Berita Nasional Terkini

Jokowi Lebih Untung Jadi Ketum PPP daripada PSI, Ray Rangkuti Beber Analisanya

Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo alias Jokowi lebih untung gabung PPP daripada PSI. Pengamat politik nasional, Ray Rangkuti beber analisanya.

Tribunnews.com/ Rahmat W Nugraha
ISU JOKOWI KETUM PARPOL - Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti di Jakarta, Rabu (19/2/2025). Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo alias Jokowi lebih untung gabung PPP daripada PSI. Pengamat politik nasional, Ray Rangkuti beber analisanya.. (Tribunnews.com/ Rahmat W Nugraha) 

TRIBUNKALTIM.CO - Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo alias Jokowi lebih untung gabung PPP daripada PSI.

Pengamat politik nasional, Ray Rangkuti beber analisanya.

Direktur Lingkar Madani (LIMA) Indonesia, Ray Rangkuti menilai Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi lebih untung menjadi ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dibandingkan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

"Sekarang dari Pak Jokowi terbuka banyak pilihan selain diundang masuk ke PSI beliau sekarang diundang ke PPP," kata Ray Rangkuti kepada Tribunnews di Jakarta Selatan, Jumat (30/5/2025).

Baca juga: Jokowi Dinilai Lebih Cocok jadi Ketua Umum PSI daripada PPP, Pengamat: Pemilik Mahzab Jokoisme

Ia melanjutkan menurutnya masuk PPP jauh lebih menguntungkan berlipat-lipat. Sebab partai yang dibutuhkan Jokowi saat ini partai besar dan punya basis massa yang mengakar.

"Jika dibandingin diantara dua partai ini, antara PSI dengan PPP. Jelas PPP jauh lebih memadai dari ukuran itu," terangnya.

Ia menerangkan PPP merupakan parpol yang cukup besar. Hanya kurang nol sekian persen di Pemilu 2024 sehingga tidak lolos ambang batas parlemen.

"Yang kedua basisnya adalah basis umat Islam dari PPP ini. Oleh karena itu kalau dibuat kalkulasi-kalkulasi tentu bagi Pak Jokowi akan jauh lebih menguntungkan jika masuk ke PPP dibandingkan ke PSI," imbuhnya.

Baca juga: Hentikan Penyelidikan Ijazah Jokowi, Mantan Wakapolri Nilai Bareskrim Langgar Aturan

Selain itu menurutnya lebih menguntungkan lagi bagi keluarga Jokowi. Sebab dengan begitu setidaknya sudah ada dua partai.

"Satu PPP, kalau jadi Pak Jokowi masuk ke dalam. Yang kedua dengan sendirinya Kaesang kembali mungkin akan didaulat untuk memimpin PSI," kata Ray Rangkuti.

"Jadi untuk bertarung 2029 yang akan datang setidaknya keluarga Pak Jokowi itu sudah punya dua partai politik. Dimana dua partai politik ini mereka atau keluarga Pak Jokowi menjadi komandannya," imbuhnya.

Dan dua partai tersebut PPP dan PSI kata dia, perpaduan yang cukup istimewa.

"Karena satu berbasis komunitas muslim dan yang satu berbasis komunitas nasionalis," tandasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bukan PSI, Ray Rangkuti Ungkap Alasan Jokowi Lebih Diuntungkan Jika Gabung PPP

Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved