  • Ketiga, kekuatan konflik geopolitik yang mempengaruhi antara kekuatan besar yang sedang bangkit dan kekuatan besar yang mapan.
  • Keempat, perubahan iklim dunia yang mempengaruhi ekonomi.  
  • Kelima perkembangan kecerdasan buatan yang pesat.

"Saya telah melihat dan sekarang memahami bagaimana kekuatan-kekuatan ini berinteraksi untuk mengubah tatanan moneter, tatanan politik internal, dan tatanan dunia internasional dengan cara-cara besar yang terjadi dalam siklus besar," ungkap Dalio.

"Seperti yang semakin jelas bagi kebanyakan orang, semua kekuatan terkemuka dan dunia secara keseluruhan sekarang dihadapkan dengan tantangan utang dan uang, konflik politik internal yang besar, konflik geopolitik internasional yang besar, memburuknya kondisi iklim dan alam, dan perubahan radikal dalam teknologi, terutama dalam kecerdasan buatan," paparnya.

Sehingga menurut Ray Dalio pengaruh lima hal di atas menciptakan risiko besar untuk perekonomian global. Ia pun mengingatkan nasib negara-negara dunia tergantung pada bagaimana cara menyikapi tantangan yang ada.

"Semuanya tergantung pada bagaimana kita bersikap satu sama lain," katanya seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.

Program Danantara

Baru-baru ini, Danantara Indonesia dan China Investment Corporation (CIC) telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk menjajaki peluang investasi bersama di berbagai sektor di Indonesia, kawasan ASEAN, dan China.

MoU ini menetapkan kerangka kerja bagi potensi investasi bersama antara Danantara Indonesia dan CIC.

Chief Executive Officer (CEO) Danantara Indonesia, Rosan P Roeslani mengatakan, salah satu pilar utama dari kesepakatan ini adalah penjajakan bersama terhadap platform investasi China–ASEAN, yakni sebuah dana investasi yang diusulkan untuk beroperasi dengan mandat luas di berbagai sektor.

"Seperti manufaktur industri, barang konsumsi, kesehatan, dan teknologi—di mana kedua negara memiliki potensi besar yang dapat dimaksimalkan," ujar Rosan dilansir siaran pers Danantara, Selasa (27/5/2025).

"Kolaborasi antara CIC dan Danantara Indonesia merupakan bentuk sinergi strategis dari prioritas bersama: CIC dengan mandat untuk mengelola cadangan devisa China melalui diversifikasi investasi global, dan Danantara Indonesia dengan perannya sebagai mesin jangka panjang untuk reinvestasi aset negara Indonesia ke dalam industri masa depan," jelasnya.

Menurut Rosan, Indonesia percaya kemitraan dengan China lebih dari sekadar keselarasan finansial.

Melainkan komitmen bersama untuk membentuk ulang lanskap ekonomi kawasan.

"Dengan lebih dari 800 BUMN dalam portofolio kami, Danantara Indonesia siap memimpin dalam mobilisasi modal strategis untuk industri hijau, ketahanan pangan, dan transformasi digital," tambah Rosan.

Baca juga: Rosan Jalankan Perintah Prabowo, Direksi dan Anak Perusahaan 844 BUMN di Danantara Harus Bersih

(*)

Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved